Munculnya Suatu Masalah

385 19 7
                                    

Setelah melewati jembatan yang tidak terlalu tinggi. Akhirnya mereka melewati jembatan yang banget tingginya

"Aaaa.. jembatan nya tinggi banget" teriak Calista.

"Cal gue juga takut nih" kata Adele.

"Kalian tenang ada gue yg jagain lo pada" seru Nathan.

"Alah lu juga sebenernya takut kan? Gausah boong deh lo nat .. hahaha" canda Calista.

"Jembatannya kuat kok, soalnya di bangun sama arsitek terkenal, paling jembatannya goyang dikit doang.. asal kalian jangan becanda" jelas Angmaya.

"Hah, apa lagi tuh?" Tanya Adele.

"Ada tulisan aneh di batunya" saut Nathan.

"Om mani padme hum" paman Phassang berdoa mengahadap ke batu aneh tersebut.

"Mereka lagi ngapain ya?" Tanya Calista.

"Ini namanya batu mani. Di batu itu tertulis enam mantra agama buddha tibet." Jelas Paman Phassang.

"Ayo cepat! Sebelum matahari terbenam kita harus udah sampe di Phakding." Jelas Paman Phassang.

"Ahhh! Ada yg jatuh ke punggungku!" Teriak Nathan.

"Ini kan cuma lintah." Jelas Angmaya.

"Dasar hewan jahat! Mau minum darahku ya? Cepat lepaskan hewan itu dari punggungku." Kata Nathan dengan sedikit marah dan geli.

"Jangan jadi pengecut, masa cuma lintah sampe segitunya?" Sindir Angmaya.

"Auuw! Lintahnya jatuh ke kepalaku! Ayah tolong bantu aku!" Teriak Angmaya.

"Tadi katanya jangan jadi pengecut" sindir Nathan.

Plakkk
"Auww ayah mau nangkap lintah atau mau mukul sih? Sakit tau" Kata Angmaya dengan kesal.

Setelah berjalan beberapa jam akhirnya mereka sampai di Phakding sebelum matahari terbenam.

"Kita menginap di desa ini!" Seru Adele.

"Hyuu, akhirnya bisa istirahat" Kata Calista.

"Angmaya ayo kita foto berempat untuk kenang kenangan" ajak Nathan

"Oke" jawab Angmaya.

"Paman yg foto ya" paman Phassang menawarkan bantuan.

"Apakah paman bisa ? Pokok nya tinggal tekan saja." Jelas Nathan.

"Paman tolong foto yg bagus ya" pinta Adele.

"Oke hitungan ketiga yaa" kata Paman Phassang.

"Dua setengah.. dua setengah" kata paman phassang. 1 jam kemudian.

"Dua setengah.. sebenarnya aku tidak bisa memakainya.. hehehe" jelas Paman Phassang.

Setelah makan malam, mereka semua tidur untuk mempersiapkan hari esok. Keesokan harinya...

"Nathan, ayo bangun tinggal lu sendiri yg belum bangun" teriak Calista.

"Badan ku tidak enak, sepertinya aku sakit" jelas Nathan.

"Dia pura pura sakit lagi nihh" canda Adele.

"Nathan ayo kita makan" ajak Angmaya.

"Aku nggak mau makan." Jawab Nathan.

"Apa?" Tanya Adele dengan kaget.

"Ya ampun ternyata dia bener bener sakit" jelas Paman Phassang

"Kalau ga mau makan pasti mereka percaya" ucap Nathan dalam hati.

"Kepalaku berat dan pusing, mual sampai semalaman ga bisa tidur" jelas Nathan.

"Ini surat wasiatku. Celenganku untuk kalian dan komputer akan ku berikan kpd ayahku." Jelas Nathan.

"Sakit begini sempat sempat nya nulis surat wasiat." Kata Calista sambil sedikit tertawa.

"Penyakit ketinggian muncul karena kurangnya kadar oksigen yg di hirup akibat rendahnya tekanan udara." Jelaa Paman Phassang.

"Biasanya terjadi pada ketinggian di atas 3000m" lanju Paman Phassang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kira" mereka bisa lanjut jalan apa nggak ya ? Mau tau kelanjutannya? Tunggu di part selanjutnya yaa

*yang baik tolong vote+comment*
*maaf kalo ada typo, masih pemula*
*menerima kritik dan saran*

Mount EverestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang