LOVE?

LOVE? Part 2

CHAPTER TWO

Laura tidak pulang semalam. Entah apa lah yang dia dapatkan di Activity Fair. Mungkin cowok hot yang dia bicarakan kemarin, atau apapun itu. well,, bukan berarti aku menunggunya pulang atau semacamnya, hanya saja semalam aku terbangun sekitar jam empat subuh dan dia tidak ada di ranjang nya. Jadi aku berpikir, "Ah, Laura menginap di luar." Lalu tidur lagi.

Terdengar jahat, tapi aku agak bersyukur.

Karena jika dia pulang, maka dia akan menyalakan lampu untuk berganti pakaian, menghapus riasan dan sebagainya. Lalu cahaya terang akan masuk ke alam tidur ku dan aku terbangun, kemudian aku akan sangat sulit untuk tidur lagi setelah terbangun, lalu kantung mata ku membesar, dan bagus jika tidak sempoyongan.

Umm,, lupakan masalah semalam. Kita akan memulai hari baru sekarang. . .

***

Sentuhan terakhir adalah memasang headset ke telinga. Namun tetap saja aku melirik balik untuk mengecek penampilan secara keseluruhan. Bukan berarti aku perfectionist untuk hal ini, hanya saja aku juga bukan jenis yang serampangan.

Hari ini sabtu, dan besok senin perkuliahan di mulai. Aku tidak yakin bagaimana sibuknya, hanya saja well, tahun lalu waktu aku jalan-jalan ke sini di pertengahan semester, anak-anak Nampak belajar di mana-mana. Sepertinya lumayan berat, dan mengingat perbedaan level antara Indonesia dan Amerika, so aku rasa mungkin aku harus berjuang lebih keras dari biasanya. Bukan berarti aku mengatakan sekolah di Indonesia tidak se-level dengan di sini, hanya saja ini kampus yang masuk Ivy League.

Well, do you get what I mean? Ok, then!

"Hello my first summer!!" aku berteriak dalam hati sambil merentangkan tangan. Hari ini aku mengenakan celana pendek dan kaos putih yang sedikit kedodoran bertuliskan "I AM A FRESMAN CU" yang di berikan oleh kakak sepupu ku dari jurusan Teacher's College, di barengi dengan ransel yang ku gunakan untuk membawa minum dan camilan, lalu topi yang bertuliskan I love Indonesia berwarna putih pula. Tema nya adalah White summer. Hwa, sejak kapan pakaian ku ber-tema?lol

Columbia University sangat menakjubkan. Aku bahkan baru menyapu kan pandangan ku ke beberapa bangunan, namun pesona dari penggabungan antara bangunan modern dengan bangunan klasik menjadikan pemandangan Columbia University menggelitik mata.

Warna langit yang sangat cerah di musim ini di gunakan oleh banyak mahasiswa untuk bersantai dengan computer, pacar, teman, buku, bahkan anjing mereka di lapangan berumput. Dengan pakaian mereka yang sangat terbuka, dan terik matahari yang suhu nya bila ku bandingkan sama dengan Jakarta yang sedang macet di jam 12 siang, apakah mereka tidak merasa akan pingsan? Apa enak nya berjemur?

Melewati lapangan rumput hijau, aku akhirnya sampai di depan fakultas ku. Sekolah Tekhnik dan Sains Terapan, aku jurusan Modern Physics. Air mata ku nyaris menetes. Lusa aku akan belajar di gedung klasik dengan batu-bata yang terlihat berkelas itu. terimakasih Tuhan. Aku tak bisa berhenti bersyukur.

Lalu setelah lumayan lama menangis haru di depan fakultas, aku melanjutkan acara jalan-jalan ke perpustakaan. Aku lebih dahulu ke perpustakaan hening. Bangunan nya sangat megah, aku menatap pilar yang jika ku-alay-kan dari bawah tangga ini terlihat sebesar drum. Warna abu-abu klasik membuat kedua pilar di halaman depan terlihat lebih elegan. Wow, bahkan patung almamater di depan nya pun terlihat berkelas. Aku mengabadikan setiap moment dan apapun yang menurutku menarik di dalam kamera ku. Bahkan beberapa pasang kekasih yang tidak kepanasan walaupun berpelukan dan berciuman di pertengahan tangga yang terik. Aku hanya bisa menggeleng dan ingat pesan mami dalam hati.

"Gina nanti di sana bakal liat banyak hal. Baik itu positif, maupun negative. Gina bisa milih, kan? Yang mana yang harus di tiru, dan yang mana yang cukup sampai di pupil tapi tidak masuk ke agenda selanjutnya. Mami pergaya Gina." Mami mengatakan dengan sikap keibuan nya sebelum aku berangkat kemarin. Dan tak lupa ia juga mengingatkannya setiap waktu setelah itu.