.........
Hari ini batang hidung pria sipit itu tak terlihat. Sudah dipastikan Alvin bolos lagi. Handphonenya selalu tidak aktif.
Wajar saja Alvin tak memiliki banyak kontak yang bisa ia ajak berkomunikasi. Teman sekelasnya yang sama sekali tak menganggap keberadaan Alvin sebagai anggota kelas, tak mencari-cari sosok Alvin.
Sivia tak berniat untuk menanyakan masalah ini pada semua orang. Sudah barang tentu mereka buta soal ini. Dia memilih membincangkan yang lain.
Suara ramai dari luar kelasnya sangat jelas. Semua orang terlihat berkerumun mengelilingi seseorang dan bertanya-tanya. Bola mata Sivia melihat jelas luka memar pada pipi Gabriel yang baru saja masuk. Noda hitam yang sangat disayangkan berada pada wajah tampan itu, membuat semua orang panik.
"lo kenapa El?"tanya Sivia pada Gabriel yang duduk disebelahnya.
"gak papa kok."jawabnya dengan senyuman.
"Udah gue bilang , lo gak usah cari masalah sama dia. Jadi gini kan?"cerocos Rio yang menyesali perbuatan sahabat karibnya itu.
"Dia? Siapa?"tanya Sivia semakin bingung. Sebenarnya siapa orang yang Rio maksud.
"Alvin."jawab Rio malas mengucapkan nama itu.
"Alvin?jadi lo berantem sama Alvin?"Sivia memstikan lagi pada Gabriel.
" kenapa El?"Sivia mulai menaikan nada suaranya.
Gabriel hanya menatap Sivia dengan sedikit marah. Harusnya Sivia tahu dan tak menanyakan lagi tentang hal ini. Dan Gabriel justru memilih untuk meninggalkan semuanya.
"Gabriel."panggil Sivia.
"Rio. Jelasin semuanya."perintah Sivia.
"Lo telmi, gabimi apa gabinger?" Rio malah menambah suasana semakin kacau.
"gue bener-bener gak ngerti. Tolong Rio."Sivia semakin pusing saja mendengar Rio yang berputar-putar.
"Gabriel. Dia cuma gak suka lo deket sama Alvin." terang Rio.
"Masalahnya apa?"
"aduh. Lo pikir sendiri deh."Rio malah ikut pergi.
........
Saat pulang sekolah Sivia berhasil menemui Gabriel yang seharian tidak berbicara apapun padanya. Langkah panjang pria itu membuat Sivia kewalahan mengejarnya, hingga ia bisa menghentikan Gabriel di sebuah koridor menuju parkiran.
"El. Tunggu."menggenggam tangan Gabriel
"Vi gue anter pulang yuk?" tawar Gabriel
"Lo kenapa berantem sama Alvin?"tanya Sivia tanpa menjawab tawaran Gabriel
"Gak penting. Lupain."Gabriel malas mendengar nama itu.
"Kenapa el?"
"Dia yang ajak gue berantem. Gue cuma ngingetin sama dia biar jangan gangguin pacar gue. Udah itu aja."Jelas Gabriel sambil memegang bahu Sivia.
"pacar?"Sivia bingung dengan pernyataan Gabriel.
"Lho kita udah jadian kan kemaren?"
"gue belum jawab apapun El."tolak Sivia
"Diem berarti iya."
"Gue harus jelasin sama Alvin."kata Sivia
"percuma Vi."Gabriel menahan Sivia pergi.
"Dia udah gak percaya lagi sama lo. Ya. dia udah tau kalo lo cuma kasian sama dia karena dia gak punya temen. Dan lo terpaksa."
"Dia marah sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Like You
Short StoryAlvin Jonathan Sindhunata Sivia Azizah (couple alvia)