Part 2

2.4K 70 0
                                    

Seminggu sudah berlalu, seperti biasa rasa sakit ini sudah pulih dengan sendirinya, maklum lah hatiku ini mungkin sudah kebal dengan penyakit hati yang satu itu. Aku masih tetap percaya akan namanya cinta sejati, hingga suatu hari aku bertemu Dion teman dekat Anggun. Untuk yang kesekian kalinya, lagi-lagi aku terpukau melihat laki-laki yang berparas tampan nan gagah. Andai saja dia bukan teman dekat Anggun pasti sudah aku deketin itu cowok. Yah aku tau dirilah, masak iya punyanya sahabat mau aku makan juga.

"Anggun, gimana hubungan kamu sama Dion anak kedokteran itu?" kataku untuk memastikan hubungan mereka.

"Biasa aja Moy, kita kan cuma teman" jawab Anggun.

"Temen? Kok bisa? Bukannya kalian sering jalan bareng ya? Sahut Rena.

"Iya emang sih kita sering jalan, tapi aku menganggapnya dia itu cuma sebagai temanku aja, nggak lebih kok. Toh Dion juga bukan tipe aku kelles."

" Beneran? Berarti aku boleh daftar dong jadi pacarnya Dion" kataku pada Anggun.

Mendegar perkataanku, serentak kedua sahabatku ini syok, mereka bilang kalau aku ini bener-bener nggak ada kapoknya. Ya mau gimana lagi coba, aku memang susah sih hidup tanpa cinta seperti lagunya Rhoma Irama itu, hehehehe.....

***

Hari ini aku mulai carmuk nih sama Dion, tapi hasilnya Nol Besar, dia sama sekali tidak melihatku, boro-boro lihat ngelirik aja enggak. Emang bener sih kata Anggun, kalau Dion ini bukan tipe cowok kayak biasanya, dia lebih pendingin malah lebih dingin dari freezer. Sifat Dion yang seperti ini membuatku semakin tertantang untuk mendekatinya.

Hari demi hari telah kulewati untuk mendekatinya, namun tetap saja hasilnya nol, dia sama sekali tidak mengubris. Akhirnya aku meminta Anggun untuk menjadi mak comblangku, namun hasilnya sama saja nol besar. Oke aku putuskan untuk menyerah dengan cowok yang namanya Dion .Baru kali ini aku menjomblo hampir satu bulan lebih. Yang anehnya aku sama sekali belum bisa melupakan Dion, walaupun ia sama sekali tidak menghiraukanku, mungkin ini kali ya yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan.

Eeh ehh tapi tadi ada kemajuan lo, waktu kita bertatapan muka dia senyum lo sama aku kayak nyapa gitu, aduh rasanya seneng banget. Dan tahukah kalian, ternyata itu adalah awal kita mulai dekat. Aneh sih, yang dulunya dia dingin banget, kini kayak ngejar-ngejar gitu ke aku, kira-kira ada apa ya? Entahlah yang penting kini cintaku sudah tidak bertepuk sebelah tangan lagi. Alhamdulillah..

Hari ini kita berancana untuk jalan-jalan ke tempat pariwisisata Wedi Ireng di Banyuwangi, aku berharap dia mengatakan cinta untukku. Saat tiba disana, Dion meyuruhku menutup mata, akupun merasa deg degan. Saat sampai di tempat yang di tuju, dia menyuruhku membuka mata, aku benar-benar merasa terpukau, di atas ada banner yang bertuliskan "WOULD YOU BE MY GIRLFRIEND, AMARA AMOY MAHARANI" kemudian Dion bersujud kepadaku didepan banyak orang dan mengatakan " maukah mendampingiku dikala duka dan suka, Amara Amoy Maharani . aku hanya diam dan menangis "Oh tuhan, aku benar-benar mencintai laki-laki ini, kumohon jadikanlah dia cinta sejatiku, " batinku. Aku pun langsung memeluk Dion, dan berkata aku mau Dion, aku sangat mau. Dion pun megusap air mataku, dan orang-orang disitu tersenyum dan bertepuk tangan.

Akhirnya aku jadian juga dengan Dion, seiiring berjalan waktu kini hubungan kita sudah terjalin dua tahun lebih. Benar-benar rekor besar kan, yang biasanya cuma bertahan satu bulan kini sudah hampir dua tahun lebih. Banyak rencana masa depan yang ingin kuhabiskan dengan pacarku ini. Doa-doa selalu kulantunkan agar dia memang benar-benar menjadi cinta sejatiku.

Perjalanan cintaku tak semulus dengan perjalanan persahabatanku, ada yang berbeda dengan Anggun sahabatku, akhir-akhir ini dia mejauhiku dan seperti ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan. Aku dan Rena mencoba mencari tahu, tetapi tidak ada hasil. Kejadian ini aku ceritakan kepada Dion sebagai teman dekatnya Anggun, tetapi Dion malah membentakku dan menyuruhku menjauhi Anggun. Aku semakin tidak paham dengan keaadaan ini, sahabatku yang tiba-tiba murung dan menjauh, lalu pacarku yang merasa tiba-tiba bete ketika mendengar aku cerita tentangnya. Apakah mungkin mereka ada masalah? Tapi apa coba? Entahlah, hanya Allah dan merekalah yang tau.

***


Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang