Author POV
Pagi itu..
Aerie terbangun dengan sebuah keterpaksaan. " sekolah lagi ? " ia merenggangkan sendi sendi tubuhnya dan menguap. Ia menatap pada adiknya itu. Buram.." oh , mulai lagi.. Mata ini sudah rusak " katanya beranjak dari tempat tidur. Ia keluar dan berkata " yah jangan lupa sebentar malam " ia mengingatkan ayahnya untuk periksa mata . penglihatannya kini sudah buram . tulisan di papan sudah tak bisa ia lihat .
***
Efg berjalan turun dari mobilnya dan memamerkan senyumnya pada kakak kakak kelas dan teman teman barunya di SMA. " ah.. Dimana anak itu ?" tanya Efg melihat sekeliling . ia menatap tajam setiap sudut kesudut sambil mengigit bibir bawahnya. Ia tersenyum ketika mendapatkannya .
Tiba tiba ada yang menepuk bahu kanannya . " woy ! Nyari siapa sih ? " tanya orang itu . Efg berbalik dan mendapati Aerie mencari arah matanya tadi . " mark ?" tanyanya simple melihat sudut yang Efg lihat tadi .
Efg menggeleng. Efg mendorong Aerie masuk kedalam kelas dan berkata " mari masuk , sebentar lagi bel berbunyi " .
Saat didalam kelas , kelas sangat sunyi. Hanya ada suara kecil . tidak bukan sunyi melainkan hanya suara suara kecil yang terdengar . suara bisik - bisikkan. Mereka sengaja agar tidak ada guru yang masuk untuk mengisi jam kosong sekarang .
"Rie! " Aerie menoleh mencari sumber suara itu. "Bentar jalan yuk! Gw traktir " kata Mark tersenyum . Aerie mengangkat satu alisnya dan menatap pada Efg yang pura pura sibuk dengan novelnya . "baiklah!" balas Aerie . kemudian ia pergi menuju bangkunya disamping Tina . Mark juga begitu .
***
"Ki, " Devie memanggil anak bernama kiki itu . anak yang dipanggil menoleh . Devie sangat tidak percaya ketika melihat Kiki menggunakan kacamata .
" omygod.. Pakai kacamata ? Sejak kapan ?" Devie duduk di bangku yang berhadapan bangku Kiki .Kiki langsung melepaskan kacamatanya dan menyimpannya di laci. " hanya kacamata baca " kata kiki.
"Sapa juga yang mau duduk di belakang terus matanya buram . bego , ki , bego banget " kata devie menasehati Kiki . " ya, sesukamulah " kata Kiki .
Tiba - tiba Fadil dan Kris datang . karena sudah tidak tahan gara gara hanya dia perempuan disana.
" Ki, entar nonton yuk " ajak Fadil . kiki hanya diam dan mengangguk . " ok! Pulang sekolah yo!" kata Kris menepuk bahu Kiki.
Kiki hanya menghembuskan nafasnya dengan berat .
***
Sementara itu..
Di sekolah cha dkk..
Cha terdiam di sudut perpustakaan. Ia terdiam menatap Alvin yang sibuk membaca di meja sana . Cha tersenyum . " bukankah ini terlalu sadis ?" . ia menghembuskan nafasnya berat . " kenapa cinta terlalu jahat pada pemeran utamanya ?" kata cha lagi . cha memberanikan dirinya untuk menghampiri Alvin .
Cha kini sudah duduk dihadapan Alvin dan tersenyum manis . " hai" baru saja Cha menyapa Hai , Alvin sudah beranjak dari kursi itu dan berjalan menuju rak rak untuk mencari buku lain . Cha menghembuskan nafasnya dan mengikutinya . " alv, can we speak privately ?" . Alvin tak menatap sama sekali . ia hanya diam sambil melihat setiap judul buku dan menyusuri rak . Cha terus mengikutinya .
Diujung sana Kevin memperhatikan mereka . dia hanya diam , duduk di jendela dan menatap mereka dengan tajam . " dia sudah terlalu tersakiti , cha . " Kevin tersenyum dingin pada mereka diujung sana. " you know ? that's really hurt . i have ever feel that, cha " Kevin tersenyum masam dan pergi meninggalkan perpustakaan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch You
Teen Fiction" I just wanna be yours , but you dont wanna be mine " menangkap dirimu , ternyata lebih susah dari menangkap ikan . apa aku benar ?