Obat yang hilang

368 17 2
                                    

"Boneka?"  lagi-lagi kata itu tergesit dengan cepat di fikiranku. Tapi, ah sudahlah aku tidak mau berfikiran tentang boneka itu lagi. 

Tapi, aku dan teman teman tidak menghiraukan jeritan itu karna kami pun sibuk dengan Rahma yang kerepotan dengan darah yang tidak berhenti bercucuran.

"Sini rah, gue pasangin" ajak Kiki sambil membawa perban dan peralatan PPPK lainnya

Kiki pun memasangkan perban pada lutut Rahma.

"Pelan-pelan ya,Rick" ujar Rahma

"Iya sip rah, tenang aja.." jawab Kiki

"Yaudah deh rah, lupain luka lo itu. Semangat! Dont Give Up Rahma! Kita percaya kalau lo itu orang yang punya semangat tinggi! Come on rah! Ayoo lanjut! Lombanya bentar lagi beres kok!" ujar aku menyemangati Rahma

"FIGHTING GUYSS!!!!!" teriak Kiki untuk menyemangati anak-anak

Speaker pemberitahuan kelas ku berbunyi. 

"Perhatian sebentar guys. Waktu untuk menghias ruangan udah beres. Sekarang gue kasih 30 menit buat kalian dandan,oke! Dan gue ingetin lagi, pengurus osis dilarang dandan dan ikut menghiasi kelas ya! Kalian cuma boleh bantu nyemangatin aja. oke guys! SEMANGAT!" seru Stella

"Oke oke guys. Tadi kan waktu buat ngehias ruangan udah beres. Jadi, sekarang lanjut dandan. Pake peralatan yang udah di kumpulin di luar sana. Oke guys, FIGHTING!" ucap kiki menyemangati anak-anak kelas

Anak-anak kelas pun sibuk berganti baju lalu berdandan sesuai tema perlombaan ini.

"Rah, lo kuat ga? gue bantuin ya?"ajak kiki untuk Rahma

"Gapapa gausah, gue kuat kok ki" jawab Rahma

Dan langsung Rahma melanjuti mendandani boneka boneka tadi

Seketika kelas hanya berisi 3 orang

Rahma yang sibuk mendandani boneka

Wisnu yang sibuk mendandani sarah

"Akhirnya.. satu lagi!" ucap rahma dengan senangnya

"Anjir ini boneka siapa, belom di dandanin udah serem aja. Bagus lah haha!" seru rahma lagi 

Rahma pun sedang melihat-lihat boneka itu dan tiba-tiba mata boneka itu mengeluarkan cahaya merah dan mengeluarkan darah dari sela sela lubang matanya yang seakan akan mengandung banyak makna mengerikan

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak rahma melihat mata boneka tadi

"Kenapa rahma?" tanya gue yang baru masuk kelas

"ini. tadi kok gue ngeliat boneka ini matanya--" jawab rahma dengan nafas yang terengah-engah

"mungkin itu cuman halusinasi lo aja rah.." ucapku untuk menenangkan rahma dan tanpa memberitahu bahwa itu adalah boneka pemberian omku karna aku tak mau boneka itu menelan korban selanjutnya

Singkat cerita, beberapa menit kemudian waktu yang telah diberikan Stella untuk menghias kelas dan berdandan layaknya 'horror' sudah habis. Dan kini, waktunya penilaian. Stella sendiri yang menilai ke'horror'an kelas-kelas disekolahku ini.

Setelah kami menunggu, beberapa menit kemudian Stella datang ke kelas kami

"Oke keren nih, ada yang bisa jelasin ini tema-nya apa?" tanya Stella

Death DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang