Part 4

577 18 0
                                    

“Bukan begitu, tadi kan aku sedang lapar, jadi aku ke kantin..dan kau tau aku melihat siapa?”

“Siapa?”

“Zee….dia tadi terpeleset hampir jatuh di kantin”

“Hah? Kau seriussss????” ia mendadak panik, sebab ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri apabila ada suatu hal yang buruk terjadi pada Zee

“Iya, tapi ada lelaki yang membantunya, ia menangkap tubuh Zee dengan mesra”

“Syukurlah kalau ada yang membantunya” Liam menarik nafas panjang.

“Tapi ini mesra Li…mesra…..” Ujar Niall meyakinkan Liam. Namun sia-sia karena tanggapan Liam terlihat datar.

“Ya namanya juga sedang menangkap tubuh seseorang yang jatuh…tentu saja akan terlihat seperti itu Ni..memangnya yang membantunya siapa?”

“Harry, anak kelas 2, junior kita…teman sekelas Zee kalau tidak salah. Kau harus berhati-hati padanya..”

“Nah, apalagi itu teman sekelasnya..ya wajar saja kalau dia membantu. Kau ini bagaimana sih….”

“Iya juga sih .. hehehe by the way kenapa tidak pergi bersama Zee? Kalian bertengkar?”

“Ya begitulah, aku mengulang kesalahan yang sama…dia bahkan menghindariku sejak kemarin. Tapi besok juga akan kembali seperti biasa lagi, kami memang selalu seperti ini haha”

“Uh pacaran memang rumit! Makanya aku jadi malas berpacaran…”

“Iya, bagimu setumpuk makanan sudah lebih dari cukup kan? Hahahaha”

“Absolutely”

*****

Sepanjang pelajaran di mulai Zee tak henti-hentinya tersenyum mengingat kejadian di kantin tadi. Sesekali ia menoleh ke belakang – melihat apa yang sedang di lakukan Harry dan kedua temannya- namun ketika matanya dan mata Harry bertemu satu sama lain, ia malah bergegas melemparkan pandangan ke sembarang arah. She’s blushing!

Kath melihat ada sesuatu yang aneh pada diri Zee sejak ia kembali dari kantin. 

“Zee kau kenapa?” kath menuliskan pesan singkat pada sebuah lembaran kertas kosong di tengah pelajaran seni saat itu, sebab Mr Duff, guru seni mereka terkenal sangar, jadi mereka harus berhati-hati menjaga intonasi suara jika tidak ingin di ceramahi dengan kata-kata pedas andalannya.

Zee menerima kertas itu, membaca dan buru-buru membalasnya…

“Hey ku kira pendapatmu tentang 3 lelaki itu salah besar :D”

“Who? Harry-Louis-Zayn? How could you say that?”

“Ku rasa mereka bukan tipe lelaki yang menyebalkan, bahkan mereka sangat baik hati dan menyenangkan! Kau tahu? Harry membantuku saat aku hampir terjatuh di kantin tadi”

“Ayolah Zee .. Harry hanya tebar pesona pada setiap gadis, apalagi kau orang baru. Mereka bertiga itu playboy, trust me”

Chat lewat kertas itu masih berlangsung. 

Zee berperang batin dengan perasaanya sendiri. Ia mulai meragukan tentang predikat “playboy” yang dilontarkan Kath pada Harry and the gang. Lagi pula, Harry tidak pernah terlihat sedang bersama wanita, ia kemana-mana hanya bertiga dengan Louis dan Zayn, paling-paling hanya ada gadis-gadis yang mengikuti dan mengerubutinya kemanapun mereka pergi. Wajar! Sebab mereka memang pantas untuk diidolakan. 

Zee sendiri terlihat aneh dengan sikap Kath yang nampaknya sangat anti terhadap ketiga lelaki tersebut..Begitu ia melihat Harry saja ia langsung membuang muka, memasang tampang “jijik”nya. What the hell is wrong with her? 

Still The One [Liam Payne Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang