habit

41 1 0
                                    

Kamu..
Yang kukenal hanya dari dirimu.
Yang kukenal lewat ceritamu.
Tahu?.
Akhir-akhir ini aku sedang menjadi seorang pencemburu.
Tapi asal kau tahu.
Aku juga sedang berusaha menjadikan semua ini hanya angin lalu.

Aku tak ingin menjadi abu atas kemarahanku.
Aku pun juga tak ingin menjadikannya semu dalam kehidupanmu.
Dia nyata.
Iya.
Dia memang ada.
Jauh.
Jauh sebelum akhirnya aku datang.
Karna kau, yang mengundangku untuk datang.
Dengan berbekal keyakinan, yang aku pupuk dalam sebuah asa.

Ku katakan sekali lagi padamu.
Aku datang di tempat ini bukan untukmu.
Juga bukan untuk mengacaukan dia denganmu.
Aku tak mau menyulut api permusuhan, karna dari awal aku tak punya masalah dengan masa lalumu.

Ku sebut dia masa lalumu,
Karna kau sedang membangun masa depan denganku saat ini (mungkin).

Tapi,
Aku,
Diluar batas kemampuanku, harus berhadapan dengan hal yang sedari dulu aku tak mau.
Laki-laki yang tiba-tiba saja datang tanpa merayu.
Diluar kuasanya, ia menjatuhkanku pada rasa cemburu yang begitu hebat.
Aku hanya tersenyum pilu merasakannya.
Karna menangis aku belum mampu.

Ku mohon kepadamu,
Aku telah memilih berdiri disamping tempat kau berdiri.
Aku tak memintamu tuk menjaga hati ini.
Aku hanya minta segera akhiri sebelum menjadi lautan pedih.

Tak perlu kau mencari.
Karena aku tetap disini menanti,
Sebait kabar, bahwa dia telah berhenti.

Hujan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang