KLUNTUNG WALUH

4.9K 103 19
                                    

Disebuah desa kecil bernama Desa Gembung.

"DUK! DUK! DUK!"

"Mbok Minah, ini bayaran Mbok Minah hari ini."

"Terima kasih Bu"

Dia adalah janda Aminah yang sehari-hari bekerja sebagai penumbuk padi di rumah para tetangganya.

"Ibu pulang"

"Kasihan ibu kelihatan lelah sekali"

Janda Aminah mempunyai anak semata wayang yang terlahir cacat tanpa tangan dan kaki. Untuk berpindah tempat ia harus bergelinding seperti buah labu. Karena itu ia dipanggil Kluntung Waluh.

Seriap hari Kluntung Waluh hanya tinggal di rumah menanti ibunya pulang.

"Ah... seandainya Kluntung Waluh dapat mengerjakan sawah, tentu aku tidak harus bekerja sekeras ini"

Tanpa disengaja Kluntung Waluh mendengar keluhan Ibunya.

"Aku harus bisa membantu ibu! Harus!"

Pagi-pagi sekali Kluntung Waluh berangkat menuju sawah.

Nun jauh di kahyangan beberapa pasang mata mengamati perbuatannya.

"Sungguh mulia niat Kluntung Waluh, kita harus turun ke Bumi untuk membantunya!"

"Kluntung Waluh"

"Ss...si...siapa ka...lian??"

"Kluntung Waluh, jangan takut, kami dewi-dewi dari kahyangan"

"Karena niat baikmu kami datang membantu, kamu tidak usah bersusah payah mengerjakan sawahmu"

"Terima kasih dewi, tapi aku ingin tetap membantu ibu...kasihan ibuku tiap hari lelah bekerja"

"Kamu memang anak yang baik dan berbakti pada orang tua, tapi percayalah kami akan membantumu mengerjakan sawah!"

"Terimalah uang ini, berikan pada ibumu untuk membeli kebutuhan sehari-hari"

Dengan raut wajah bingung Kluntung Waluh menerima uang tersebut.

Dan mereka pun lenyap.

"Apakah aku bermimpi?...Ah! uang ini sungguh nyata!"

Kluntung Waluh pun kembali kerumahnya.

"IBU! IBU!!"

"Ibu! Pagi ini Kluntung mengalami peristiwa aneh"

"Para dewi kahyangan datang...lalu...memberikan...ini ibu.."

"Uang???"

"Kluntung, ibu tidak mengerti apa yang kamu...bicarakan..."

"Kluntung... sulit bagi ibu mempercayai ceritamu... tapi, saat ini memang ibu memerlukan uang untuk membeli makanan.."

Maka janda Aminah berangkat ke pasar.

"Sementara ibu berbelanja, aku akan kembali ke sawah.. dan mulai bekerja..."

"Entah apa yang bisa aku dapatkan dengan uang sesedikit ini?"

Tiba-tiba

"Selamat pagi Bu! Apa yang ibu butuhkan?"

"Rasanya tadi aku tidak melihat warung di sebelah sini?"

"Saya perlu telur... gula... beras"

"Silakan Bu"

"Sayur..., tapi uang saya hanya..."

"Silakan Bu... bawa belanjaan ibu, dan ini uang kembalinya!"

"Sungguh banyak hal yang sulit ku percaya hari ini"

"Aku belanja barang sebanyak ini... uangku cukup, bahkan ada kembalinya??"

Setelah janda Aminah pergi, penjaga warung di pasar itu berubah wujud menjadi dewi kahyangan.

Ketika Janda Aminah melewati sawahnya. Janda Aminah terharu melihat sawahnya telah selesai di kerjakan.

"Kluntung? Anakku berkerja di sawah?"

"Nak... k... k..au.. telah mengerjakan sawah ki..ta?"

"Oh! Ibu, dewi-dewi kahyangan yang telah menolongku Bu."

"Kluntung, engkau benar- benar anak yang berbakti. Aku sungguh bersyukur memiliki anak sepertimu."

"Aku tidak akan mengeluh lagi. Aku rela bekerja keras demi engkau nak!"

Akhirnya mereka hidup bahagia berdua, saling membantu dan memperhatikan.

Dongeng untuk Aku dan KauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang