Bab 8

238 25 0
                                    

Mohon vote dan commentnya^^



NETA POV

Aku membuka mataku sambil menyesuaikan cahaya. Ruangan serba putih dan wangi obat yang menyengat ini. Akutahu ini pasti rumah sakit,argh I hate this place. Aku kenapa ya bisa sampe sini?

Aku melihat kesamping kasurku dan melihat arya yang sedang tidur nyenyak disofa. Oh my god tidur aja ganteng banget!! Ehh,neta fokus.
Aku membenarkan posisi ku dan duduk. Pusing banget ini kepala. Aku berusaha mengambil gelas yang ada dinakas.

PRANG...!!!

Gelas yang tadi aku coba raih pun jatuh dan membangunkan arya. Yah malaikatnya bangun deh. Eh ngawur banget mikirnya.

"Lo udah bangun?" Tanya arya yang masih dengan muka bantalnya. Yaampun tuhan,rambutnya acak acak gituh kesannya cool banget.

"Iya udahh...cuman masih agak sakit sih kepala gue" ucapku

"Iyaudah lo istirahat gua ambilin minum lagi." Ucap dia dingin namun suara seraknya ituu yaampun.

Diapun keluar dari ruangan dan menghilang. Berapa lama saat kemudian dia datang membawa nampan berisi obat dan air minum dan jangan lupa membawa suster. Tapi engga dinampan yaa,di sampingnyaa...

"Nih minum" ucapnya dingin. Orang sakit masih aja di dinginin cowo macam apa dia.

"MA KA SIH" jawabku judes. Abis jahat sih masih aja di dinginin. Dasar manusia es. Aku pun meminum obat yang tadi dia berikam. Kayaknya aku punya ide nih.

"Aduh pala gue pusing banget aduh sakit" ucapku kesakitan.

"Eh lu kenapa?! Aduh jangan pingsan disini dong. Susternya kemana lagi?" Ucap dia panik. Lalu aku berjalan kearahnya sambil bertumpu kasur lalu jatuh dan pura pura pingsan. Kayaknya emang ini orang harus dikerjain deh sekali kali.

"Yaampun,neta wakeup neta wakeup!!" ucap dia sambil menepuk nepuk pipiku. Aku sedikit mengintip karna ingin melihat wajahnya yang panik. Huhu,memang seru mengerjai orang.

Lalu dia mengangkat tubuhku kekasur dan membenarkan posisiku. Ketika dia melihat kebelakang untuk mengambil sesuatu dikantongnya aku bangun dan mendekatkan wajahku kewajahnya agar saat dia berbalik dia akan terkejut. Arya berbalik dan...

Cup!!

Bibirku mulus sampai pipinya saat berbalik. Argh ini engga sesuai rencanaa....!!! Aku melepaskan bibirku yang ada di pipinya dan kami pun saling berpandangan. Aduh ini jantung jangan lari marathon dulu dongg!! Kami terdiam dan tangannya mulai mengusap pipiku.

Wajahnya mulai mendekat kewajahku. Jantung makin kenceng nih astaga. Kalo lari marathon menang inimah. Aku menutup mataku dan...

BRAK...!!!

Pintu terbuka lebar dan aku melihat sesosok rio yang terlihat capek dan berkeringat. Lalu tiba tiba jake,jimmy,dan james berada dibelakang.

"Woi yo,lu berasa kayak dikejar sama banci.cepet banget etdah lari" ucap jake sambil memegang kedua lututnya.

Rio pun masuk kedalam dan tiba tiba menyingkirkan arya dari depanku dan memelukku. Aku tersentak kaget karena pelukannya.

"Rio lo kenapa?" tanyaku sambil menepuk bahunya.

"Gue kuatir sama lo curut. Lo gatau betapa paniknya gue tau elo masuk rumah sakit. Lo bener bener berhasil bikin gue kena serangan jantung." ucap dia sambil memper erat tubuhku. Sekilas aku melihat kearah arya. Tatapannya biasa,dingin tanpa ekspresi. Ko jadi berasa berharap dia cemburu yaa?? Argh."

My Cold KaichoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang