Third (Flashback of Rafa)

115 17 1
                                    

hai, di chapter 3 ini maaf banget ya kalo kurang jelas/kurang bisa dimengerti soalnya lebih banyak ke alur flashback nya hehe. semoga kalian bisa ngerti deh apa yang aku ceritain di chapter ini. happy reading guys! dont forget to vote, yap!

Rafa's POV

Hari ini hari pertama gue sebagai siswa kelas 11. Kelas pertengahan dimana gua mempunyai kakak kelas dan juga adek kelas yang baru masuk dan hari ini hari pertama mos. Gua gasabar mau ngeliat siapa aja adek kelas gua nanti.

Bel istirahat tiba, gua pergi ke kantin dan duduk bersama teman-teman gua dibangku yang berada di pojok kantin. sudah 1 tahun lamanya gua dan teman-teman gua menjadikan tempat ini sebagai hak paten milik kami. Tidak ada yang berani duduk disini. Anak cewe pun tidak ada yang berani lewat sini. Bangku badboy sma 45.

Mata gua tiba-tiba tertuju kepada seorang gadis yang rasanya tidak asing bagi gua. Perempuan yang masih mengenakan rok biru beserta pita yang menghiasi rok dan rambutnya. Oh rupanya adik kelas.

Dia melihat ke arah gua dan memandangi gua sangat dalam. gua udah biasa dipandangi cewe kaya gitu karena disini gua bisa dibilang cogan nya 45. Banyak sekali cewe-cewe yang menyukai pesona gua. Lupakan.

Gua berusaha untuk tetap tenang meski gadis itu terus-terusan memandangi gue.

Tiba-tiba....

"eh Raf, itu kan Tasya. Mantan lo kan?" tanya Aldo menyenggol lengan gua.

"Iya apa? Ngaco kali lu, mana mungkin dia masuk sini. Dia pasti sekolah ditempat yang lain lah" ucap gua sambil mencoba tetap tenang.

"Lah batu banget sih lu! Liat apa itu si tasya pelehh" kata Hafiz sok ikut-ikutan.

Gua mengalah dan akhirnya gua melihat ke arah gadis itu.

Bola mata itu, tatapan gadis itu... Ya benar, dia adalah Tasya. Gadis yang pernah aku sakiti perasaan nya. Gadis yang pernah aku beri seribu harapan kosong. Gadis yang pernah aku buat dia terbang tinggi ke atas, lalu aku jatuhkan dia sangat dalam. Gadis yang tulus menyayangi ku tapi aku sia-siakan begitu saja. Sudah lama aku mengubur perasaan menyesal ini kepada dirinya, namun kenapa harus muncul kembali saat aku melihat dia? Apakah aku masih menyimpan rasa kepada dia? Oh God, plis help me.

Gua menatap Tasya dari pojok kantin sini. tidak ada yang berubah dengan Tasya. Dia seorang gadis cantik yang mempunyai mata agak sipit, hidung mancung dan kulit yang putih. Muka nya pun masih sama seperti dulu, muka polos seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa. Hanya saja, sekarang dia semakin cantik.

Gua terus memperhatikan dia sampai akhirnya dia dibawa oleh teman nya keluar kantin dengan keadaan dirinya seperti terbujur kaku dan matanya tidak berpaling dari arah gue. Mungkin dia sangat kaget melihat keberadaan gua disini, begitupun dengan gua.

"Woy Raf, lu ngapain daritadi merhatiin adek kelas yang tadi baru keluar kantin? Lo suka sama dia ya?" Shit, ternyata daritadi teman-teman gua merhatiin gua lagi tatapan sama tasya. Mau taro dimana muka gua? Arghh.

"Eh kaga kok, yaudah ah gua mau cabut dulu, mau ketemu Vina" ucap gua beranjak pergi meninggalkan mereka semua dan menuju ke taman belakang menemui Vina untuk meminta balik buku gua yang dipinjem oleh nya.

"Hey" ucapku sedikit mengagetkan Vina.
"Lama banget sih Raf elah, daritadi gua nungguin disini"
"Sorry Vin, tadi gu-" belum sempat gua menjelaskan, vVna sudah memotong omongan gua.
"Terus aja alasan nya gitu. Serah lo deh Raf, gua mau ke ruang osis dulu, gua nanti mau ngemos adek kelas. Nanti tungguin gua depan ruos aja, ntar gua kasih buku lo" balas Vina lalu pergi meninggalkan gua sendiri. lah gua sih bodo amat, orang dia bukan siapa-siapa gua hahaha.

Some RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang