1 jam pelajran berlalu, kepala gue mulai terasa pusing, penglihatan gue pun juga sekarang mulai buram.
Bruuuk...
Clara P.O.V
"Dilla... Dilla... Lo knp La.. ? aku menepuk nepuk pipi Dilla. "Aduuh gimana ini.. Malah sepi lagi ni sekolah. Masih waktunya jam pelajaran, La.. Bangun dong.." aku menepuk nepuk pipinya lagi.
"Apa yang harus gue lakuin nih... gue pergi ke ruang guru dulu aja kali ya.. Siapa tahu ada yang bisa bantu gue buat nolongin Dilla." ujar gue dalam hati.
"La gue tinggal bentar dulu ya, gue mau cari bantuan buat lo." kata gue padanya.
Aku langsung berdiri dan langsung pergi ke ruang guru untuk mencari bantuan.
"Pak pak.. Tolong bantu saya pak, teman saya pingsan di lapangan." kata gue kepada salah satu guru.
"Kok bisa ?." tanya guru itu.
"Tadi saya dan teman saya dihukum sama guru bahasa indonesia kami pak, karena telat masuk pelajarannya, jadi saya dan teman saya di suruh hormat bendera sampai jam pelajarannya selesai pak, tapi baru 1 jam berlalu, tiba tiba teman saya langsung jatuh pingsan." jawab gue dengan nada ngosngosan.
"Oo seperti itu, ya sudah ayo kita ke lapangan, bapak akan membantu teman kamu." kata guru itu.
***
Uks
Aku menggenggam tangan Dilla. "La, bangun dong La, maafin gue, karena gue, lo jadi gini, karena gue lo jadi kena hukuman juga, maafin gue ya La.." ucap gue setelah memberi minyak kayu putih di hidungnya.
Air mata gue pun menetes terus menerus karena rasa bersalah gue ke Dilla yang satu satunya sahabat gue yang paling ngertiin gue dan yang paling sabar ngadepin gue.
Clara P.O.V and
Author P.O.V
"La, lo udah siuman? Tanya Clara karena dia merasa jemari tangan Fadilla mulai bergerak gerak ditangannya. Dan Clara langsung mengusap air matanya setelah melihat Fadilla mengangguk anggukan kepalanya pelan yang masih setengah sadar dengan senyumnya yang sangat manis itu. Clara pun langsung memeluk Fadilla dan mengulangi permintaan maafnya kepada Dilla.
***
Pulang sekolah, Fadilla menarik narik tangan Clara supaya berlari lari untuk cepat keluar dari kelas.
"La, jangan lari-lari napa !! Katanya lo masih pusing, ntar lo pingsan lagi !!" bentak Clara yang sedang menahan nahan Dilla supaya tidak berlari lari.
"Udah tenang aja, gue udah sehat kok, udah ah buruan!!" balas Fadilla.
tetapi Clara tidak bisa menahannya. tiba tiba...Duug...
"Aauuu...." jerit Fadilla saat ada yang menabraknya.
"Emmm sorry sorry, gue gak liat. Sorry banget..." Ujar Fadilla meminta maaf dengan gaya menunduk pada seseorang di hadapannya.
"Lo sih ! Dibilangin jangan lari lari juga.. Malah gak mau dengerin gue!" ucap Clara kesal dan dengan cengirangannya yang setelah melihat seseorang itu.
"Huuuust...!!! Diem deh !" bentak Fadilla kepada Clara setengah bisik.
Clara pun hanya terdiam.
"Eh iya enggak papa kok, gue juga minta maaf, soalnya gue gak liat jalan tadi." ujar seseorang itu dengan senyumannya yang sedang memegang handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless
Teen FictionKisah cinta yang rumit. Seorang gadis bernama Fadilla yang rela berkorban demi sahabatnya Clara yang saling menyukai seorang laki-laki yang sama. Ia mengorbankan perasaannya demi sahabatnya yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri. Ia lebih m...