Perpisahan

8.5K 513 6
                                    

"SURPRISE!"

Gue kaget dan langsung ngebuka pintu seluruhnya.

Dan ternyataa itu adalaaaahhh

ALIF

"ALIF?!" Pekik gue tanpa sadar.

Alif cuman cengengesan.

"Kok lo? Katanya kan?"

"Hahaha, berita itu cuman boongan tauu. Hahahah"

Anjing, gue dikerjain.

"Tau ah."

BRAK!!!

Gue tutup pintu dengan keras.

Gue kesel banget. Maksud dia apaan coba?? Pura - pura kecelakaan biar gue perhatiin gitu? Lebay amat.

"Tha! Buka dong pintunya. Lu mau gua mati konyol di sini?"

"Atha, please buka pintunya. Gua tau gua salah. Gua boong soal yang waktu di mading."

Cih, gue gak percaya.

"Atha, please maafin gua. Gua tau gua salah. Setidaknya lu buka pintu dong."

"Gue gak akan buka pintunya!" Seru gue.

"Oke, kalau gitu. Gua pamit, Tha. Maafin gua kalo gua ada salah."

Pamit??

No. No way.

Ini gak boleh terjadi.

"Satu hal yang perlu lu tau, Tha. Gua sayang sama lu. Gua cinta sama lu. Untuk kedua kalinya, lu mau gak jadi pacar gua?"

Hening. Gue gak tau mau jawab apa.

"Kalo iya, buka pintunya. Kalo gak, cukup ketok pintunya dari dalam."

Oh man, gue bingung.

Gue mau terima, tapi gengsi.

Mau nolak, nanti nyesel.

Gue harus gimana dong??

"Tha, kalo dalam 15 menit lagi lu gak jawab. Gua pergi."

Oh

My

God

Gimana ini??

1 menit...

2 menit...

3 menit...

...

10 menit...

Oke, ini pasti yang terbaik buat gue dan Alif.

Semoga lo gak keberatan, Lif.

Maafin gue.

'Cklek'

"Hai." Sapa gue.

"Lu Atha?"

"Iyalah. Masa Rahma?"

"Oh. Jadi, jawabannya?"

"Goblok. Gak liat gue ngapain?"

Alif langsung merhatiin gue.

Terus ekspresi dia kayak kaget gitu.

"Lu serius?"

Gue senyum.

Ngangguk.

Alif langsung meluk gue.

Gue peluk balik.

"Tha, maafin gua. Gua harus pergi."

"Pergi ke mana?"

"Korea."

"Ngapain?"

"Bokap gue pengen gue lanjut SMA di sana."

Tes

Air mata gue jatuh untuk ke sekian kali-nya.

"Lif, bisa gak sih lo gak bikin gue nangis?" Ucap gue tanpa sadar.

"Jangan nangis, Tha. Sekarang lu boleh pilih. Lanjutin hubungan kita dengan LDR atau putusin hubungan ini dan jadi temen?"

Oh man, gue bingung lagi.

Di satu sisi, gue gak mau ngelepas Alif.

Tapi di sisi lain, gue gak sanggup jalanin LDR.

Bunda, tolongin Atha dong.

"Gue pilih....... LDR."

"Okay, kalau gitu, aku pergi dulu ya.... sayang."

"Iya."

-----

2 tahun kemudian...

Gue udh lulus SMA dan sekarang gue kuliah di UI.

Gue ngambil jurusan desain.

Karena gue mau jadi designer.

Gue udah putus dari Alif.

Katanya Alif gak sanggup LDR.

'Untuk mahasiswi yang bernama Athalia Ariana Falah, harap segera ke ruang Pak Ray. Terima kasih.'

Gue dipanggil.

Gue jalan ke ruang Pak Ray.

Tok tok tok

"Masuk."

Gue masuk terus duduk di kursi yang disediain.

"Ada apa, Pak?"

"Begini, kamu dapat beasiswa untuk belajar di Korea Selatan. Kalau kamu terima, minggu depan kamu bisa ke sana. Biaya keberangkatan ditanggung sama saya. Tapi biaya penginapan itu ditanggung sendiri. Bagaimana?" Tawar Pak Ray.

Hmm, boleh juga tuh.

"Saya ambil, Pak." Ucap gue.

"Baiklah. Kalau gitu, kamu boleh kembali ke kelas."

"Iya Pak."

-----

Hari ini gue bakal berangkat ke KorSel. Bunda tau soal ini. Tapi Ayah tiri gue gak tau. Gue gak bolehin Bunda ngasih tau. Biarin deh. Biar dianggap kabur.

Habisnya nih ya, Bunda tuh nikah lagi. Udah gitu, nikahnya sama duda beranak satu. Bodo ah. Perusahaan Falah kan bisa diurus sama Davin atau Vito.

So, bye Depok.

Tamat.

Maaf gantung. Nanti bakal ada epilog + sequel nya kok. Tenang aja :). Kan author baik hati.

Attention :

Pliss baca + vomment cerita temenku yaa yang judulnya 'junior and senior' atau bisa dicheck di aprillax thank you.

See you at epilod dan prolog sequel!! Babay!!

[1] I'm a Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang