A Trip

72 4 1
                                    

Kubuka gorden merah dibalik jendela ku, ku lihat sinar matahari kembali menyinari tanaman-tanaman depan rumahku. Aku terbangun, merasakan kembali indahnya dunia.

Aku langsung menyiapkan 2 koper dan satu tas ranselku. Dan bersiap untuk berangkat ke bandara dan terbang ke singapore.

Selama 2 hari, kita lihat sama sekali tidak ada perkembangan maupun perubahan yang terjadi pada Rahma. Entahlah dia masih nyaman dengan kegelapan dan keheningan yang dia rasakan atau memang ia terjebak dan ditahan oleh boneka-ku. Oh ya, selama 3 hari ini aku tidak merasakan gangguan-gangguan aneh dari boneka itu. Entah dia memang pergi jauh, atau dia masuk ke dalam tubuh Rahma dan membiarkan Rahma koma selamanya? Tidak.

iPhone ku berdering
"Rick? Lo dimana? Kita udah kumpul di bandara nih. Disini udah ada gue, wisnu sama sarah. Kita nungguin lo yaa" ucap Kiki
"Oke oke, gue berangkat sekarang ya"

Bukan aku melalaikan, jarak rumahku ke bandara hanya kurang lebih memakan waktu setengah jam. Letak rumahku memang strategis, karna rumahku berada ditengah tengah perkotaan.

Singkat cerita di bandara
"Hey rickkk!!" Panggil Sarah
"Eh,kalian. Udah siap?" Tanyaku
"Siap lah rick, mulai sekarang kita fokusin aja ke Rahma ya. Kalau belanja belanja itu kita jangan terlalu pentingin banget" seru Kiki
"Eh, rick lo udah telfon paman lo?" Tanya Wisnu
"Udah ko, dia cuma minta telfon aja kalah kita udah nyampe di singapore. Gue juga udah minta booking-in hotel kok sekalian." Jawabku
"Okeoke, good job rick" seru Wisnu

Death DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang