Jealous

583 49 8
                                    

TIFFANY POV





"Kai?"
























Tunggu. Perempuan itu mengenal suamiku, Kai? Ah.. Mungkin itu teman nya? Tapi kenapa Kai tidak pernah menceritakan temannya ini. Siapa dia?

Aku langsung menengok ke arah Kai. Kai? Kenapa dia seperti gugup gitu? Aku langsung melihat perempuan itu kembali. Ada apa ini?

"Hey.. Sudah lama tidak berjumpa.." Ucap Kai tersenyum pada perempuan ini.

Sejujurnya.. Aku rada cemburu. Senyuman Kai begitu manis kepada perempuan ini. Siapa dia? Argh!

"Oh my god! Aku merindukan mu!"

Perempuan ini tiba tiba saja memeluk Kai. TINGGU! AKU INI ISTRINYA. KAMI BARU SAJA MENIKAH!!!!!

Aku hanya melongo melihatnya. Mereka masih berpelukan. Yeah walaupun Kai tidak membalas pelukannya, tapi TETAP SAJA!

Ok, disini aku mulai badmood. Aku memandang anak kecil itu sambil tersenyum kecut. Mungkin 10 detik mereka berpelukan? Dan akhirnya pun mereka selesai berpelukan. Ughh memuakkan.

"Hmm Kai, ini siapa?" Perempuan itu menunjuk ke arah ku. Pabbo, tentu saja aku istrinya. Kai katakan padanya, aku istrimu!

"Ah.. Dia.." Huh? KAI? Aku langsung menatap Kai tak percaya.

"Dia teman.." Apa?

Apa-apaan dia ini? Aku langsung menengok kearah nya tidak percaya. Aku langsung pergi dari tempat ini. Sungguh aku sudah muak dengan dirinya.

Terdengar Kai meneriaki namaku. Aku tidak peduli. Aku sakit hati oleh mu Kai. Sungguh.

"Aku benci kau, Kai!" Aku menendang kaleng yang ada disitu. Lihat? Kai sama sekali tidak mengejarku. Entah siapa perempuan itu! ARGHHH!

Aku terduduk lemas di kursi taman. Entah ini ada dimana aku juga tidak tahu. Ini sudah malam dan aku tidak melihat tanda tanda Kai sama sekali. Apa dia pulang? Bersama yeoja itu? HAH.

Tiba-tiba saja aku menangis. Entah. Aku berpikiran yang aneh aneh tentang suamiku itu. Tuhan, pernikahan kita baru saja kita tanam. Tak mungkin kan kau melayukan pernikahan kita? Aku menangis kualahan. Tidak peduli dengan semua orang yang melihat ku disini. Tidak peduli.










AUTHOR POV

"Shit! Kemana Tiffany?" Kai terengah engah mencari Tiffany kesana kemari. Sambil mencoba menghubungi hp Tiffany yang sama sekali tidak aktif.


Mungkin mereka berjodoh. Kai langsung menemukan Tiffany. Tiffany yang sedang duduk dikursi taman sambil menangis. Kai segera menghampirinya.

"AKU BENCI KAU KAI! AKU BENCI!" Tiffany berteriak sambil bernangis.

"Tapi aku tidak bisa membenci mu, Tif..." Kai langsung duduk dikursi taman tersebut. Tiffany yang terkejut langsung berdiri berniat pergi. Namun Kai sudah menarik tangannya Tiffany untuk kembali duduk.

"Tiff.." Suara Kai melembut.

"Sayang.." Lagi. Tiffany sama sekali tidak menyaut panggilan Kai itu.

"Tiffany ku sayang.."

"Hmm." Tiffany hanya berdehem.

"Kau kenapa?" Tanya Kai. Bodoh. Kau bodoh Kai. Sudah jelas Tiffany marah!

"Hah? Kau kenapa katamu?" Tiffany menengok kearah Kai dengan tampang seramnya.

"Ya, kau kenapa?" Kai langsung melipatkan kakinya, dan bersandar pada bangku taman siap mendengarkan cerita Tiffany.

"Kau gila? Kau pikir saja sendiri~" tiffany melipatkan tangannya tak peduli

"Kau cemburu?"

"Selain itu."

"Apa?"

"Kau tak sadar juga, Kai?"

"Okay okay. Kau salah paham."

"Haha sudah sadar kau."

"Maaf maaf. Tadi itu.. Mantan kekasih ku.." Kai mendekatkan dirinya pada tiffany

"Lalu? Aku peduli? Kalian sudah mengakhiri hubungan kalian kan? Kau kan sudah menikah denganku, Kai. Harusnya kau tau aku ini ISTRIMU. Ah ya, Tadi kalian juga berpelukan, kau kira aku tidak ada ya? Hah? Aku ada Kai. Didepan matamu! Dan saat kau bilang aku, adalah teman mu... Dan saat aku berlari, meninggalkanmu. Kau kemana? Mengobrol dengannya? Bertukar kontak dengannya lagi? Hah? Hatiku hancur, Kai. Sakit!" Tiffany langsung berdiri dan meninggalkan Kai. Kai yang tadinya mematung langsung mengejar Tiffany lagi.

Tiffany masih berlari. Entah ia mau kemana. Kai yang tidak kalah cepat larinya dari Tiffany langsung menarik Tiffany dan menggendongnya dengan ala bridal style. Tiffany memberontak meminta ingin dilepaskan. Kebetulan sekali mereka sedang didepan permainan bianglala. Kai pun langsung masuk kedalam bianglala disana bersama Tiffany tanpa peduli dengan pertiketan.

Kai menduduki Tiffany. Saat Tiffant ingin membuka pintu tersebut, Kai langsung menahannya. Nampaknya bianglala itu sudah mulai berputar.

"Aku minta maaf atas kesalahan ku tadi.. Aku sungguh terkejut melihatnya lagi Tuff. Kau tahu kan? Dia mantan ku yang meninggalkanku pergi. Aku berpacaran dengannya sudah 2 tahun lamanya. Ku kira kami akan bersama selamanya, ternyata ia lebih memilih lelaki lain dan sekarang ia sudah menikah dan mempunyai anak. Kau bisa lihat kan tadi? Dan kau salah, saat aku bilang kau teman.. kau langsung pergi begitu saja, sebenarnya aku ingin menjawab ' teman hidupku ' tapi kau keburu pergi dari situ. Masalah aku lama mengejarmu, tadi suami nya datang dan ternyata ia adalah teman nya Suho hyung. Dan hanya sedikit aku berbicara dengannya. Aku langsung disuruh mantan ku itu untuk mengejarmu, Dia tertawa geli, katanya kau lucu dan polos sekali." Kai mencubit hidung Tiffany yang merah ditambah lagi dengan cubitannya yang tambah memerah.

Tiffany terdiam mendengarnya. Ia bingung. Ia malu sekali. Ia juga gengsi untuk mengucapkan bahwa ia salah. Tiffany menundukkan wajahnya malu. Kai tersenyum langsung mengangkat wajah Tiffany untuk memandangnya.

"Jadi.. Apa aku jahat?" Ucap Kai dengan lembutnya.

Tiffany membalas dengan gelengan kepalanya. "Haishh kau lucu sekaliii." Kai mencubit kedua pipi Tiffany gemas. Mereka pun tersenyum bahagia.

"Kai.. Maafkan aku.." Tiffany mempoutkan bibirnya, dia juga memegang tangannya Kai.

"..aku terlalu kekanak-kanakan.."

"Ssssttt. Tidak. Kau tidak salah.."

Kai langsung mencium bibir Tiffany. Mereka pun berciuman tepat diatas jarum jam 12. Lama mereka berciuman. Tiba tiba kembang api mulai bersuara. Mereka menghentikan ciumannya dan langsung melihat kembang api tersebut. Beautiful!

"Woah!" Tiffany langsung memotret moment tersebut. Tidak lupa ia mengeluarkan kamera dan berfoto bersama Kai. Sungguh moment yang sangat membahagiakan bagi mereka.

.
.
.
.

TBC








Cizzzzzzz🤪

Arising Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang