Bab 2

18.6K 170 3
                                        

"Huaaa.....lepasiiinnn"

Maria berontak saat Justin menggendong tubuhnya.Justin memasukkan tubuh Maria ke dalam mobilnya.
Justin mengikat tangan Maria dengan jaketnya,memplester bibir seksi Maria dengan lakban.

"Diem,jangan berisik" bentak Justin.

Maria tak habis fikir,lelaki ini datang kerumahnya lalu menculiknya.Laki laki ini memang penjahat,fikir Maria.Maria takut jika lelaki yang sedang di sebelahnya akan menjadikan Maria seorang p*lac*r!!Menjualnya ke om om hidung belang.

Justin menepikan mobilnya ke jalanan sepi.Melihat Maria yang menggeliat,menggerakkan tangannya agar bisa terlepas dari ikatan.

"Gue akan lepasin loe,asal loe mau bantuin gue.Kalau loe bersedia,loe ngangguk" ucap Justin dengan senyum miringnya.

Maria menggeleng kuat dan membuang pandangan kearah jalanan yang sepi.Ia enggan melihat wajah Justin yang baginya hanya pria brengsek.
Justin mendekat kearah Maria,ia berniat ingin mencium Maria namun belum sampai menyentuh pipi Maria,,kedua tangan Maria meninju hidung Justin hingga kepala Justin terbentur kaca mobil.

"Auuu....sialan loe!!!" desis Justin keras.

"Loe mau ngebunuh gue hah?kenapa loe mukul gue cewek saraf??" oceh Justin mengelus hidung mancungnya.

Tak hanya itu,kaki Maria menginjak kaki Justin dengan keras,lagi lagi Justin mengerang kesakitan.Justin sebal,kenapa dia malah kesakitan saat berdekatan dengan wanita ini.Wanita liar,fikir Justin.

"Loe itu nyebelin banget sih" gerutu Justin.

Justin membuka lakban di mulut Maria dengan kasar,Maria meringis kesakitan.

"Heh...bisa sobek bibir gue.Elo itu kenapa sih?loe mau nyulik gue?emang apa bagusnya gue sih?elo naksir gue?jangan macem macem sama gue,bisa gue tendang adek loe!!!" omel Maria dengan mata melotot.

"Udah ngomongnya?aduh berisik banget sih loe cewek saraf...kalau belum,ngomong aja lagi tapi nih(nunjuk pantat)ngomong sama pantat seksi gue" ucap Justin terkikik geli.

"You're crazy boy!!!" gumam Maria geram.

Justin masih tertawa melihat ekspresi wajah Maria,sangat lucu.
Maria tambah sebal karena lelaki ini terus terusan memandangnya tanpa henti.

"Cowok resek,lepasin gue!!mau gue injek lagi itu kaki atau mau gue gorok leher loe?" ucap Maria lantang.

Justin menyipitkan matanya.

"Wow takuutt(nada mengejek)" jawab Justin.

"Lepasin gue...." teriak Maria gemas.

"Santai.Gue akan lepasin asal loe ikut gue.Bentaran doang kok"

"Nggak mau,gue mau pulang. P.U.L.A.N.G titik!"

"Galak amat sih loe.Iya gue antar pulang tapi gue butuh loe sekarang.Please..." pinta Justin dengan kedua tangan memohon.

"Kenapa harus gue sih??"

"Nggak ada pilihan lain babe...hanya loe.Ya ya ya....nggak aneh kok,cuma akting di depan mom sama temen temennya kalau loe itu pacar gue" Justin tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih.

Maria berfikir sejenak.

"Sepertinya laki laki ini kaya" batin Maria.

"Apa imbalan buat gue?" tanya Maria tiba tiba.

Justin nampak berfikir keras.Namun sia sia karena ia tak juga bisa berfikir dalam keadaan panik.

"Serah loe" ucap Justin pasrah.

Maria dan JustinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang