Suara detik jam ini terasa begitu jelas
ditelingaku. Aku melihatnya mengajar namun, pikiranku melayang layang. Aku sangat bosan mendengarnya berbicara lagi. Aku mengingat ingat kejadian kemarin dimana sahabat terbaiku menyatakan perasaannya kepada kakaku."Apa! Kau menyatakannya? Mengapa kau tidak memberi tahuku terlebih dahulu bodoh!" Tanyaku kaget dan kesal. "I.. i.. iya memangnya kenapa? Salah?" Dia malah bertanya balik padaku. "Dia adalah wanita tercantik di sekolah ini dan dia sekarang sedang disukai oleh lelaki idaman semua wanita yaitu si Jack Willow. Apakah kau sudah gila?" Dia kelihatan sangat tidak peduli dengan apa yg kubicarakan.
"Tidak manis. Aku tidak gila. Bukankah aku cukup tampan dan pintar untuk memacarinya?" Oh tidak kau memakai kata kata itu lagi "manis" itu sangat MENJIJIKAN batinku sambil melihat dia memasang muka aneh itu lagi dia mengejeku. "Baiklah max terserah padamu. Tapi bila kau sakit hati jangan datang padaku!" Jawabku kesal.
Memang tidak bisa dipungkiri lagi max memang tampan ia tidak kalah tampan dengan Jack Willow sang idola semua wanita.
----------------------------------------------------
Hey thanks banget ya buat yang udah mau baca ini story pertama maaf kalo terlalu pendek biasa pemula jangan lupa vomment ya!! :)
YOU ARE READING
THE TWINS
Teen FictionCan you not be a barrier between us? Ingatlah selalu kata kata ini "Sahabat ga akan ada yang namanya PUTUS!!" jadi apa salahnya jika kisah cintaku hanya sekedar pertemanan...?