She is Sephine

759 24 6
                                    

Happy Reading!

***

KENAN

Sudah sekitar sebulan lebih setelah gue dan Anetta jalan bareng-bareng selama seminggu. Gue jadi sering anterin Anetta pulang, makan bareng di kantin, mgerjain guru bareng, tapi gak jarang juga gue berantem sama dia di kelas. Banyak yang mengira gue dan Anetta pacaran, tapi kenyataannya tidak yah walaupun gue berharap iya, tapi gue masih gak berani nembak dia. Gue gak tau apa dia punya perasaan yang sama kayak gue.

"Kenan!"

"Kenan!" Lalu sebuah penghapus papan tulis mendarat dengan tepat di atas kepala Kenan.

"Aduh!"

"Kenan! Kerjakan soal di depan!" Kata Bu Riska.

"Iya bu," Gue maju ke depan dan mengerjakan soal dengan mudah. Biar pun tadi gue gak perhatiin, tapi gue tergolong cukup pintar di kelas ini. Sombong dikit gapapa lah ya.

"Bagus. Sihlakan kembali ke tempat duduk,"

"Makasih bu"

Tok tok tok

"Permisi ibu Riska, kelas ini kedatangan murid baru, sihlakan masuk nak." Ucap Bapak Kepsek sekolah. Lalu ada perempuan berambut panjang masuk ke dalam kelas ini. Gue hanya melihat sekilas lalu kembali mengobrol dengan Anetta yang daritadi sudah mencolek colek lengan gue karena ingin melancarkan aksinya untuk mengerjai guru tercinta kami.

"Perkenalkan, nama saya Josephine Agatha. Bisa di panggil Agatha, saya pindahan dari Paris, salam kenal semuanya." Gue yang mendengar nama itu langsung menatap murid baru itu. Nama nya terdengar sangat tidak asing di kuping gue.

"Sihlakan duduk di tempat yang kosong."

"Makasih bu." Kemudian ia duduk di depan meja gue, kebetulan si Ucup gak masuk, maka dia pun duduk di bangku Ucup. Gue masih mencoba mengingat siapa dia, tapi tetep gak inget. Yaudah lah, ga penting juga yak.

Kring kringg

Gue pun cepat-cepat menarik tangan Anetta dan menuju kantin tanpa merapikan barang-barang di meja gue.

"Buru-buru banget sih Ken!" Ucap Anetta kesal karena harus mengejar langkah Kenan yang sangat lebar.

"Gue laper!" Jawab Kenan. Sesampainya di kantin, mereka duduk di tempat favorit mereka berdua dan langsung memesan bakso langganan mereka. Disusul Reno dan Chaca yang memesan bakmie ayam dan somay.

"Lo ngapain dah buru buru banget?" Tanya Reno sambil memakan bakmie pesanannya.

"Laper gue," jawab gue tidak jelas karena sambil mengunyah bakso. Lalu gue pun bercanda-canda sampai kita semua selesai makan.

"Hai Kenan!" Sapa seorang perempuan, saat gue dan yang lain ingin beranjak dari kantin.

"Hai? Siapa?"

"Lo gak inget sama gue Ken? Gue Sephine!" Jawab cewek itu menggebu-gebu.

"Sephine? Eee..." Sungguh, gue sekilas inget nama itu tapi selebihnya gue lupa.

"Masih gak inget juga Ken? Gue temen main lo dulu, waktu kita SD! Kita suka main di taman komplek rumah lo, mainan bak pasir!"

"Oohh! Iya gue inget! Lo udah pindah kesini?" Gue pun akhirnya mengobrol dengan ceria bersama Sephine, saat gue mencari teman-teman  gue, mereka sudah menghilang semuanya. Cih, emang ga setia kawan mereka. Akhirnya gue kembali ke kelas bersama Sephine sambil bernostalgia tentang masa lalu kami.

"Lo dari kapan balik ke Jakarta?" Tanya gue begitu kami duduk di depan kelas.

"Udah dari satu minggu yang lalu sih."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Girl VS Bad Boy [VERY SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang