Pagi ini Edith sudah bersiap. Tadi malam Paul menelponnya dan memintanya bersiap pagi hari. Rencananya ia akan menjemput Edith kemudian meluncur mengambil Meadow di rumahnya. Bel pintu berdentang tepat setelah Edith mencuci piring. Masih dengan tangan basah dan menggosoknya ke baju kaos molornya Edith melangkah ke pintu membukakan pintu. Didepan Pintu Paul berdiri seperti raksasa. Disampingnya Jesse tak kalah menjulangnya. Jesse manager sekaligus sahabat Paul. Jesse bertemu dengan Edith di lift waktu itu. Ia pula yang terkikik geli waktu Edith bilang artis Hollywood itu melambay. Edith tersenyum lebar. Mereka berdua mengikuti Edith masuk ke dalam. Edith langsung ke dapur.
" Buatkan kopi ya, Jesse ingin mencoba kopi luwakmu" Paul berkata sambil tangannya mengutak-atik remote tivi. Edith mengambil cangkir dan menyeduh dua gelas kopi. Masih dengan celemeknya mengantar kopi panas ke depan tamunya yang dengan santai mengangkat kakinya ke atas meja. Dasar tamu sableng bathin Edith.
Edith menyiapkan bekal mereka. Salad ayam dingin, cokctail, dan cake coklat dengan selai mulberry di tengahnya. Cake ini andalan Edith. Paul bilang Becca membuatkan mereka roti jadi Edith tidak membawa roti. Jesse ikut ke dapur sambil menghirup kopi yang mengepul. Ia melongok ke atas bekal Edith.
" Sebanyak ini?" tanyanya heran
" Kau tak tahu, Beruang satu itu makannya banyak" Edith menyahut sambil menjejalkan serbet kedalam salah satu rantang agar tak goyang ketika dibawa. Jesse tergelak-gelak. Paul hanya masam.
" Kau satu-satunya perempuan yang berani mengata-ngatai dia" Jesse tertawa sambil bersender di meja pantry
" Baguslah, paling tidak dia tahu diri" Edith menyahut asal dia sedang mencuci tangannya di kran. dan tiba-tiba Paul sudah berdiri di belakangnya dan berbisik ditelinganya\
" Aku janji, Demi Tuhan, hari ini kau pasti mendapat yang kedua"
Edith langsung berbalik dan mendorong dada Paul
" Dasar mesuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuum"
Jesse terpingkal-pingkal
" Memangnya kalian sudah melakukan yang pertama" Jesse pikir itu hubungan sex. dan itu sukses membuat Edith memerah.
" Sekali lagi kau berkomentar ku tendang kau sampai Washington" Edith melotot ke arah Jesse. Dua pria itu tertawa hebat. Sialan bathin Edith.
Mereka melangkah ke parkiran Paul membantu Edith membawa bekal mereka. Rencananya hari ini mereka akan piknik ke Kings Canyon National Park. Meadow mendapat tugas membuat summary tempat itu. Ternyata hari masih pagi. Jesse menyetir sambil menyetel lagu Marry You nya Bruno Mars. Edith memasang ipod ditelinganya dan menyetel lagunya sendiri. Paul dan Jesse mengobrol macam-macam. Edith hanya sesekali menimpali. Edith mendengar Jesse bilang tentang jadwal Paul yang padat mulai minggu depan. Paul harus ke Brazil dan Mexico untuk promo filmnya.
Paul melirik ke arah Edith melalui spion ia tersenyum ketika melihat gadis itu menempelkan wajahnya ke jendela mobil. Dia terlihat lucu dan manis. Jesse melihat tingkah Paul dan tersenyum sendiri. Ia tahu ada yang berubah dengan senyum Paul.
Mereka sampai di rumah Becca dan masuk lewat pintu samping yang ternyata adalah dapur. Paul mendorong pintu dapur dan di depan oven berdiri wanita tinggi langsing, diakhir 30 an mungkin. Rambutnya ke emasan. Matanya berwarna violet. Dia cantik sekali. Matanya berbinar ramah. Paul mencium pipinya dan ia langsung memeluk Edith yang ada di belakang Paul
" Ini Edith, aku mengajaknya lumayan untuk membantuku menjadi baby sitter Meadow" Paul berkata sambil tersenyum jahil. Becca tertawa. Ia juga memeluk Jesse hangat.
" aku Becca, kau cantik sekali, senang bertemu denganmu. Okey Edith anggap saja rumah sendiri. sebentar kupanggilkan Meadow" belum Becca beranjak meadow sudah berdiri di pintu dapur dan berlari ke arah ayahnya
![](https://img.wattpad.com/cover/3359554-288-k542099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You..Mister Walker (fanfictnya Paul Walker fast and furious)
FanfictionBuat yang ngefans sama Abang Paul Walker boleh mampir deh. sekalian nunggu film terbaru doi diputar di bioskop... Kisah edith seorang penulis cerita anak yang bertemu Paul walker di sebuah lift. Kemana takdir membawa kisah cinta mereka?