prolog

18.9K 853 5
                                    

Seorang Namja sedang duduk di tepi pantai sambil memandang laut. Namja tersebut terlihat sedih sampai akhirnya seorang yeoja datang menghampirinya.

"Oppa." Sapanya dengan senyuman manis.

"Uh Yeon Hae-ah."

"Pemandangannya yang indah bukan?"

"Ne."

"Oppa."

"Hmm."

"Ada apa denganmu, kau terlihat sedih."

"Ani, aku tidak sedih."

"Aku mengenalmu dengan baik, kau pasti ada masalahkan?"

"Sudahlah aku tidak apa-apa."

"Oppa."

"Ayo kita pulang."

"Ne."

Mereka pun berjalan berdua menuju mobil.

"Oppa dimana mobilnya."

"Aku memarkirnya di seberang jalan."

"Wae."

"Tadi terlalu sudah terlalu penuh."

Mereka berlajan sambil bergandengan tangan.

"Kau tunggu disini saja aku akan menjemputmu."

"Ne."

Namja itu menyeberang jalan dan ternyata kalung yang dipegangnya terjatuh dijalan tersebut.

"Oppa kalungmu jatuh."

Yeon Hae berjalan mengambil kalung itu tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang ke arah Yeon Hae. Namja tersebut melihat dan berusaha menyelamatkan Yeon Hae.

"Yeon Hae-ah!!!" Teriaknya sambil lari ke arah Yeon Hae, dia mendorong Yeon Hae dan dia tertabrak mobil tersebut."

"Oppa!!!" Yeon Hae berteriak sambil lari, dia menangis ketika melihat Namja itu penuh dengan lumuran darah.

"Oppa, oppa."

Yeon Hae menaruh kepala Namja itu dipangkuannya. Banyak orang yang datang untuk menolong.

"Siapa pun cepat telfon 119." Kata Yeon Hae.

Salah satu orang langsung menuruti perintahnya.

"Oppa kau harus bertahan."

"Yeon Hae-ah."

"Oppa, apa itu kau yang bicara?"

"Jaga-lah di-rimu." Katanya dengan suara yang tertekan.

"Oppa jangan bicara seperti itu, kau pasti selamat. Bersabarlah."

Orang yang menelfon 119 pun berkata kepada Yeon Hae "Ambulan akan segera datang."

"Oppa kau dengarkan jadi bersabarlah."

"Apa kau men-dapat kan ka-lung itu?"

"Ne."

"Itu untuk-mu."

"Gomawo. Sekarang jangan banyak bicara, ambulan akan segera datang."

"Saranghae."

"Oppa."

"Naneun gwaenchana, carilah orang lain selain a-ku."

Namja itu memejamkan matanya dan sudah tidak sadar lagi.

"Oppa, oppa, oppa!!!"

"Bangun, bangun kubilang bangun."

"Andwe oppa, oppa!!!"

Yeon Hae menangis tanpa henti.

***

Di ruang pemakaman Yeon Hae sudah tidak menangis lagi.

"Oppa, aku akan menjaga diriku, aku akan selalu memakai kalung ini, kau juga harus menjaga dirimu disana. Aku akan selalu merindukan disini, tanpamu."

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang