Part 12 - Miss U, Chloe!

83 7 0
                                    

Jessie's POV

"jessie wake up, sudah pagi"

Kudengar ada suara membangunkanku. Kulihat jam di meja belajar disamping kasur, jam 05.30 AM.

Ku kucek mataku dan menggeliat sedikit.

Ada David didepanku. Oh jadi tadi dia yang membangunkanku.

"Dave ini masih pagi, aku masih ngantuk" jawabku malas sembari kembali menarik selimut.

"ayo bangun, lihatlah ada Greyson Chance disampingmu. Kau tidak mau dicap sebagai cewek kebo kan oleh Seorang Greyson Chance?" Dave tetap menyuruhku untuk bangun.

"I don't care Dave, still sleppy"

Tiba - tiba saja David menarik selimut yang membungkus tubuhku dengan kekuatannya.

Aku hanya mendengus malas lalu membalikkan tubuhku menghadap kiri.

Oh my God!

Aku hampir lupa kalau semalam -dan dalam jangka waktu kedepan- Greyson tidur disampingku.

Dia dengan santainya memainkan iPhone nya. Kutelan ludahku.

Dia shirtless.

"kamu sudah bangun daritadi, Grey?" tanyaku pelan.

"iya, sejak jam 5 tadi. Aku ingin membangunkanmu, tapi aku tak tega. Jadi kubiarkan kamu sampai bangun dan bermain ponsel" jawabnya santai sembari menoleh padaku.

'aku liat kamu bicara sendiri, aku juga liat selimutnya ketarik sendiri, Jess'

APAA?!

Jadi Greyson tadi melihat aku bicara dengan David?!

"kamu mandi dulu sana" ujarku mengalihkan pembicaraan.

"kamar mandinya dimana?" dia bertanya.

"itu pintu warna putih di pojok" jawabku.

"yang kesetnya ada darahnya?" tanyanya dengan wajah pucat ketakutan.

BHAKAKAKAKAKAK. Greyson takut hal berbau horror :v

"iya lah, kenapa?"

"kesetnya ada darahnya, beneran nih?" tanyanya (lagi).

"iya, bekas buat mandi darah" jawabku.

Iya, aku menjahilinya, hihi. Wajahnya makin pucat saja. Dia semakin mendekatkan posisi tidurnya mendekat padaku, bahkan ia memeluk lenganku.

Dia belum tau dinding kamar mandinya, haha. Ku ceritakan tentang rumahku, okay?

Seluruh dinding kamar mandi di rumah ini kuberi wallpaper dinding berlumuran darah dan bekas telapak tangan darah dari atas sampai ke bawah. Oh iya, seluruh dinding dirumah ini kuberi wallpaper bernuansa horror seperti rumah yang tidak pernah ditempati dan penuh debu. Hanya wallpaper dinding, okay. Lampunya didesain bohlam warna kuning remang-remang untuk menambah kesan mistis. Terdapat grand piano tua warna hitam di sudut ruang tamu. Suara sanyo air dibiarkan berbunyi setiap kali kran air dinyalakan. Kayu dari pohon Truyan ditaruh di sudut ruangan agar seperti wangi pemakaman. Di halaman belakang ada kolam renang dan banyak pohon kamboja yang potnya sengaja dipecahkan. Ya, pokoknya rumahku bernuansa horror, seperti rumah kosong. Namanya juga indigo, jadi beginilah hidupku. Hehe.

"sudah cepat mandi, nanti telat" suruhku dan melepaskan tangannya dari lenganku.

Dengan ragu-ragu ia hangkit dari kasur lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil seragamnya, lalu memasuki kamar mandi dengan ketakutan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give You All My Secrets ( Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang