Four

22 2 0
                                    

Biar tambah seru jangan lupa play lagu yg di media yh guys, biar kerazaa gitu. Kalau gk mau juga gak apa-apa kok.

*****

Reval POV

Aku menatap wanita di hadapanku dengan senyum khasku untuk menarik wanita yang tergila-gila padaku, saat ia mulai mengajakku mengobrol.

Wanita dengan dress mini berwarna merah nan ketat ini terus saja menggodaku. Dan ialah sasaranku malam ini, mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang untukku, karena wanita ini sudah menggodaku sedari tadi, terutama dengan dress dan juga sentuhannya itu.

Saat ini setelah seharian aku mengerjakan proyek yang cukup membuat kepalaku bekerja keras karena trouble yang di dapatkan oleh karyawanku. Saatnya sekarang aku bersenang-senang di pub kota minyak ini.

"You wanna play" tanya wanita berambut pendek seleher ini dengan menggoda.

"As your wish" kataku lalu menyambar bibir merahnya dengan cepat, ia pun menyambut ciumanku.

Aku pun sudah tak peduli dengan keadaan sekitarku yang ramai, karena bila aku sudah mendapatkan mainanku aku tak akan melepaskannya hingga aku merasa puas.

Bartender yang sedari tadi di hadapan kami pun bergeser ke arah lain tak ingin menyaksikan kegiatan kami. Mungkin dia merasa iri, atau menginkannya juga.

"Mas, mba mendingan mainnya di tempat lain aja gih, gak risih ciuman disini" suara seseorang yang ku pikir adalah bartender itu pun meng1hentikan aktifitasku dengan mainanku, aku menggeram kesal saat kemudian aku menoleh ke arah sumber suara dan menemukan seorang gadis manis yang memandangku dengan jijik.

Dia...

"Cherry" yah aku masih ingat nama gadis ini, dan aku juga tak tahu mengapa aku bisa mengingat nama gadis ini.

Nama para mantanku pun aku tak ingat.

*****

Cherry POV

Aku kembali menatap pesan yang dikirimkan teman kuliahku dulu, apa aku harus ke tempatnya. Seumur hidupku, aku tak pernah ke tempat ini sebelumnya, walaupun pikiranku kacau, tak pernah sekali pun aku berfikir untuk ke tempat haram itu.

Tapi aku tak punya tujuan lain selain tempat pesta yang ia tujukan kepadaku, kenapa harus di pub sih. Kenapa tidak di restoran atau kafe. Namun kakiku pun akhirnya melangkah masuk ke tempat yang di tujukan oleh temanku itu.

Saat aku masuk ke dalam alunan musik nan keras menyambutku, juga cahaya yang remang-remang membuatku kesulitan untuk melihat isinya.

Saat seorang waitress mendatangiku dan bertanya padaku, aku menyebutkan nama temanku itu. Ia akhirnya menunjukan jalan untuk ke arah temanku itu.

"Hai Sa!" Sapaku lalu mencium pipi kanan dan kirinya, ia pun menyambutku.

"Hai Cher, gak nyangka aku kamu mau kesini" ia pun tersenyum, ku lihat pakaian salsa yang sangat minim. Melihatnya saja sudah membuatku risih, apalagi aku yang menggunakannya, ahh tidak tidak jangan sampai itu terjadi.

Lalu pandanganku beralih pada tiga lelaki di sebelahnya, ia menatapku dengan padangan yang tak ku sukai. Seketika aku kembali merasa ketakutan itu, ketakutan yang ku rasakan saat beberapa jam yang lalu.

"Cher, kenalin teman temanku, Genta, Jacob, dan Kenan" mereka menatapku dengan senyum yang tak kusukai senyuman menggoda.

"Genta, Jacob, Kenan, kenalin ini Cherry. Temen kuliahku dulu" aku hanya tersenyum ke arah mereka tak ingin bersalaman dengan mereka.

Yah aku memang tak pernah ingin untuk bersalaman atau pun bersentuhan dengan lelaki yang tak ku kenal.

"Kamu cantik juga, kenalin aku Jacob" tangannya terulur padaku, aku hanya mengatupkan kedua tanganku di depan dada.

Hate is Love (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang