Semenjak hari itu Chanyeol melewati harinya dengan sebuah senyuman. Ia tetap melakukan perkerjaannya, membunuh. Tanpa ada halangan dari Baekhyun. Walaupun sebenarnya Baekhyun selalu khawatir jika Chanyeol tak akan kembali melalui pintu flatnya lagi dengan keadaan utuh. Baekhyun ingin Chanyeol berhenti, ia tak bisa membayangkan jika Chanyeol terluka, walaupun hingga saat ini Chanyeol belum terluka lagi sejak kejadian Taemin.
Tapi malam ini berbeda. Sudah pukul 4 pagi Chanyeol belum kembali dari misinya, ia khawatir dan tak bisa tidur. Berkali-kali ia melihat melalui lubang di pintu apakah Chanyeol sudah kembali atau belum. Hingga akhirnya pukul 5 pagi, ia mendengar suara pintu di banting. Ia segera keluar dari kamarnya dan melihat Chanyeol di bopong oleh dua orang yang juga terluka.
"Chanyeol !" Baekhyun menolong dua orang yang tak di kenalnya itu dan membaringkan Chanyeol di sofa, sedangkan dua orang itu terduduk di lantai.
"Apa yang terjadi padanya ?" Baekhyun bertanya sembari sibuk mengambil peralatan P3K dan mensterilkannya.
"Kau siapa ?" Pria dengan rambut cokelat bergradasi biru bertanya balik pada Baekhyun, karena ia sendiri terkejut ada orang lain di goa ini.
"Apa itu penting sekarang ?"
Akhirnya tak ada yang menjawab masing-masing pertanyaan. Baekhyun mengobati luka Chanyeol, lebam di mana-mana, di kakinya terdapat luka tusukan yang dalam, beruntung tidak ada luka tembak. Setelah ia selesai mengobati luka Chanyeol, ia beralih mengobati kedua pria di depannya. Mereka bertiga akhirnya tertidur karena kelelahan, sementara mereka tidur Baekhyun menyiapkan makanan. Selama ia memasak matanya tak ia lepaskan dari Chanyeol, lukanya benar-benar parah, jika beruntung tak ada kerusakan di dalam tubuhnya.
Setelah 2 jam berlalu Baekhyun membangunkan mereka bertiga dan mempersilahkan mereka untuk makan. Baekhyun mengusapkan tangannya di paha Chanyeol menunjukan bahwa ia khawatir namun Chanyeol membalasnya dengan mengusap kepala Baekhyun yang mengartikan untuk tenang saja.
"Jadi ceritakan pada ku, apa yang terjadi ?"
"Kami gagal membunuh Song Hora, dan rencana kami juga hancur, kami akhirnya berakhir di pukuli. Selesai." Pria berparas maskulin dengan bibir tebal yang menggoda menjawab pertanyaan Baekhyun dengan singkat namun dapat Baekhyun mengerti.
"Bagaimana bisa kalian gagal ?"
"Kami mengira membunuh Song Hora akan mudah, tetapi system keamanannya sangat ketat, para bawahannya mereka sudah terlatih, dan mereka tidak sebodoh yang kami kira .." Kali ini pria yang lainnya menjawab pertanyaan Baekhyun dengan kesal mengingat misinya yang gagal.
"Lalu kalian ini siapa ?" Baekhyun tak henti-hentinya bertanya membuat Chanyeol sedikit kesal.
"Mereka ini hitman sama seperti ku, dia yang berbibir tebal namanya Niel, dan dia yang bertingkah seperti seorang diva adalah Key. Dan Key, Niel, dia adalah Baekhyun."
"Dan dia adalah ?"
"Kekasih ku." Baekhyun tersenyum mendengar jawaban Chanyeol yang tanpa ragu mengatakan bahwa ia adalah kekasihnya. Namun kedua teman Chanyeol tak memberikan kesan yang baik dengan pernyataan Chanyeol.
"Kau sudah gila !" Niel memandang Chanyeol dengan tatapan 'kau bodoh' sedangkan Chanyeol tak menatapnya balik, justru ia menatap ke arah Baekhyun.
"Masuk ke dalam kamar mu." Seperti biasa ia menuruti perintah Chanyeol walau sebenarnya ia ingin memukul kepala Niel terlebih dahulu karena mengatakan Chanyeol gila berpacaran dengannya.
Mereka menyelesaikan makan mereka dan mulai berbicara serius, bukan hanya membuat rencana kembali tentang bagaimana menjatuhkan Song Hora. Namun juga masalah Chanyeol yang sekarang mempunyai kelamahan, Byun Baekhyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
MELTED.
FanfictionDingin, adalah Chanyeol. Namun semenjak ia menyelamatkan Baekhyun, seiring berjalannya waktu ia makin luluh dan akhirnya menjadi cair. "Aku tak seharusnya menyelamatkan mu, sekarang aku jadi punya kelemahan." - Park Chanyeol "Terimakasih karena tela...