Mendadak jantung Thomas berdebar kencang dan tangan Thomas bergemetar, rasa panik, terkejut, penasaran, semuanya tercampur menjadi satu. Thomas menoleh kebelakang untuk melihat keberadaan Anne, Anne sedang berdiri membelakangi Thomas sembari mengelap gelas kaca.
Thomas berkata dalam hatinya "Lalu siapa dia?" dengan keadaan masih menggenggam HPnya. Thomas mendapat pikiran buruk tentang Anne, "apakah dia paparazzi? Atau mata-mata? Atau ini adalah sebuah kasus pembunuhan berencana?" pikirnya dalam hati.
"hallo?? Tuan Sangster?"
"eh iya?? Begini saja, simpan uang itu untuk gaji pertamamu nanti ok, sampai jumpa."
Thomas mematikan HPnya, menenggelamkan punggungnya disofa, dan mengirim pesan kepada sahabatnya yang bernama Jack tentang apa yang telah terjadi, ia meminta bantuan Jack untuk mencari tahu siapa Anne sebenarnya.
Dan pada keesokan harinya, Thomas dan Jack, sahabatnya, mampir disuatu kedai yang tidak jauh dari bukit tempat Rumah Thomas berdiam. Thomas dan Jack berada dikedai itu selama berjam-jam untuk mengawasi Anne yang katanya bekerja di kedai tersebut.
"kenapa wanita itu tidak muncul juga?" Tanya Jack , "apa mungkin dia tidak hadir hari ini?" lanjutnya.
"tapi pagi ini dia tidak ada dirumah.."
"Mungkin kita salah kedai..?"
"Aku yakin disini tempatnya, satu-satunya kedai dibelakang bukit tepat diperempatan jalan. Dia berkata begitu padaku Jack." Jelas Thomas.
Seorang wanita berbadan langsing yang antaralain adalah seorang pelayan disana mendatangi Thomas dan Jack sambil membawa buku menu, "apa tuan-tuan sudah mendapatkan pesanan?"
Melihat keadaan yang tepat ini, Thomas membisiki wanita itu, "apa kau kenal pegawai bernama Anne disini?, dia bilang Ayahnya kena struk dan sudah 4 bulan menghilang, jadi kita disini berniat membantunya." Meskipun Thomas hanya ingin tahu fakta yang sebenarnya tentang Anne.
"Anne?" pelayan itu tampak heran.
"Iya Anne... " kata Thomas meyakinkan.
"Iya dia tadinya pelayan disini... dan.. Ayahnya itu tidak hilang, setahuku. Ayahnya berada di panti jompo, yang hilang itu justru Anne, sudah 4 bulan tidak ditemukan oleh polisi, dan sudah dinyatakan mati." Wanita itu menghela nafas, "Aku kasihan pada Ayahnya. Dia pasti sedih..."
Lantas Thomas dan Jack terkejut bersamaan, mereka kemudian saling bertatap-tatapan, saling melototi satu sama lain. Bulu kuduk mereka berdiri seketika itu juga, wajah Thomas berlipat-lipat panic dan sangat terlihat ketakutan. "berarti yang ada dirumah ku itu apa??" pikir Thomas.
"Jack..." bisik Thomas "menginaplah.."
"ah tidak, aku tidak mau" tolak Jack.
"Jack.. aku sendirian dirumah itu.."
"aku lebih baik pulang malam ini juga dari pada menginap dirumahmu.. creepy sekali"
"Jack.. Pleaseeee, oh tuhan kenapa hidup ku penuh drama begini.." pinta Thomas sembari memasang muka yang melas.
"aaah yasudah.. tapi cukup berada dikamar sepanjang malam.." pinta Jack yang akhirnya bersedia menginap dirumah Thomas.
Sore itu Thomas dan Jack berada dalam perjalanan pulang kerumah Thomas. Mobil ferarri Italian ini sudah berada di bagasi rumah, mereka berdua masuk kedalam saat Anne berada didalam lemari kamarnya. Anne mendengar suara percakapan orang lain selain suara Thomas dirumah, ia kemudian keluar lemari untuk memeriksanya, Thomas bersama seorang laki laki yang terlihat lebih muda dari pada Thomas. "Siapa itu" pikirnya dalam hati. Sepintas Thomas memanggil laki-laki itu dengan nama Jack, Anne teringat bahwa Thomas pernah bercerita tentang sahabat kecilnya yang bernama Jack, dan Anne pun menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Case
RandomFanfiction Thomas Brodie-Sangster bahasa indonesia by : IE (tsid crew) Jalan yang panjang itu nampak sangat gelap dan sunyi saat malam tiba. Lampu jalanan yang tersedia di pinggir bukit akan membantu para pengemudi melihat jalan. Disamping itu pepoh...