Maaf ya kalo author lama nge post nya. Jangan di lemparin sendal yaa authornya makanya author bikinin dulu nih chapter empat sama haikal pov.

Tetep baca terus ya ceritaku. Terimakasih para readers ;)

----------------------------------
Reynand Jodhy, dia seniorku. dia berambut hitam lurus, badannya yang menjulang tinggi, senyumnya yang teramat manis dan nggak jarang perempuan yang nggak tertarik sama rey. Mungkin hanya aku orangnya yang nggak pernah mau ngeliat dia ada. Rey akhir-akhir ini jadi suka banget mampir ke kelasku, ya walaupun aku sedikit enggak care sama rey tapi sumpah demi apapun dia nggak ada matinya terus-terusan mampir ke kelasku. Sedangkan haikal dia malah asik sendiri sama cahya, sakit sih sebenernya ngeliat orang yang kita harap-harapin malah jadian sama orang yang jelas-jelas benci banget sama kita. tau nggak yang aku rasain sekarang nyesek banget sumpah!

"Ekhem.. Tumben pagi banget berangkatnya yes?" Tiba-tiba suara laki-laki dibelakangku yang mungkin sengaja ngikutin aku semenjak aku turun dari mobil ayah. Aku memutar kepalaku kebelakang punggungku.

"Ehh, kak rey..." sapaku malas-malasan. Dia lagi dia lagi, sebenernya mau apa rey ini sih!

"Kita ke kelas bareng yok" ajak rey sambil senjajarkan posisi langkahnya tepat disebelahku.

Aku terkekeh. "Kak kelas kita bukannya jauhan ya?" Wajah rey yang semakin bingung mencari jawaban apa yang harus ia ucapkan.

"Ekhem, lebih tepatnya biar aku antar kamu sampai kelas" balasnya penuh percaya diri. Rey ini nggak ada kapok-kapoknya ya! Ngeselin banget sih! tapi nggak apa-apa deh lumayan bisa buat pamer-pamerin ke haikal. Ya walaupun haikal nggak mungkin lah cemburu sama aku.

"Iya ayok kak" balasku dengan wajah menunduk menatap sepatuku sendiri.

"Yes, liat itu haikal romantis banget ya sama cahya kemana-mana bareng terus" aku mengangkat kepalaku sangat cepat dan mataku terbuka sangat lebar, wajah yang tadi lagi asik-asiknya nunduk sekarang malah sibuk nyari dimana haikal sama cahya ada. Hatiku memanas ketika  aku tau siapa dua orang yang duduk dikursi bawah pohon halaman sekolahan. Duniaku terasa hancur. Tapi sudah lah cinta memang tidak harus memiliki. Aku melangkah tanpa berkata sedikitpun dengan rey.

"Yes, kamu tau nggak? Kalo aku dideket kamu itu bawaannya pengen sama kamu terus deh. Apapun yang kamu mau aku pasti bakalan turutin kemauan kamu, apapun itu" ujar rey, dia ngegombalin aku mesti ada apa-apanya nih! Ga bisa dibiarin!

"Eh udah nyampe kelas nih aku masuk dulu ya kak, bye.." Aku bergegas masuk kelas.

"Ehhh. Ntar dulu yes!" Ujar rey sambil megang tanganku. Rey bener-bener keterlaluan berani-beraninya dia pegang tanganku!

"Apaan lagi kak?" balasku dengan tangan yang masih dipegangnya, rey lalu menarikku seolah memelukku lalu membisikan sesuatu ditelingaku.

'Kamu cantik yes hari ini' bisik rey sangat pelan bahkan sangat sangat pelan mungkin terlalu lembut atau aku yang terlalu kasar? Ketika aku ngeliat haikal dari belakang punggung rey yang tempatnya agak jauh tapi jelas banget haikal sama cahya lagi ngeliat aku yang seolah lagi pelukan sama rey ini, Aku langsung mendorong dada rey pelan.

"Maaf kak, aku hanya tidak ingin kita terlihat mesra didepan hadapan semua orang" ujarku. Dia hanya membalasnya dengan senyum, senyum dimana perempuan manapun dan siapapun pasti klepek-klepek sama rey, eits... Tapi nggak buat aku!

"Yaudah aku ke kelas dulu ya yes, bye sampai jumpa nanti" ujar rey sambil jalan menuju kelasnya. Idihhh apa-apaan geer banget sih, siapa juga yang mau ketemu dia lagi. Nggak sengaja aku menoleh kearah dimana tadi haikal ngeliat aku.

The Upper MostWhere stories live. Discover now