Fifteenth (Camping: Firecamp)

136 12 32
                                    

Malam ini adalah malam terakhir sekaligus malam yang sangat ditunggu-tunggu.

Malam Api Unggun.

Semua kelompok berlatih dan menyiapkan sebuah persembahan untuk ditampilkan malam ini. Kebanyakan dari mereka adalah bernyanyi.

Tapi tidak begitu dengan kelompok Tasya, Nanda, Atha dan Anna. Kami semua tidak menampilkan apa-apa karena kelompok kami sudah diwakilkan oleh Rafa, Anwar, Andra dan Devan.

"Lo serius nih gak ikutan pas nanti tampil di Api unggun? Cuma nyanyi doang kok" Tanya Rafa kepada kami semua.

Kami semua menggeleng tidak mau. "Gak usah ah, lo aja sana. Udah diwakilin sama lu pada ini. Suara gua mahal coy" ucap Nanda dengan nada sedikit sok dan mengibaskan rambutnya.

"YEUUU NANDA!!!" Atha menoyor kepala Nanda. Dan semuanya tertawa.

15 menit lagi acara api unggun akan dimulai. Rafa, Anwar, Devan dan Andra sudah pergi menuju ke tenda mereka masing-masing. Mereka ingin berlatih sedikit.

"Eh kira-kira mereka bakal bawain lagu apa ya?" Tanya Anna kepo.

"Aihh pasti bakalan pada teriak histeris nih. Secara, dua cogan sekolah ini, Rafa dan Anwar main gitar, ditambah lagi Devan dan Andra nyanyi, pasti seru nihh!!! Aduh gak sabar" Ucap Atha dengan sangat antusias.

"Jangan kebanyakan ngarep lo!! Belom tentu juga kali" Tasya membalas dengan nada sedikit sewot.

"Diem aja deh yang pernah digitarin terus ditinggalin mah beda HAHAHAHA" balas Atha disertai tawa evil nya.

Saat itu, Rafa pernah bermain gitar untuk ku. Saat masih SMP dulu, di depan satu sekolahan dan dilihat oleh semua murid. Saat itu juga pertama kalinya semua orang tau bahwa aku dan Rafa sedang dekat seperti layaknya sepasang kekasih. Rafa memainkan lagu 'I Dont Wanna Miss a Thing - Aerosmith'

Mata Rafa selalu melihat ke mata ku, seperti meyakinkan bahwa Rafa akan selalu stay disamping ku selamanya. Seperti lirik lagu nya 'I just wanna stay with you in this moment forever and ever'.

Tapi... semua itu hanya bullshit semata. Kenyataan nya, dia pergi. Pergi menjauhi ku dan meninggalkan ku disaat aku sedang merasakan rasa sayang yang sangat dalam kepada dia.

"Woy Tas!!! Ngelamun aja lu, AWAS KESAMBETTT!!!" Teriakan Anna berhasil membuyarkan lamunan Tasya. "Eh ngga kok, sok tau lu, huuu!!!" Balas Tasya sambil menyoraki Anna.

"Yaudah yaudah gak usah berantem. Udah yuk kesana, udah banyak yang ngumpul tuh ditengah-tengah" Nanda memberhentikan kami dan beranjak pergi disusul Atha, kemudian Anna lalu Tasya.

Api unggun sudah menyala di depan mata kami semua. Warna merah nya yang sangat membara serta tumpukan kayu yang sangat besar menghasilkan api yang berkobar-kobar liar di udara. Dingin nya malam ini sukses membuat kami semua merasakan kehangatan dan kedamaian di dekat api unggun. Apalagi sekarang kita semua berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai, sahabat.

Acara api unggun ini akan dibuka dari penampilan kakak kelas 12 Osis. Berbagai kelompok menampilkan bakatnya masing-masing. sekarang giliran kelompok Vina. Terlihat Vina dan teman-teman nya sedang bernyanyi lagu Black Magic - Little Mix dengan gaya yang sedikit sok centil dan selalu melihat ke arah Rafa dan teman-teman nya juga.

Selesai Vina tampil, ia menghampiri Rafa dan duduk tidak jauh dari Rafa. Rafa sibuk dengan gitar nya, tidak memperdulikan Vina. Memang saat ini Tasya dan Rafa sangat duduk berjauhan, Tasya dan teman-teman nya berada di sebelah kiri api unggun sedangkan Rafa di sebelah kanan. Sepertinya sedang menunggu giliran untuk tampil.

Some RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang