Hai.. readers aku update hari ini karena lg ga terlalu sibuk.. hehehe
Kalo kalian suka ceritanya vocomm yaa..thx
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Nathan gimana keadaan kamu?" Tanya Angmaya."Cuma kamu yang khawatir sama aku." Kata Nathan.
"Ayah, bukannya semakin tinggi akan sering kambuh penyakitnya?" Tanya Angmaya.
"Apa akan sering kambuh" Kata Adele dengan kaget.
"Ya.." jeda Paman Phassang."..Karena itulah setiap harinya hanya naik 300-600 m supaya mudah beradaptasi" Jelas Paman Phassang.
"Aku pikir lebih baik hari ini Nathan istirahat supaya cepat sembuh." Kata Angmaya.
"Berapa biaya penginapannya kalau istirahat sehari lagi?" Kata Calista sambil menghitung menggunakan calculator yang di bawanya.
"Temen lu lg kesakitan gini masih mikirin uang?" Tanya Nathan dengan nada agak marah.
Esok harinya Nathan pun belum juga sembuh dari penyakit ketinggiannya.
"Kupikir istirahat sehari aja udh cukup. Gimana, nih?" Tanya Adele.
"Cal, del tenggorokanku kering tolong ambilkan air" suruh Nathan kepada Calista dan Adele.
"Iya, nih" jawab Calista yang buru buru memberikan gelasnnya.
"Pura - pura sakit terus ahh biar dilayani terys." Bisik Nathan.
"Jangan - jangan ni anak ?" Bisik Paman Phassang dengan curiga.
Adele, Calista, dan Angmaya telah menyiapkan hidangan makan siang mereka untuk menambah tenaga saat naik gunung nanti.
"Aku lupa kalau Nathan sakit padahal udah kita buatin sop tulang iga" Kata Calista.
*author lg pengen makan sop tulang iga nih, hahaha."SOP TULANG IGA?!" Teriak Nathan.
"Paman aku udah sembuh suapi aku dikit aja.. ayolah paman" teriak Nathan.
"Perutmu kan nggak enak, ngapain kamu ikut makan?" Sindir Calista.
"Nathan nikmatin aja aroma sop iganya." Kata Adele sambil tertawa.
_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._Hari ke - 5
"A..uu, gatal!" Kata Nathan.
"Nathan tolong garuk punggung paman!"pinta Paman Phassang.
"Kenapa kalian saring garuk?" tanya Angmaya.
"Gara - gara kutu kami jadi ga bisa tidur." Jelas Nathan.
"Kayak nya kutu dari yak yang kuajak main kemarin." Jelas Nathan.
"Gara gara kamu paman jadi ikut gatal" kata Paman Phassang dengan nada membentak.
Srott.. srottt.. srott..
"Paman kenapa obatnya nyamuk di semprot ke kepalaku?" Kata Nathan dengan agak marah.
"Waktu paman kecil pakai cara ini" jelas Paman Phassang.
"Kalau ga suka di semprot, cuci rambut aja pake bensin" Kata Paman Phassang.
"Paman bercanda?" Tanya Nathan yang jelas jelas tau kalau paman Phassang bercanda.
"Bisa juga mencukur rambutnya" jelas Calista.
"Lebih sadis lagi" dalam hati Nathan.
"CALISTA!!" Kata Nathan dengan nada marah.
"Nggak ada yang memihakku" Kata Nathan.
"Hari ini rutenya sangat sulit. Jangan main main aja" jelas Paman Phassang.
"Jangan khawatirkan aku. Tubuhku sudah terbiasa dengan ketinggian" kata Nathan.
"Aku Nathan! GAK ADA GUNUNG YANG NGGAK BISA KULEWATI" teriak Nathan yang terpantul ke dinding tebing.
1 jam kemudian...
"Hosh.. hosh.. hosh" Nathan kecapean padahal baru 1 jam, yang lain aja belum cape.
"Napasnya kayak anak anjing kecapean" Kata Calista.
"Tadi kamu sombong. Tapi sekarang ydah nyerah!" Kata Adele.
"Hosh..hosh"
"Dia capek tau, jangan di ajak bicara terus" Kata Angmaya.
_____________________________
Sekian ceritanya, mau tau kelanjutannya ? Tunggu di part selanjutnya, btw makasih buat yang udh vocomm ceritaku..
*yang baik tolong vote+comment*
*maaf kalo ada typo, masih pemula*
*menerima kritik dan saran*
![](https://img.wattpad.com/cover/48894576-288-k261124.jpg)