Tak terasa sang istri telah mengandung selama 9 bulan dan pada waktu itu ia sedang ada dirumah sendiri .
Dikarenakan sang suami sedang pergi ke sawah untuk menanam pagi/gandum.
Aduhhh perutku sakit sekali
Suara rintiha istri yang begitu keras dannn
2 jam berlalu
Terdengar suara bayi yang sedang menangis lucu yang telah keluar dari perut/rahim ibunya yang konon seorang dewi bulan.
Dan taklama kemudian terdengar suara langkah kaki suami /iqab yang sedang menuju ke kamar dewi .
Dewi apa yang sedang kamu lakukan ?
Mas ini lihat ini !
Anak siapa itu ? Apakah anak dari tetangga
Masss ini anak kita mass
Apaaa
Sontak sang suami bergembira seraya memuji nama Allah .
Sang suami pun langsung menggendong sang anak yang begitu tampannya dan diberi nama Bunja yang berarti Bulan Senja.
Mata nya yang berbinar lucu bagaikan bulan purnama, bibirnya yang bersinar bagaikan matahari, kulit nya yang begitu lembut bagaikan permata.
Ohh anakku kau adalah titisan ku titisan dari seorang ratu bulan! Kuharap ketika kau besar nanti kau dapat memimpin kerajaan bulan dan mendapatkan jodoh/ pasangan yang terbaik.
Bayi bunja hanya bisa mendengarkannya saja karena apa daya dia baru terlahir kedunia.
14 tahun kemudian
Terlihat kening yang berlipat, rambut putih yang bermunculan itu lah yang dialami kedua orang tuanya sekarang.
Bunjaaa ayo maka dulu !
Baik bu
Bu hari ini apa lauknya
Hari ini kita makan ikan
Terlihat dewi yang begitu sibuknya mengambilkan nasi dan ikan kedala piring sang suami dan bunja.
Bunja yang makan begitu lahap nya dikarenakan dia lelah habis belajar memanah dengan ayah nya.
Ternyata dulu iqab termasuk orang yang hebat dalam hal memanah, ayah nya pun bisa memanah di malam hari orang bilang dia adalah titisan dari arjuna. Sang iqab tidak ingin bakatnya berhenti/dibatasi oleh kematian oleh karena itu sang iqab menyalurkan bakatnya ke pada anaknya sang bunja agar ia menjadi seperti ayah nya.
