Chapter 1

543 21 3
                                    

06.30 pagi.

Mata hari yang menyilaukan celah jendela kamar Daewa telah memasukki, sehingga ia harus bangun dari tidur lelapnya,dengan terpaksa ia harus turun dari king size miliknya untuk segera bersiap-siap ke kampusnya dan melaksanakan hari ini dengan semangat. Setelah selesai dengan semua kegiatan dikamar, Daewa segera turun kebawah.Sebelumnya ia niat untuk sarapan bersama dengan Ke2 saudara kandungnya, namun sayang sekali Luhan tidak bisa sarapan bersama,Karna ia harus pergi terlebih dahulu ke rumah sakit milik keluarganya dan akhirnya Chenlah yang mengantar Daewa kekampus .

" Daewa , Ayo kita berangkat ", Panggil Chen dari dalam mobil.

" Ne Oppa , aku sudah selesai ", Jawab Daewa ketika sudah duduk disebelah kanan Chen .

Setelah 20 menit , Akhirnya Daewa sampai dikampusnya dengan selamat . Setelah turun dari mobil Daewa berbalik menghadap Chen yang sedang menatapnya lembut.

" Gumawo Oppa ", Ucap Daewa tersenyum kearah kaka tercintanya.

" Cheonma,Jangan lupa untuk menelponku ya? ", Balas Chen sambil mengacak rambut Daewa dan Daewa hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

" Geurae,aku kerja dulu ya ? Sana masuk kelas ", Pamit Chen seraya melepaskan tangannya dari rambut Daewa dan Daewa pun berlari meninggalkan Chen.

07.30 pagi "Hospital Family".

Setelah mengantar Daewa,Chen langsung menuju kerumah sakit,tak lama chen pun sampai dan segera bergegas keruangannya,sebelumnya Chen berhenti berjalan , karna tidak sengaja Chen bertemu dengan Luhan diruang operasi yang tengah membasuh tangannya ke air.Kini diruang operasi hanya ada Luhan dan Chen,sisahnya lagi hanya perawat yang sedang merapihkan alat-alat jahit, sedangkan seorang pasien sudah dipindahkan kekamar rawatnya kembali, Tanpa menunggu terlalu lama Chen pun masuk kesana.

" Hyung kau habis melaksanakan operasi,Cepat sekali ", Ucap Chen sambil mengambil sebotol air putih untuk hyungnya.

"Hanya operasi kecil disini", Ujar Luhan sambil menaruh air putihnya diatas meja.

"Hyung nanti kau yang menjemput Daewa ya? ",Tanya Chen berharap kakanya mau menjemput adiknya.

" Aku tidak bisa,nanti siang aku sibuk sekali ",Tolak Luhan sambil menepuk pundak Chen.

" Baiklah Hyung ",Ucap Chen sambil berjalan menuju pintu keluar dan Luhan hanya bisa tersenyum kecil.

Tepat 01.30 siang,

Bel berbunyi menandakan bahwa pelajaran sudah berakhir ,masing-masing kelas semuanya keluar dengan desakkan yang tidak beraturan, terkecuali Daewa dan Sahabatnya yang masih berada dikelas yang tengah membenahi peralatannya dan memasukkannya kedalam tas, setelah membenahi semuanya, kedua sahabat itu pun langsung keluar kelas untuk segera pulang kerumah-rumah masing-masing,Kini mereka berdua sudah sampai dipelataran kampus. Ketika Daewa ingin pulang bersama dengan sahabatnya, Park Nara. Daewa melihat ada mobil yang sedang menuju kearah sahabatnya.

" Daewa, aku sudah dijemput, apa kau mau ikut denganku? ", Ajak Park Nara.

" Aniyo, Sebentar lagi Oppa ku akan datang ", Tolak Daewa halus.

" Baiklah, aku duluan ya? ", Ucap Nara sambil berlalu meninggalkan Daewa seorang diri.

Sudah 10 menit Daewa menunggu didepan pintu gerbang kampusnya , tetapi tidak ada satupun mobil sport kuning melintas didepannya. Dengan cuaca yang sedikit mendung dan rintikan hujan telah membasahi tubuh mungil Daewa, terpaksa ia harus jalan kaki.

Sedangkan Chen yang baru saja selesai menangani pasiennya, ia langsung teringat bahwa adiknya akan pulang siang , dengan sigap Chen langsung menyambar jaket tebal dan kunci mobil lalu bergegas menuju parkiran, 15 menit sudah akhirnya Chen sampai didepan gerbang kampusnya Daewa, Tetapi disana dia tidak melihat satu pun orang dan Chen kembali melajukan mobilnya untuk segera mencari Daewa, Ketika Chen ingin membelokan arah mobilnya kesebelah kanan ,tidak sengaja ia melihat yeoja yang tengah terkapar dijalan dengan guyuran hujan deras. Dengan segera Chen langsung menghampiri yeoja itu, berharap itu adalah adiknya dan benar saja dugaannya, Tanpa menunggu terlalu lama Chen langsung menggendong adiknya untuk masuk kedalam mobil.

" Daewa sadar lah ", Ucap Chen sambil mengelap wajah pucat adiknya dengan handuk kecil.

03.00 siang,
Chen sampai dirumah sakit dan langsung membopong adiknya kedalam ruangannya dan tanpa diduga ia melihat Luhan sudah duduk tegap sambil menatapnya tajam, namun Chen tidak peduli yang ia pedulikan sekarang adalah adiknya.

" Pabo, Kenapa kau menjemputnya telat? ", Omel Luhan sambil memapah tubuh Daewa keranjang pasien .

" Mianhe hyung, tadi aku juga lagi menangani pasien ", Ujar Chen sambil melepaskan jas putihnya yang basah.

" Tolong ambilkan stetoskop itu ", Pinta Luhan sambil mengecek denyut nadi adiknya.

" Ini Hyung ",Ujar Chen sambil menyodorkan Stetoskop itu pada Luhan.

" Aigo ,Panas sekali tubuhnya", panik Luhan sambil memegang kening adiknya dan langsung melepaskan stetoskopnya dari kedua telinganya.

" Chen-ah tolong siapkan obat penurun demam untuk adikmu", Perintah Luhan dan Chen langsung menaro obatnya itu diatas meja.

04.00 sore, Daewa sadar dari pingsannya, kini ia beralih melihat seorang namja yang ternyata Luhan, Luhan yang melihat adiknya sudah sadar segera menghampirinya dan membantu adiknya untuk duduk diatas ranjang pasien.

" Daewa kau sudar sadar?", Tanya Luhan sambil membantu adiknya untuk duduk dan Daewa hanya mengangguk.

" Minum obatnya dulu, setelah itu kita pulang ",Ujar Luhan, Akhirnya setelah Daewa minum obat.3 bersaudara itu langsung bergegas pulang kerumahnya.

Setelah sampai dirumah, 3 bersaudara ini langsung melaksanakan kegiatannya dirumah untuk persiapan makan malam, seperti biasa Luhan yang selalu memasakkannya untuk kedua adiknya dan dirinya, sedangkan Chen hanya duduk manis disofa sambil menemani adiknya untuk mengobrol.

" Daewa, apa kau selalu lupa untuk meminum obatmu itu? ", Tanya Chen sambil menatap wajah cantik adiknya dengan tatapan hangat.

"Aku bosan oppa, Harus meminum obat terus ",Jawab Daewa dengan wajah memelasnya.

"Setidaknya kau harus minum obat, jangan biarkan penyakitmu kambuh",Titah Chen sambil tersenyum hangat kearah adiknya .

Setelah beberapa menit Luhan memasak, akhirnya makanan yang ditunggu-tunggu matang juga, dengan segera luhan langsung memindahkan masakannya untuk dibawa keruang makan ,agar dimakan bersama kedua adiknya itu. Luhan sangat senang melakukan ini semua untuk adik-adiknya, Tetapi kadang adik perempuannya dan adik laki-lakinya menyebalkan , Tetapi dengan begitu rasa kasih sayang luhan terhadap adiknya tidak akan terhilangkan.

"Chen-ah, Daewa, ayo makan ",Luhan menghentikan aktifitas Chen dan Daewa yang sedang tertawa.

" Ne Hyung, Ne Oppa ",Sahutnya berbarengan dan segera menghampiri kaka sulungnya kearah ruang makan.

Suasana dimeja makan sangatlah hening yang terdengar hanya suara dentingan alat makan, diantara mereka hanya asyik sendiri dengan makanannya, sehingga Daewa merasa bosan dengan keheningan kini membuka percakapan.

" Luhan oppa, besok hari libur, aku ingin pergi ke Mall sendiri ", Ucap Daewa memecah keheningan dan sepertinya Daewa ingin meminta jatah pada kaka tertuanya itu. Sebenarnya Daewa mempunyai kartu ATM, tetapi dia lebih memilih minta dari pada harus mengeluarkan uangnya sendiri, Tetapi terkadang uangnya ia habiskan untuk membeli sesuatu untuk ke dua kakanya.

" ATM kamu ada kan? Pakai saja uangmu ",Elak Luhan sambil menenggak air putihnya.

" Tidak cepat berikan uangnya pada ku ",Ucap Daewa dengan kesal.

" Aish, kau ini sudah berani melawan kaka eoh? ", Tanya Chen pada adiknya dan Daewa hanya mengerucutkan bibir mungilnya.

" Berapa yang kau butuhkan? ", Tanya Luhan yang sudah membuat wajah Daewa tersenyum.

" 1 juta won ", Jawab Daewa sambil memainkan rambut panjangnya.

" Jangan terlalu boros dan beli yang penting-penting saja ",Titah Luhan sambil menyodorkan uangnya pada Daewa,lalu chen dan luhan beranjak dari tempat duduknya dan segera merapihkan meja makan .

" Gumawo oppa, saranghae oppa, muach ", Ucap Daewa sambil mencium kedua pipi Luhan dan langsung berlari kekamarnya, setelah itu pun 3 bersaudara ini langsung memasukki kamarnya masing-masing untuk segera tidur. 

  My Brother Is A Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang