Pria itu...

65 2 0
                                    

Untukmu,
Yang tidak mampu aku deskripsikan perasaannya.

Aku memang tidak banyak tahu tentang siapa dirimu. Tapi setelah beberapa kali sempat jatuh dalam satu tatapan. Seperti ada yang mengusik dibalik dinding kokoh yang aku tegakkan.

Tahukah kamu,
Saat gemetar suaramu menyebut namaku?
Saat lambaian tanganmu berseru agar aku segera bergegas ke arahmu?.

Seperti ada yang menyekat dibalik kerongkonganku. Kamu tahu aku kenapa?.

Karna sudah lama suara itu tidak mengalir di gendang telingaku, dan lambaian itu seolah berbisik saatnya membayar rindu.

Maaf, aku banyak berperan sebagai pendengar saat itu. Tanpa banyak kata yang melegakan untuk jiwa dan nalurimu. Aku takut salah berucap, melihatmu yang kacau di hari itu.

Mas,
Jangan pernah menganggap diri ini hina. Kita tidak tahu betapa istimewanya kita didepan Sang pecinta hamba dan mereka yang menyayangi kita. Jangan karna masa lalumu, niat baik yang telah kau bangun runtuh begitu saja. Hatimu harus lebih besar mas, jiwamu harus lebih ganas.

Tidak ada manusia sempurna. Dan setiap manusia memikiki masa depan. Jika mereka mengucilkanmu karna masa lalumu, berarti saatnya membuktikan kamu telah berubah.setiap dri diri kita pasti pernah lalai, dan Allah selalu punya cara untuk mengebalikan jalan kita.

Jalan Allah itu mudah mas, lewati penuh dengan kesabaran. Maka kita akan sampai pada kenikmatan-Nya. Ujian itu akan selalu ada sampai kita dibangkitkan menjadi roh nantinya. Itupun supaya kita dapat memberi beda antara yang baik dan yang buruk.

Dengarkan aku mas.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Dan ingat.
Allah.
Tuhan yang kau yakini baik itu, lebih besar dibandingkan apa yang sedang mendera dirimu itu.

Hujan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang