Happy Reading!!
***
"Hai. Nama gue Anetta Deandra Gavrila, pindahan dari SMA Cendrawasih. Panggil Anetta aja." Kata gue dengan nada tidak bersahabat. Kemudian terdengar suara bisik-bisik dari ruangan kelas. Bisikan yang masih bisa gue denger, 'cantik sih, tapi sombong kayaknya.' 'bukannya SMA Cendrawasih itu SMA favorit ya? Kok dia bisa keluar dari sana sih? Kan masuknya susah banget!' dan yang lain-lainnya. Gue udah biasa denger semua itu.
"Ada yang mau bertanya anak-anak?" Tanya Pak Nico selaku wali kelas dan guru olahraga sekolah ini. Gak ada suara berisik-berisik lagi, pada diem semuanya.
"Oke kalau tidak ada yang bertanya. Anetta sihlakan duduk di bangku yang kosong. Pelajaran akan di lanjutkan oleh Ibu Ratna. Selamat pagi anak-anak!" Ucap Pak Nico lalu meninggalkan ruangan kelas. Gue berjalan ke bangku yang kosong itu. Di samping laki-laki yang mendengarkan lagu menggunakan headset-nya. Karena bangku yang kosong memang hanya yang itu.
"Ngapain kesini?" Tanya cowok itu dengan nada yang dingin.
"Mau duduk." Jawab gue dengan nada cuek lalu menaruh tas di atas kursi. Bu Ratna memasuki ruangan kelas dan pelajaran di lanjutkan.
***
"Gimana sekolahnya?" Tanya Papa dengan nada yang hangat. Tapi itu gak cukup buat gue tersentuh.
"Biasa aja." Jawab gue lalu masuk ke kamar dan membanting pintu. Di dalam kamar gue segera mengganti seragam dengan sweater crop abu-abu dan jeans panjang serta memakai sepatu converse warna senada. Rambut panjang gue yang rada bergelombang di bagian bawah gue kuncir kuda dan meninggalkan beberapa helai rambut biar kesannya rapih, tapi masih ada 'messy'-nya gitu.. Setelah itu gue meraih tas jansport abu-abu gue dan segera keluar kamar.
"Mau kemana kamu?" Tanya Papa masih dengan nada yang perhatian. Gue menuju meja bar dan membuka laci untuk mengambil kunci mobil.
"Papa gak usah sok peduli! Urusin aja tuh 'perempuan-perempuan' papa!" Ujar gue lalu langsung berlari ke arah garasi. Disini gue masih bisa mendengar umpatan papa. Gue langsung men-starter mobil lalu melajukannya dengan kecepatan yang tinggi. Untung jalanan lagi sepi, jadi aman-aman aja kalo gue ngebut. Setelah mikir gue mau kemana, akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke mall ternama di Jakarta.
***
"Anak- anak hari ini kita kedatangan murid baru!" Ucap Pak Nico lalu menyuruh murid baru itu masuk.
"Hai. Nama gue Anetta Deandra Gavrila, pindahan dari SMA Cendrawasih. Panggil Anetta aja." Kata gadis yang bernama Anetta itu. Gue yang mendengar bisik-bisik dari ruang kelas, langsung mendengarkan lagu dengan memakai headset. Gue memutar lagu dari band favorit gue Simple Plan. Gue melihat perempuan itu berjalan ke arah meja gue.
"Ngapain kesini?" Tanya gue dengan nada yang dingin.
"Mau duduk." Jawab cewek itu cuek dan langsung menaruh tasnya di atas kursi. Gue yang melihat itu hanya melongos, lalu memasang headset kembali.
***
Gue mengendarai motor dengan kecepatan sedang karena sudah ada di dalam komplek perumahan Matahari alias komplek perumahan gue. Pak Budi-satpam rumah gue-langsung membukakan pintu gerbang ketika melihat motor gue. Gue memarkir motor di garasi dan menuju pintu utama rumah gue yang sudah di bukakan oleh Mbok Minah.
"Mama kemana mbok?" Tanya gue sambil memberikan kunci motor agar di letakan di laci.
"Ada di ruang baca den." Ucap Mbok Minah.
"Oke makasih mbok!" Kata gue kemudian langsung menuju lantai tiga dimana ruang baca itu berada.
"Ma! Kenan pulang!"
"Eh, anak mama udah pulang! Ganti baju dulu ya baru makan!"
"Siap mama!" Gue mengangguk lalu turun ke lantai 2 dimana kamar gue berada. Gue mengganti dengan kaos oblong hitam dan celana olahraga gue lalu bergegas turun ke bawah.
"Nih mama buat makanan kesukaan kamu, ikan tim kan?" Ucap Mama sambil menyodorkan piring yang sudah berisi makanan.
"Haha iya ma, mama udah makan?"
"Udah kok. Ohya, nanti temenin mama belanja bulanan sama ke salon ya abis kamu makan!" Gue hanya mengangguk lalu melanjutkan makan.
***
Gue memarkir mobil lalu masuk ke mall. Gue udah muterin seluruh mall ini, keluar masuk toko tapi tetep aja bosen banget. Akhirnya gue menuju ke salon temen nyokap gue, salon tante Ella.
"Tan aku mau ombre rambut dong." Kata gue begitu sampai disana.
"Warna apa?"
"Warna blonde gimana tan? Cocok gak sama rambut aku?"
"Cocok sih, warna rambut kamu dark brown kan."
"Yaudah tante aku mau di ombre warna itu aja."
***
"Ma, belanjanya udah belom?" Tanya gue sambil melihat jam yang melekat di pergelangan tangan gue.
"Sebentar lagi emang kenapa? Kamu capek?"
"Aku ada PR ma." Jawab gue. Sebenernya gak ada sih. Dan kalau ada pun gak bakal gue kerjain juga.
"Yaudah kita ke salon dulu ya sebentar aja kok, mama mau gunting rambut ke salon Tante Ella. Kamu mau ikut apa enggak?"
"Aku ikut deh, mama ke salon duluan aja aku mau taruh belanjaan mama nih."
"Oke!"
Gue menuju tempat parkir dimana mobil gue ada, setelah menaruh barang belanjaan mama gue segera menyusul ke salon Tante Ella, salon tante gue.
"Makasih Mbak." Ucap seorang wanita. Dari belakang sih kayak kenal suaranya gue juga pernah denger, tapi siapa ya?
"Kapan-kapan dateng lagi ya Anetta!" Teriak Tante Ella. 'Anetta? Nama si cewek baru itukan? Ah tapi nama Anettakan gak cuma satu!'
***
"Makasih tan! Aku pulang dulu ya!" Ucap gue kemudian berjalan ke arah kasir.
"Kapan-kapan dateng lagi ya Anetta!" Kata Tante Ella dari dalam. Gue hanya mengangguk lalu berjalan ke arah pintu keluar. Gue melihat seorang cowok sedang memperhatikan gue. Dari tampangnya sih gue kayak kenal dia. Saat berpas-pasan cowok itu berkata,
"Lo Anetta?" Tanya cowok itu.
"Iya. Lo siapa?" Jawab gue dingin. Tetapi cowok itu tidak menjawab dan langsung berlalu dari hadapan Anetta.
"Dasar cowok nggak jelas." Gumam Anetta pelan lalu ia langsung menuju cafe langganannya untuk menenangkan pikirannya.
***Bad Girl VS Bad Boy***
hai! pikiran gue lagi ngestuck di cerita ini:d belum ada ide buat stay close don't go. tapi pasti gue lanjutin kok. btw vomment ya! thanks xx
![](https://img.wattpad.com/cover/49198015-288-k589987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy [VERY SLOW UPDATE]
Teen FictionCewek manis ini mempunyai segudang reputasi buruk karena suatu alasan yang membuat dirinya merasa sangat sulit untuk menjalani hidup. Tetapi hidupnya berubah 180 drajat ketika ia bertemu dengan cowok yang sama bandelnya. Yang tadinya ia selalu berha...