10:00, 28 Agustus 2014
Kawanku bilang siswa baru lainnya menyenangkan. Mudah diajak ngobrol misalnya. Atau mudah akrab.
Asrama kami tepat bersebelahan dengan asrama laki-laki. Terpisah sekitar 200 meter oleh rimbunan semak hijau.
***
Hari ini kami kembali ke asrama. Ke jenjang yang lebih tinggi, SMA.
Dua belas teman lamaku agaknya mulai membiasakan diri bercengkrama dengan anak baru, sembari menumpuk baju dan yang lainnya ke dalam lemari.
Atau kalian bisa melihat pasangan Zac dan Lien di pintu asrama. Melepas rindu tiga minggu sebelum akhirnya pembimbing baru datang mengusir Zac dari asrama perempuan.
Pembimbing baru kami melepas kacamatanya, menatap kami.
"Ah kalian, lima belas menit kemudian. Berkumpul disini" Ia tak banyak bicara. Terburu-buru hilang dibalik pintu.
Semuanya duduk melingkar, menunggu pembimbing berkacamata kami keluar.
"Namaku Bianca. Kalian bisa memanggilku bia, maaf aku tidak bisa banyak bicara, banyak yang harus kuselesaikan, setelah ini kalian berkumpul dengan anak laki-laki, memilih ketua asrama angkatan"
Kak Bia hilang dari balik pintu, meninggalkan koor bahagia tanpa suara kami harus berkumpul dengan para cowok asrama sebelah.
"Tadi kulihat ada anak baru ganteng. Pendiam juga" Mor mulai berceloteh. Beberapa siswi kelewat centil menatapnya penasaran, yang dibalas Mor dengan anggukan.
Beberapa segera keluar menuju aula, bergerombol sembari bercanda.
Aku