Sorry lama update nya..
___________________________"Badan lemah kayak gitu mau naik sampai base camp" kata Angmaya.
"Apaan sih!diem lu!" Kata Nathan.
"Angmaya hebat juga" kata Adele.
"Aduh cape nih.. udah ga punya tenaga buat marah aja ga bisa apalagi jalan" Kata Nathan.
"Yaudah istirahat dulu deh dari pada pingsan di jalan" Kata Angmaya.
"Padahal gw belum cape" Kata Calista.
"Setengah jam lagi kita akan jalan lagi ya" jelas Paman Phassang.
"Di depan sana ga ada tempat istirahat yg ada cuma rumput sama pohon pohon kecil fiuhh.." Kata Nathan.
"Srett..srett..srett"
"Eh?" Kata Angmaya bingung mendengar suara tsb.
"Nathan lagi apa sih lo? Hah? Sun block? Ini kan kosmetik!" Kata Angmaya.
"Gw ga tau kalo lo pake kosmetik juga" kata Calista.
"Hahahaha" Adele tertawa.
"Itu bukan cream. Itu cuma biar kita ga kena sinar ultraviolet tau" jelas Nathan dengan sedikit marah.
"Sekarang ayo kita mulai berangkat" Kata Paman Phassang.
"Hiks.. tolong gendong aku" Kata Nathan.
"Ihh lu tuh berat masa mau di gendong. Dan mana ada yg mau gendong lu.. hahaha" Kata Calista.
Setelah menempuh perjalanan selama seharian penuh akhirnya mereka sampai di sebuah tempat peristirahatan. Dan mereka beristirahat di rumah tersebut.
"Gara-gara penyakit ketinggian kemarin aku jadi gak selera makan" Kata Nathan.
"Hah.. ga selera makan tapi abis 3 mangkok!" Sindir Adele.
"Aku mau semangkuk lagi!.." Kata Nathan tetapi tidak ada seorang pun yang mengambilkannya. "..Cal ambilin nasi sama lauknya lagi dong" Lanjut Nathan.
"Lu makan banyak banget, ambil aja sono sendiri, nyuruh-nyuruh gw lg" Kata Calista.
"Ehh.. sekarang ini tracking di himalaya populer,lho" Kata Angmaya.
"Tracking? Salah satu jenis skating?" Tanya Calista dengan polosnya.
"Tracking adalah perjalanan mendaki gunung. Biasanya dari sini sampai base camp" jelas Paman Phassang.
Keesokan harinya..
"Dari Gorakshep pemandangannya langsung berubah. Yang ada cuma batu" Kata Adele kaget.
"Di ketinggian segini adalah batas pepohonan" jelas Paman Phassang.
"Gorakshep artinya 'Tempat Kematian Gagak' di atas ketinggian ini ga ada yg bisa hidup.." jelas Angmaya.
"Setelah 3-4 jam lagi kita akan sampai di base camp" Kata Paman Phassang.
"Drrk.. bruk.. bruk.."
"Ahh.. kenapa batu batunya berjatuhan ?" Tanya Calista.
"Di zona kematian kadang terjadi longsor batu. Jadi harus hati-hati" Jelas Angmaya.
"Bahkan beberapa waktu yang lalu ada pendaki yang kehilangan nyawanya" Kata Paman Phassang.
"Duhh.. kok jadi ngeri gini ya.." Kata Adele.
"Kalo lu tadi dikit ke depan pasti udah kena longsor batu tuh" Kata Nathan ke Calista.
"Kalau batu nimpa kepala lo pasti batu ancur nat.. hahaha" Canda Calista.
"Maksudnya mau bilang gw kepala batu? Gitu? Grr..." kesal Nathan.
Setelah 4 jam mendaki akhirnya mereka sampai di basecamp.
"Ahh.. akhirnya.." kataNathan.
"BASE CAMP!" Teriak Adele.
"Angmaya akhirnya kita berhasil." Kata Calista sambil menggubrak gubrak pundak Angmaya.
"Penderitaan baru saja di mulai. Cepat dirikan tenda sebelum matahari tenggelam dan beres kan barang-barang kalian" Kata Paman Phassang.
"Iya paman" jawab Calista, Adele, Nathan serentak.
"Iya ayah" jawab Angmaya.
"Ahh lama.." kata Angmaya. "Kamu tahu cara mendirikan tenda?" Tanya Angmaya kepada Nathan.
"APA?! LO BERANI BILANG KAYAK GITU SAMA GW?" KATA NATHAN MARAH. *CAPS JEBOLL..
"Pertama, buat fondasi tenda. Kedua, ikat tendanya. Ketiga, pasang pasak dan dirikan tendanya" Jelas Nathan. "Gimana?" Tanya Nathan dengan percaya diri.
"Hmmm~bentuknya emang bagus sih." Kata Calista.
"Hwiing" angin menerpa tenda mereka.
"TI..TIDAKKK" Teriak Nathan.
_________________________
Sekian ceritanya, mau tau kelanjutannya ? Tunggu di part selanjutnya, btw makasih buat yang udh vocomm ceritaku..
Sorry part ini pendek
*yang baik tolong vote+comment*
*maaf kalo ada typo, masih pemula*
*menerima kritik dan saran*