Bagian III

50 6 6
                                    

Tanpa terasa telah lewat sudah 3 bulan aku tinggal dikota ini.

Bisa dikatakan,aku telah menyatu dengan lingkungan disini.Hari hari Ku telah diwarnai dengan indah.Suka maupun duka,aku Dan Michelle selalu saling memberikan dukungan.Sekarang,kami baru saja melewati ujian tengah semester.

Aku yang sudah mulai nyaman bersama nya,semakin berusaha untuk dekat dengannya.Kami sudah tidak terpisahkan.Hoki nya,orang tua nya juga tak keberatan aku dekat dengannya.Mungkin aku yang "normal" ini sudah "tidak terlalu normal".Dalam arti baik tentunya.

Hari ini adalah hari terakhir ujian tengah semester.pagi itu, mesin waktu menunjukkan pukul 10.00. Selesai sudah ujian kami.sambil menghela nafas,akupun menulusuri tangga pada gedung sekolahku.suara yang sangat kukenal memanggilku dari belakangku.Kira-kira,dia ingin mengatakan Apa ya?.Michelle itu tipe cewe yang selalu memiliki sesuatu untuk dibicarakan,sehingga tidak heran jika sangat mudah untuk dekat dengannya.

"Icadd~"seru nya."Eheheh ada si miii~"."Jangan panggil aku begitu!" Jawabnya sambil memalingkan muka dariku."Hal apa yang ingin dirimu katakan sekarang??."ihhh cara ngomong mu nyebelin!"

Memang ya,kalau cewek lagi jutek itu,terkadang bisa imut,bisa mematikan.kalau lagi mematikan,Siap siap aja lo bakalan dihajar.seperti pepatah, "Wanita selalu benar" Bukan?

Dengan berani,Kubalas dia."Ehhh jutek amet sih!Jangan jangan kamu lagi..."
Belum siap kukatakan pendapatku,Kulihat kibasan tangan bidadari bergerak menuju wajahku.PLAK"!!!

"Ihhh diam aja kamu!" Jawabnya dengan muka bagaikan tomat."duhh...sakit..."gumamku dengan muka separuh tomat.Michelle hanya tutup mulut sambil membuang mukanya.Duh bisa mampus aku kalau salah gerak.

Demi menghindari konflik,kutanyakan kepadanya."Mau ngomong apa?"."emmm gini loh.. Kan kita baru siap ujian,jadi...emmm...".

"Ngomong Apa sih???" Balas Ku."nanti siang.. jam 2 siang.. kita ketemuan di mall yuk! dahhhh".Belum sempat berkata Apa Apa,dia telah lenyap Dari pandangan.

"Dia mengajak Ku ketemuan!!ketemuann!!!!!" Teriak Ku.Aku bergegas kerumahku bagaikan ninja.Sesampai dirumah,aku langsung menyiapkan pakaian yang akan kukenakan Dan bergegaspergi kembali,meskipun waktu masih menujukkan pukul 12.50 siang."syad? Mau kemana??"Tanya mamaku."nothing personal kok ma!ketemuan sama temen doang!"jawabku sambil bergegas ke mall.

Setelah lama menunggu di mall, aku pun melihat nya berjalan ke arahku.Kulitnya yang cerah,rambut nya yang berkibar kibar,Dengan Baju ber-strip hitam putih dengan sweater berwarna krem,gelang dan rok hitam anggun,Dan sepatu converse hitam, bagaikan menyita kedua mataku kearahnya. Setiap langkah nya terlihat seperti Slow-motion dimataku,bagaikan bidadari yang siap membawaku bersamanya.

"Icad!! Maaf lama!hehe"."ohh tidak..aku juga baru sampai",balasku sambil menelan ludah.

"kita bakalan ngapain?"tanyaku.Dengan senyumannya yang meng-hipnotis Ku, dia menggenggam tangan kiriku yang lemah,Dan membawanya bersamanya.Bisa kurasakan keadaan muka Ku bagaimana sekarang..

Dia membawaku kesebuah toko aksesoris di mall itu.dengan manjanya,dia memintaku untuk membelikannya berbagai macam hal di toko itu.Memang dasar perempuan.Namun,apalah dayaku melawan senyum indahnya itu.Kubelikan barang barang yang diinginkannya tanpa berpikir.

Dia pun juga membawaku ke toko pakaian pada mal itu.Dia memintaku untuk memilihkan baju untuknya.Diapun turut memilihkan pakaian untuk Ku.Sungguh terasa seperti kencan.

Setelah seharian berjalan,kami pun memutuskan untuk beristirahat Dan makan disebuah restoran didekat sana.

"Eh icad,aku pergi sebentar ya! Tadi temanku yang memintaku mengambil sesuatu.nanti langsung balik kok!".Dengan tersenyum ringan,akupun membiarkannya pergi.Namun,ntah kenapa firasat Ku tidak enak.

10 menit,15 menit,20 menit.Michelle belum kunjung kembali juga.kutinggalkan makanan yang sudah kami pesan,Dan aku beranjak untuk mencarinya.

Kuterobos kumpulan orang orang di mall tersebut.

Michelle... Dimanakah dirimu saat ini....

Kenyataan=Kepalsuan ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang