The Glimpse of the Past

2.4K 290 79
                                    

Uena, San Jakyo

1 Desember 2001

8 p.m

"Al! Al! Mama tau loh kamu sembunyi di mana!" Sherly menggendong anak laki-lakinya yang berusia 8 bulan sembari mencari Al yang bermain petak umpet.

"Kamu tidak lapar ? Bentar lagi Papa pulang. Pasti bawain Al makanan yang enak," rayu Sherly. Al yang sembunyi di bawah kursi makan malah terkikik pelan. Tahu bahwa itu usaha Mamanya agar Al keluar dari tempat persembunyiannya. Sherly tidak bisa melihat Al karena tubuh kecil Al tersembunyi di antara kaki meja dan kursi.

Sherly mendekat ke arah meja makan ketika terdengar ada suara bel berbunyi.

"Hayo ... Papa udah datang ! Ayo Steven, biar kakak sembunyi terus dan tidak dapat makanan," kata Sherly bergegas ke depan sembari mencium anak laki-lakinya yang malah tertawa.

Al menunggu mamanya membuka pintu untuk Papanya dan berniat mengagetkan mereka berdua nanti. Al menunggu tidak sabar ketika malah mendengar mamanya berteriak kaget. Al akhirnya meringkuk lagi di tempatnya bersembunyi.

"Kamu mabuk?!" teriak Sherly.

"Oh ... sayang, aku benci melihat mukamu ketika aku pulang," ujar Marc seperti orang teler. Sherly kaget dengan penuturan suaminya. Selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Suaminya tidak pernah mengeluh tentangnya dan kini suaminya pulang dalam keadaan mabuk serta menatapnya bermusuhan.

"Kamu ngomong apa?" heran Sherly masih tidak percaya yang berdiri di depannya adalah suaminya. Suami yang semasa hidupnya tidak pernah mabuk-mabukan.

"Aku tidak butuh kamu. He, perempuan tidak berguna," ucap Marc dingin, Sherly membelalakkan matanya. Mata Sherly mulai berkaca-kaca. Sherly tidak pernah merasa terhina apalagi oleh suaminya sendiri.

"Marc ... kamu serius ngomong seperti itu? Hei! aku istrimu!" kaget Sherly. Steven yang digendong oleh Sherly mulai menangis seperti sadar akan aura dingin dan menegangkan antara orang tuanya.

"DIAM!!" bentak Marc. Sherly mundur selangkah melihat wajah suaminya yang terlihat mengerikan. Matanya merah seperti orang mabuk tapi anehnya Sherly tidak mencium bau minuman keras. Mungkinkah suaminya memakai narkoba?

Sherly terdiam tidak bisa bergerak dan Steven terus saja menangis. Tiba-tiba March merebut Steven dari gendongannya. Sherly spontan mempertahankan Steven. Mereka saling tarik menarik. Steven semakin menangis karena kesakitan dan Sherly mulai ketakutan.

"Aku bilang diam!!" marah Marc sampai akhirnya Marc berhasil merebut Steven karena Sherly merasa kasihan anaknya menangis kesakitan. Ketakutan karena Marc akan membuat tangan anaknya putus.

"Aku mohon. Jangan sakiti anakku. Aku - aku minta maaf. Jangan sakiti anakku," pinta Sherly sembari menangis. Tapi Marc tidak menghiraukannya. Marc membawa Steven yang menangis ke samping rumah. Sherly yang khawatir mulai menarik tangan Marc. Sayangnya Marc terlalu kuat. Yang terjadi Sherly justru ditendang.

"Apa yang akan kamu lakukan?! Jangan sakiti anakku. Sakiti saja aku Marc," tangis Sherly tidak memperdulikan rasa sakit yang di alami tubuhnya.

Sedangkan di dalam rumah, Al yang sembunyi mulai gemetar dan terisak mendengar pertengkaran orang tuanya. Raut wajah Al terlihat kaget. Al tidak berani keluar. Al tidak pernah mendengar ayahnya berteriak atau mendengar ibunya menangis keras.

Suara pertengkaran orangtuanya yang kini terdengar menjauh membuat Al memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya. Al berjalan dengan perlahan dan menangis tanpa bersuara. Hendak di bukanya pintu rumah samping ketika Al mendengar teriakan yang membuat bulu kuduknya berdiri.

The Masked GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang