Part 9 - Joulous

37 4 1
                                    

Hello guys! Disini gue bakal munculin konflik nih! Langsung dibaca aja ya! Jangan lupa pencet votenya dulu sebelum baca! Oke? Dan jangan lupa juga commentnya ya guys 😉😉😘

👇👇👇👇👇👇

Author P.O.V

Esokan harinya

Setelah bel istirahat berbunyi Dilla langsung membereskan semua buku-buku yang ada diatas meja dan Dilla mengingat suatu hal kalau ia dan teman sekelasnya diberi tugas kelompok oleh bu Ida guru mapel PKLH dari 5 hari yang lalu untuk membuat kerajinan dari barang-barang bekas yang disuruh berkelompok dengan teman sebangku.

Tanpa pikir panjang, Dilla langsung menyenggol tangan Clara "Ra pulang sekolah kerumah gue ya ngerjain tugas PKLH!"

"Harus hari ini ya La?" tanya Ara cemberut.

"Emangnya kenapa kalo hari ini? Tugasnya kan 3 hari lagi." ucap Dilla.

"iya deh La." kata Ara tak semangat. Dilla hanya mengangguk dan tersenyum.

Fadilla langsung menelfon supirnya untuk tidak menjemput Dilla karna Dilla akan pulang kerumahnya dengan Clara. Selesai menelfon, Dilla mengajak Clara kekantin dan Clara mau.

Sampainya dikantin Clara langsung memesan pesanan Dilla dan dirinya kepada bule kantin. Selesai memesan Clara langsung menuju tempat duduk yang sudah ada Dilla disana. Tak lama Dimas datang bersama gerombolan teman-temannya menuju meja yang sudah Dilla dan Clara duduki.

"Duduk sini ya kita." ucap Dimas yang mengagetkan kedua sahabat itu.

"Kenapa harus disini? Kayak gak ada tempat lain aja." tanya Dilla heran.

"Semuanya penuh tuh tinggal disini doang yang sepi, masa iya gue sama temen- temen gue lesehan, lo gak kasian sama gue?" tanya Dimas balik. Ya memang kebetulan hanya ditempat Dilla yang sepi.

"ngapain juga gue kasian sama lu!" ucap Dilla sinis. "kampret," umpat Dimas kesal.

"udeh duduk aja lu lu pada disini." suruh Dimas kepada teman-temannya. Dan mereka langsung duduk sambil cekikikan melihat sohibnya berantem dengan seorang perempuan.

Dimas menyenggol- nyenggol tangan Dilla yang memang duduk disebelahnya. "apaan sih nyenggol-nyenggol." ucap Dilla ketus. "judes banget sih jadi cewe, gue cuma mau minta lo temenin gue ke toko buku nanti sore." ajak Dimas yang langsung membuat Dilla menaikkan sebelah alisnya.

"kenapa harus gue yang nemenin lu?" tanya Dilla. "ya gak pa-pa, emangnya kenapa?" tanya Dimas balik.

"gue gak bisa," jawab Dilla santai.
"kenapa?" tanya Dimas.
"gue ada tugas kelompok sama Clara." jawab Dilla yang memang tidak berbohong.

"oh gitu, ok besok malam gimana?" tanya Dimas memohon. "oke." ucap Dilla setelah berpikir - pikir. Dan semua pesanan mereka datang yang langsung dimakan oleh mereka-mereka.

****

Sampainya dirumah Fadilla dan sudah dibukakan pintu oleh pembantunya Dilla, Clara dan Dilla langsung naik ke atas menuju kamar Dilla yang memang tempatnya ada di lantai dua. Mereka berdua langsung merebahkan diri di kasur yang empuk milik Dilla.

"Capek banget gue gila," keluh Clara kepada Dilla. Dilla hanya mengangguk nganggukkan kepala untuk merespond ucapan Clara.

"gue ganti baju dulu ya Ra." ucap Dilla yang bangun dari kasurnya dan langsung mendapat anggukan kepala Clara.

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang