inspirasi pagi#Mungkin bisa jd renungan bagi kitaSaya, Yusuf Mansur, dikirimin tulisan ini. InsyaaAllah manfaat buat kawan-kawan. Silahkan ya. Dan semoga yang menuliskan ini dan membaginya, dapat kebaikan dari Allah.Serakan hidayah, bisa darimana saja...Ini adalah True story untuk direnungkan ....Waktu itu saya dalam perjalanan dari Jogya ke Jakarta naik pesawat.Karena keberangkatan pesawat ditunda 1 jam saya menunggu di kafetaria bandara Adisucipto sekedar minum kopi. Didepan saya duduk seorang ibu sudahagak tua, memakai pakaian Jawa tradisional kain batik dan kebaya, wajahnya tampak tenang dan keibuan.Sekedar mengisi waktu, saya mengajaknya bercakap-cakap."Badhe tindak Jakarta, Bu." (mau pergi ke Jakarta, bu?)"Inggih nak, namung transit ing Cengkareng lajeng dhateng Singapura." (Iya nak, hanya transit di cengkareng terus ke Singapura)"Menawi kepareng nyuwun pirsa, kagungan perlu menapa ibu tindak Singapura..?" (Kalau boleh, mau menanyakan, ada keperluan apa ibu pergi ke Singapura?)"Tuwi anak kula ingkang nomer kalih, nak. Semahipun nglairaken wonten ngrika lajeng kula dipun kintuni tiket lan dipun urusaken paspor langkung Biro Perjalanan. Dados kula kantun brangkat boten sisah repot ngurus menapa-menapa".(Menengok anak saya yang nomor dua, nak. Istrinya melahirkan di sana terus saya diberi tiket dan diuruskan paspor melalui biro perjalanan. Jadi saya tinggal berangkat tanpa susah mengurus apa-apa)"Ingkang putra ngasta wonten pundi Bu.?" (Puteranya kerja dimana, bu?)"Anak kula menika Insinyur Perminyakan, nyambut damel wonten Perusahaan Minyak Asing, samenikadados Kepala Kantor Cabang Singapura." (Anak saya ini insinyur perminyakan, kerja di perusahaan minyak asing, sekarang kadi kepala kantor cabang Singapura)"Putra sedaya pinten, Bu.?" (Berapa anak ibu semuanya?)"Anak kula sekawan, nak, jaler tiga, estri setunggal. Menika wau anak kula nomer kalih. Ingkang nomer tiga ugi jaler, Dosen Fakultas Ekonomi UGM, samenika saweg mendhet Program Doktor wonten Amerika. Ingkang ragil estri, dados dokter spesialis Anak, semahipun ugi dokter Ahli Bedah lan dosen wonten Fakultas Kedokteran Airlangga Surabaya." (Anak saya ada 4 nak, 3 laki2, 1 perempuan. Yang ini tadi anak nomer 2. Yang nomer 3 juga laki-laki, dosen Fakultas Ekonomi UGM, sekarang lagi ambil program Doktor di Amerika. Yang bungsu perempuan jadi dokter spesialis anak. Suaminya juga dokter, ahli bedah dan dosen di Universitas Airlangga Surabaya)"Menawi putra mbajeng.?" (Kalau anak sulung?)"Piyambakipun tani, nak. Manggen ing Godean nggarap sabin tilaranipun swargi bapakipun". (dia petani, nak. Tinggal di godean, menggarap sawah warisan almarhum bapaknya)Saya tertegun sejenak lalu dengan hati-hati saya bertanya,"Tentunipun Ibu kecewa kaliyan putra mbajeng nggih Bu. Kok boten sarjana kados rayi-rayinipun." (Tentunya ibu kecewa kepada anak sulung ya bu. Kok tidak sarjana seperti adik-adiknya)"Babarpisan boten, nak. Kita sedoyo malah ngurmati piyambakipun. Kanthi hasil saking sawahipun, piyambakipun ngragati gesang kita sakulawarga lan nyekolahaken rayi-rayinipun sedaya ngantos rampung sarjana". (Sama sekali tidak, nak. Malahan kami sekeluarga semuanya hormat kepada dia. Dari hasil sawahnya dia membiayai hidup kami dan menyekolahkan semua adik-adiknya sampai selesai jadi sarjana)Saya merenung :Ternyata yang penting bukan *Apa atau Siapa kita*, tetapi apa yang telah kita perbuat.Allah tidak akan menilai apa dan siapa kita tetapi apa amal-ibadah kita.Tanpa terasa air mata mengalir dipipiku.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Kisah Inspiratif
Spirituellesini adalah kumpulan kisah inspirasi dari teman² baik dari group Odoj,teman kerja teman fb dll.terima kasih kepada mereka yg menghidupkan hidup q.