First (New School)

448 20 3
                                    

Matahari perlahan naik ke permukaan untuk menyinari bumi. Sinar nya telah berhasil masuk ke celah jendela kamar Tasya. Jam beker yang ia setel jam 5 pagi terus berdering hingga sukses membuat Tasya bangun dan beranjak dari kasur lalu mengambil handuk, mandi, dan turun ke bawah untuk sarapan.

Tasya Kamila Ananda, seorang remaja berparas cantik, berkulit putih dengan mata sipit serta hidung yang mancung. ditambah dengan sifatnya yang baik, asik, dan pintar menambah kesan plus dimata teman-teman nya. Ia duduk dikelas X, hari ini adalah hari pertamanya menginjakkan kaki di SMA. Tasya bersekolah disalah satu sekolahan favorit di kota nya yaitu SMAN 45 Bekasi.

Tasya sudah turun ke bawah menemui mamah dan papah nya untuk sarapan. ia memakai seragam putih biru, lengkap dengan atribut mos. aribut nya tidak susah, hanya beberapa pita pink yang menempel pada rok dan rambut, name tag yang masih ia pegang ditangan serta topi kerucut yang ia masukan ke dalam paper bag yang ia bawa.

"Mah, nanti aku pulang nya sama siapa? hari ini aku ngga mau bawa motor ah, ini kan hari pertama sekolah. aku mau dianter aja ya mah" ucap tasya. di kota ini, rata-rata murid nya membawa motor, mau yang cewe atau pun cowo sudah terbiasa membawa motor. kalo tidak motor, paling kendaraan umum.

"hmm nanti kalo mamah bisa, mamah jemput. aktifkan terus ya hp nya" balas mamah tasya sambil mengoleskan selai roti nutella untuk dibawa tasya kesekolahnya.

Sudah 10 menit lamanya, kaki tasya masih belum bisa bergerak dari depan gerbang sekolah barunya. dirinya masih ragu dan takut untuk menginjakkan kakinya di sekolah tersebut. dia takut jika bertemu kaka kelas nya dulu saat smp, terutama Rafa. SMA 45 isinya rata-rata alumni dari smp tasya dulu. Ya, rafa adalah seorang kakak kelas Tasya di smp yang bisa dibilang the most wanted guy disekolah nya, mungkin di sma ini pun sama.

Rafa, laki-laki pemain futsal yang mempunyai kulit agak coklat, tubuh tinggi serta atletis. muka nya yang terkesan badboy semakin menambah kesan ketampanan nya dimata cewe cewe lain.

Pesonanya mampu menghipnotis semua perempuan yang melihat nya saat pandangan pertama, apalagi bila sudah mengenalnya. Tasya pun termasuk salah satu perempuan yang terhipnotis oleh pesona Rafa.

kelas 8 saat smp dulu, dirinya pernah sempat tergila-gila dengan Rafa. sampai-sampai, teman-temannya menjadi sasaran kuping saat dirinya meneriakkan nama rafa bekali-kali.

Saat itu, diriku tengah berjalan bersama atha melewati koridor yang menghubungkan ke kantin. jantungku berdegup kencang, badan ku kaku. rafa sedang berjalan ke arah ku lalu kami berpapasan. tidak sengaja, kedua bola mata kami bertemu dan aku sangat malu. seketika jantung ku behenti berdetak seakan-akan waktu yang berputar pun ikut berhenti. tidak menyangka bisa bertatapan bola mata dengan seorang laki-laki yang sudah aku sukai sejak lama.

Semakin hari setiap aku melihat dirinya, aku selalu memperhatikan nya dari jauh, aku selalu berteriak-teriak histeris "RAFAAAA! EH ADA RAFAA" kepada teman-teman ku. entah aku kegeeran atau harapan ku terlalu tinggi, tapi benar kenyataannya bahwa dari jauh sana rafa juga suka memperhatikan diriku, dirinya juga suka melihat ke arah ku. dan tanpa sadar mata kami selalu bertemu. pipi ku merona malu dibuatnya.

Tasya termasuk gadis yang beruntung bisa dekat dengan rafa layaknya seorang kekasih. meskipun tidak berpacaran, mereka seperti terikat satu sama lain, memberi perhatian lebih, hangout, dan menghabiskan waktu bersama layaknya sepasang kekasih. dirinya pun pernah di judge oleh kakak kelas yang iri karena kedekatan nya dengan rafa. kurang lebih 4 bulan mereka menjalani kedekatan, mengukir semua kenangan-kenangan indah, sampai tiba tiba..........

"woy tas, lu ngapain ngelamun mulu sih, ayo cepet masuk, hari pertama sekolah jangan sampe telatt ih!" teriak atha sahabatku saat smp dulu. atha masuk sekolah yang sama denganku.

"eh iya maap" bodoh, kenapa memori itu harus datang kembali. Aku dan Atha mulai melangkahkan kaki menyusuri koridor sekolah dan mencari kelas. Kebetulan kami berdua ditempatkan disatu kelas yang sama.

Kelas X.5, disinilah kelas ku. Saat masuk ke kelas, betapa terkejutnya aku melihat kedua sahabatku yang lain ternyata satu kelas dengan ku dan atha. Anna dan Nanda. Kami berempat sudah sahabatan sejak smp dan selalu sekelas. Beruntunglah di kelas X ini kami sekelas lagi jadi kami tidak perlu repot-repot untuk mencari teman dekat lagi.

"Eh sumpah lo berdua dikelas ini? ganyangka anjirrr kita bisa sekelas lagi, sayang bet dah sama kalian" Teriak Nanda yang sukses membuat seisi kelas memandangi kita berempat.

"iyaa Nan iya buset dah, eh Tas kita duduk disini aja yuk depan Nanda sm Anna" kata Atha sambil menarik tangan ku menuju bangku yang berada didepan Anna dan Nanda. aku hanya mengangguk dan mengikuti Atha.

"wayoloh Tas, nanti lu ketemu kak rafa lagi loh hahaaha" -Nanda

"mampus lu Tas kaga bisa move on" -Anna

"awas Tas nanti baper kalo ketemu rafa, awas nanti teriak-teriak lagi pas ketemu rafa hahahah" -Atha

"anjer bisa diem kaga sih lu semua, jangan bikin gua baper dah, yaampunnn" Huh ketiga temanku sangat menyebalkan, mereka terus-terusan menggoda ku. Sampai pada akhirnya kaka kelas osis pun datang dan mos hari pertama dimulai.... goodluck.

Haii, Plis comment+vote nya dong hehe soalnya ini cerita pertama gue, semoga kalian suka yaa!:)







Some RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang