Khay vs Alvin

90 3 4
                                    

Pagi yang cerah untuk jiwa yang suram. Begitulah keadaan jiwa Khaydila hari ini.

"Nape lo?? Muke kaya wayang begitu" theresa yang sama suramnya langsung menghampiri sohibnya itu.

"Tau ga sih lo?? Paha gue sakit banget. Gara gara alumni kemaren tu. Arghhh pengen gue rendang tuh orang."

"Sok bisa lo!"

"Yah.. lo mah ga percayaan. Kuntilanak aja gue botakin."

"Terserah lo deh."

Bel sekolah berbunyi. Semua orang duduk dibangkunya masing masing. Pak Haka selaku guru biologi langsung memulai pelajaran.

Sesuatu yang terasa sedikit menusuk, mengguncang tubuh Theresa. Ternyata Danta dan Tara belum masuk kelas. Mereka berjongkok disebelah jendela agar tidak ketahuan.

"Masukin tas gue sama tas Tara dong."

"Ehh... gila lo?"

"Cepetan Ther.."

Theresa lalu mengambil tas Danta dan kemudian diberika pada Khay. "Khay, letakin di bangku Danta dong."

Khay langaung mengambil tas Danta untuk diletakkan dibangkunya. Demikian halnya pada tas Tara.

"Tar lo diluan deh. Bilang aja lo dari toilet. Atau apa kek. Terserah deh"

"Yaudah deh Dan. Gue diluan ya."

Tara mengintip dari pintu kelas untuk memastikan keadaan. Pak Haka sedang mencatat di papan tulis. Tara masuk dengan mengendap endap kedalam. Duduk dibangkunya dengan aman dan damai tanpa mengusik ketenangan kelas.

Danta mengintip dari pintu kelas dengan mengendap juga. Theresa yang melihat Danta memberikan kode yang Danta tidak mengerti.

"Apaan sih??"
Danta yang kesal melihat Theresa akhirnya membuka suara kecil.

Theresa hanya diam sambil menunjuk seauatu dibelakangnya dengan matanya. Sebelum sempat membalikkan badan, telinganya seperti ada yang menarik. Semakin kuat dan semakin sakit.

"Adoo.. sakit.."

"Saya tidak suka ada murid terlambat mengganggu kelas saya."

"Ta.. tapi pak... aduh pakk... sakit pak."

Pak Haka melepaskan tangannya dari telinga Danta.

"Danta, kamu terlamabat. Silahkan keluar dari kelas saya."

"Tapi pak, tidak ada kata terlambat untuk belajar pak."

"Baiklah, kamu yang keluar atau saya yang keluar?"

Skak mat. Mau tak mau Danta melangkahkan kakinya keluar kelas. Berdiri dipintu kelas menunggu pelajaran berakhir.

"Pa, aku ga datang ya. Aku lagi di smaku."

"......"

"Iya pa. Udah ya."

Seperti mengenali suara ini, danta langsung mencari kearah sumber suara. Ternyata bernar saja dugaannya. Alumni songong itu datang lagi.

Ia langsung mengeluarkan handphonenya dan mengetikkan pesan di grup line om tante girang. Grup yang ia buat bersama Tara, Theresa, Khay, dan Dafin.

Danta : geng, tu alumni datang lagi. Sekarang lagi jalan ke kantor kepsek.

Theresa : terus? Ga ngaruh kali. Hari ni ga da eksko.

Tara : there, lo ko bodo banget sih? Dia pasti kumpulin yang kelas duanya laa. Ga mungkin dia datang cuma mau liat lo doang

sister??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang