Bagian 4

359 44 0
                                    

" Allison." panggil Abigail lembut pada putrinya. Disaat Allison tengah kebingungan dgn keberadaan nya sekarang. Seharusnya gadis itu disekolah di atas panggung pentas drama tapi kenapa ia justru berada di lapangan yg luas tanpa batas ini. Pemandngan rumput hijau yg mendominasi.

Allison menoleh lalu tersenyum bahagia. Sosok Abigail begitu cantik dihadapan.

" Mom !! " Gadis itu berteriak sambil berlari memeluk ibunya erat. Seakan tidak ingin terpisah.

Abigail tersenyum manis membalas pelukan Allison. Tangan keibuannya mengusap kepala putrinya lembut.

" Mom cantik sekali. Lebih cantik dari foto yg diberikan Grandma dan uncle Adam" desis gadis itu melepaskan pelukan nya dan menatap Abigail dari atas kebawah.

" Kau jauh lebih cantik sayang " Abigail mengusap pipi putrinya lembut. Allison tersenyum.

" I miss you mom " bisik nya.

" Miss you more swetheart " Abigail menyelipkan rambut Alli kebelakang telinganya.

" Aku ingin bersama mom. Selamanya " lirih gadis itu

" Kau yakin ? " Tanya Abigail. Alli mengangguk yakin. Ibunya tersenyum manis lagi.

" Mom mau mengajakmu mengelilingi tempat ini. Kau mau? " Ajak Abigail. Alli mengangguk antusias.

***

Justin berlari tergesa gesa memasuki rumah sakit. Jason mengekori dibelakangnya.

Di London sekarang hampir pukul 5am. Untungnya Justin memakai jet nya sendiri berangkat ke Amerika.

" Mencari siapa Sir ? " Tanya perawat yg bertugas malam pada Justin yg gelabakan mencari ruangan Allison.

" Putriku. Allison Bernard. Dia mengalami kecelakaan disekolahnya . Dimana dia sekarang ? "

" Allison. Gadis cantik yg jatuh dari tangga disekolahnya itu ? Dia masih di ruang ICU sir. Kondisi nya mengkhawatirkan " jelas sang perawat.

" Aku ingin menemuinya sekarang " perintah Justin.

" Anda tidak bisa menjenguk nya sekarang Sir. Kondisinya masih belum stabil. Anda hanya bisa melihat nya dari luar " ucap sang perawat.

" Mari saya antar "

Justin mengikuti perawat itu menuju ruang icu. Sekarang lelaki paruh baya itu berdiri didepan pintu ruang ICU Hatinya meringis. Allison terbaring lemah disana dgn banyak alat medis ditubuhnya. Monitor masih menampilkan garis tka beraturan , artinya Allison masih bernafas.

Beberapa saat Justin masih menatap putrinya itu kemudian tubuh Allison mengejang keatas dan langsung membuat Justin panik. Jason langsung berlari mencari perawat yg mengantarnya tadi. Perawat itu langsung mengubungi dokter yg menangani Allison.

" Anda tunggu sebentar Sir " ucap sang dokter pada Justin.

" Selamatkan putriku. Kumohon " pinta Justin nafas tercekat.

" Kami akan berusaha semaksimal mungkin Sir " sang dokter menenangkan , kemudian masuk kedalam ruang icu dgn empat perawat , termasuk perawat yg mengantarkan mereka tadi.

Wajah Justin nampak begitu kusut.

" Dad " Jason menyentuh bahunya. Justin menoleh l. Matanya sudah berair.

Dengan sigap jason memeluk ayahnya erat.

" Dia akan baik baik saja Dad . Gadis kecilku itu gadis kuat , seperti Mom "

" Aku harap begitu Jason " Airmata Justin tumpah dibahu putranya.

" Dad tidak mau kehilangan nya , Dad sudah bersikap buruk pada Allison . " Ucap Justin sendu.

My Lovely DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang