pelonco

50 0 0
                                    

Pagi itu adalah hari keterlambatan buat khay dan dafin untuk yang kesekian kalinya.

Siswa yang terlambat disuruh berbaris di pintu gerbang. lalu disuruh membersihkan taman kecil di dekat gerbang.

Setelah selesai, para siswa di suruh masuk kemudian berlari mengelilingi lapangan basket sambil berteriak "saya janji tidak akan terlambat lagi."

Setelah berlari, siswa yang terlambat diizinkan masuk ke kelas masing-masing.

Khay masuk kekelasnya dengan wajah lesu. Untung guru bahasa inggris mereka tidak hadir hari ini.

Suasana kelas sangat berisik. Beberapa siswa sibuk menggosip.

Khay mendatangi salah satu grup menggosip itu. Duduk diantara mereka sambil memperhatikan mereka berbicara. Khay yang tidak tertarik dengan pembicaraan mereka, kembali ketempat duduknya. Menidurkan kepalanya di dalam lipatan tangannya.

Danta menghampiri meja khay dan menarik ujung rambutnya hingga khay berteriak.

"DANTAAAA!!!! Apaan sih lo?" Teriak kay sambil menarik rambut danta.

"Eehh... rambut gue nanti pada rontok." Jawab danta sambil berusaha melepaskan tarikan khay.

"Bagusan juga lo ngga berambut."

"Temen apaan lo ngatain gue bagusan botak?"

"Liatin aja, kalo ada razia rambut, gue orang paling semangat ngedukung tuh guru bp ngebotakin lo."

Tiba-tiba tara masuk ke dalam kelas. Entah dari mana. Tapi nafasnya terengah-engah.

"Woooyyyy!!! Raziaaa. Lindungin rambut gue." Teriak tara sambil berlalu kepojok kelas dan bersembunyi disana.

"Hahahah.... mampus lo dan.!!" Kata khay dengan tawa devilnya sambil menunjukkan gunting ditangannya.

Suasana kelas mendadak hening karena guru bp yang ditakuti itu sudah berjarak 10 meter dari pintu.

Beberapa siswa cowok mencari tempat perembunyian yang aman. Ada juga yang dengan sengaja mengambil gunting yang dibawa siswa lainya. Lalu disembunyikan di tong sampah.

Langkah sang guru bp semakin dekat. Dan kini tengah berdiri tegap didepan kelas. Kelas yang tadinya ribut sekarang menjadi sangat hening.

Matanya menyusuri seluruh siswa yang ada dikelas. Tanpa ada satupun yang terlewatkan.

"Ada yang bawa gunting?" Tanyanya dengan suara lantang.

Seluruh siswa hanya diam. Harap harap cemas dan keringat dingin dirasakan seluruh siswa cowok.

"Kamu," tunjuk si guru bp pada khay.

"Saya bu?" Tanya khay dengan sopan.

"Iya. Pinjam gunting dikelas sebelah sana. Cepat!!" Katanya pada khay.

"Ini bu saya bawa gunting kok." Khay menyerahkan gunting yang sudah dipersipkannya sejak tadi dengan senyum devil diwajahnya.

"Kenapa ngga bilang dari tadi sih." Si guru bp mengambil gunting khay.

Ia menyusuri satu persatu lorong. Mulai memangkas rambut para cowok dengan lihainya.

Yang digunting hanya sebagian. Jadi rambut para anak cowok tidak berbentuk.
Ada yang botak di tengah, dipinggir atau di bagian depan.

Khay yang melihat potongan rambut Tara dan Danta hanya tertawa puas dalam diam.

Aksi pemotongan rambut berakhir disertai dengan bel istirahat.

Setelah guru bp itu keluar, beberapa siswi tertawa melihat potongan rambut teman-temannya. Sementara yang ditertawai hanya mengeluh dengan gaya rambutnya yang sangat aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sister??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang