The Turnament (1)

5.6K 270 1
                                    

WARNING! Part ini banyak tentang basketnya dan sorry banyak typo!

Happy Reading!

***

ANETTA

"Bilang apa kalo abis di anterin?" Tanya Kenan dengan seringaian yang menyebalkan.

"Makasih!" Jawab gue ketus kemudian langsung masuk ke dalam rumah.

"Anet!" Teriaknya ketika gue sudah mencapai pintu gerbang.

"Apa?" Tanya gue tanpa berbalik.

"Bagi minum dong!" Gue mendengus pelan

"Di depan ada warung tinggal beli aja sana!"

"Tapi gue lebih suka air mineral di rumah lo, enak ada manis-manisnya gitu," kata Kenan sambil terkikik pelan.

"Cih" gue langsung masuk tanpa menghiraukan teriakan Kenan. Setelah sampai di kamar, gue mendengar deru mesin motor melaju kencang dari depan rumah gue, gue berlari kecil untuk mendekat ke jendela secepat mungkin. Motornya sudah tidak ada lagi di depan rumah.'Ah, ngapain juga sih gue peduli.'

Tok

Tok

Tok

"Masuk!"

"Permisi non, ada temennya menunggu di bawah."

"Siapa bi?"

"Em, maaf tapi bibi lupa tanya siapa namanya."

"Yaudah bi, aku bentar lagi turun. Mau ganti baju dulu."

***

'Kira-kira siapa ya yang dateng ke rumah? Perasaan temen-temen gue nggak ada yang tau rumah gue dimana kecuali si curut itu. Apa si curut itu yang dateng?' Tanya gue dalam hati. Setelah termenung sekian lama, gue memutuskan untuk turun ke bawah. Ketika sudah mencapai tangga terakhir, gue mendengar suara orang ngobrol. Karena penasaran akhirnya gue pun cepat-cepat menuju ruang tamu.

"Curut? Ngapain lo disini?"

"Dea! Ngomongnya gak boleh kayak gitu," ucap Tante Devi menegur. Gue hanya meliriknya sekilas dan tidak mengindahkan ucapannya.

"Ikut gue." Kata gue dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. Ketika gue ingin keluar dari rumah, tangan gue di tahan.

"Kamu nggak usah keluar, mama aja yang pindah." Kata Tante Devi kemudian ia tersenyum sekilas pada Kenan lalu dia pergi dari ruang tamu. Gue menghela nafas berat.

"Ngapain lo kesini?" Tanya gue ketus.

"Nih," Kenan menyerahkan kunci mobil kesayangan gue.

"Thanks," ucap gue pelan. Ketika gue ingin mengambil kunci mobil milik gue, tangan gue di pukul oleh si curut Kenan.

"Enak aja main ambil! Gak gratis kali," Cih!! Tau gitu aku nggak usah minta tolong dia! Gue mengerucutkan bibir gue tanda ngambek.

"Kalo gak ikhlas gak usah bantuin kali," jawab gue dengan nada sinis. Kenan hanya tertawa pelan.

"Syaratnya gampang kok, tugas lo cuma nemenin gue jalan selama seminggu! Gak macem-macem kan gue?"

"Hah! Gak macem-macem apaan!"

"Kan gue cuma minta lo nemenin gue jalan!" Gue nggak membalas, hanya diam dengan muka cemberut. Kenan puas ngetawain gue. Emang curut sialan!

"Dah ah buruan deh ikut gue!"

"Ngapain?"

"Ikut aja elah, banyak tanya lo!"

KENAN

Bad Girl VS Bad Boy [VERY SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang