Setiap hari aku selalu menunggu di depan rumah duduk di bale bambu. Walaupun Mama mengomel, aku tidak peduli. Duduk manis menunggu pujaan hati, hayhay. Hati ini bagaikan taman bunga yang bermekaran indah diselingi hembusan angin sejuk.
Dari jauh aku sudah tau itu dia, jangan heran aku bisa mengetahuinya itu hasil dari duduk tiap pagi di depan rumah. Aku memasang wajah cantikku dan senyum manis andalanku. Aku menunggunya dengan jantungku yang dag dig dug. Dia hanya melewatiku begitu saja, aku tidak percaya ini lagi-lagi dia tanpa menoleh padaku. Aku terus memandangi punggungnya penuh harap dia berbalik melihatku.
Oh!! My Cat!! Dia tidak melirikku sama sekali???. Mulutku sudah komat-kamit membacakan matra menenangkan diri.
Plakk
Kepalaku dikemplang si Mama, "Mau sampai kapan kamu duduk disitu terus, apa nggak panas itu pantat? Sana mandi terus nyari kerja!" Aku mendengus, Mamaku memang begitu orangnya suka menghancurkan kebahagiaan anaknya sendiri. Omelan itulah sarapanku sehari-hari, sungguh malang nasibku kan.
"Nyari kerja sana! temen kamu udah pada nikah semua, lha kamu. Kerja nggak nikah belom" Aku buru-buru ngeloyor ke dalam rumah sambil menutup telinga.
"Mama nggak tau apa kalau hatiku hancur lebur, dia nggak melihatku sama sekali. Apa nggak ada kecantikanku yang nyantol di mata mu sedikit pun kakak.. mas.. abang.. akang!!" jeritku dalam hati. Aku tidak tau namanya siapa, hehehe.
Cerita baru pengen buat yg kocak^^
Semoga humornya dpt..
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Of Love (In Dreame/Innovel)
RomanceNindya seorang gadis berusia 27 tahun. Ia meratapi nasibnya yang miris. Tidak punya pacar dan juga pekerjaan. Setiap hari rutinitasnya hanya duduk manis di depan rumah. Menunggu pria yang disukainya lewat. Tanpa tahu nama pria tersebut. Bisa dikatak...