Warning! Typo bertebaran.
Happy Reading!
***
Selama pertandingan basket putera tadi, gue bener-bener perhatikan dengan serius, terutama permainan laki-laki itu, Kenan. dan entah kenapa juga, pas ngeliat dia jatuh gue otomatis deg-degan dan khawatir? Itu aneh, bener-bener aneh. Sekarang gue sedang melangkahkan kaki dengan cepat yang gue nggak tahu mau kemana, perasaan gue masih campur aduk, dan entah nafas gue pun tersengal-sengal. Terakhir kali nafas gue tersengal-sengal cuma pas papa nikah lagi.
"Ngapain lo kesini?" Aku menatap ke seluruh ruangan, unit kesehatan? Kenapa bisa gue disini?
"Ngg gue lagi mau nyari minyak kayu putih, lagi sakit perut." Jawab gue dengan nada yang sedikit ragu--atau banyak?
"Oh" Gue pun melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam UKS dan mencari minyak kayu putih serta mengusapkannya di perut agar acting gue nggak kelihatan bohongnya.
"By the way, basket cowok menang gak tadi?" Tanya Kenan dari jarak yang cukup jauh.
"Ga tau, gue ga nonton. Dah ah gue mau tanding dulu!" Jawabku berbohong lalu melangkah keluar dengan cepat dari UKS.
***
GOR semakin ramai, gue masuk pun rada susah gitu. Sekarang masih tim basket SMAN 29 Jakarta yang tanding, dan yang menang akan melawan SMA Paramitha yaitu SMA gue. Hah, setelah pelatihan intensif selama dua minggu hasilnya akan terbayar pada hari ini. SMA Paramitha akan melawan SMA Persada yang mengalahkan SMAN 29 Jakarta.
AUTHOR
Anetta serta timnya berdiri di pinggir lapangan. Mereka masih membuat rencana agar bisa memenangkan pertandingan ini. Begitu pula dengan tim SMA Persada. Sorakkan supporter dari SMA Paramitha beradu dengan supporter dari SMA Persada. Pemain SMA Paramitha sudah memasuki lapangan, disusul dengan SMA Persada. Kak Reyska, sebagai ketua tim melakukan jump ball dengan ketua tim SMA Persada.
Jump ball di menangkan oleh Kak Reyska, kemudian kak Reyska langsung menggiring bola ke pertahanan musuh, Chaca mengikuti kak Reyska berada di wing kiri, sedangkan Kak Reyska berada di wing kanan.
"Cha!" Teriak Kak Reyska. Kemudian Chaca langsung memasukan bola dengan lay up setelah menerima operan dari Reyska.
Ketua tim SMA Persada maju menuju garis tengah, belakangnya di ikuti oleh 2 orang tim SMA Persada, Chaca mencoba untuk mengecoh sang ketua tim tetapi gagal, karena bola langsung di oper ke temannya. Reyska pun mencoba hal yang sama, tetapi ia malah mengoper kepada temannya lagi. Dea yang berada di dekat situ langsung menghampiri temannya satu lagi, alhasil mereka mengepung musuh, tetapi hal itu tidak menjadi masalah buat tim SMA Persada, saat mereka berada di garis three point tim SMA Persada langsung menembakkan bola dan masuk! Sorakan dari supporter SMA Persada langsung terdengar dengan kencang begitu bola masuk. Tim SMA Persada bermain dengan formasi seperti itu hampir 1 quarter dan waktunya hanya tinggal 5 menit lagi. Pemain SMA Paramitha nge-down. PRIT! Quarter pertama selesai. Skor 18-6 untuk SMA Persada.
Kak Reyska dengan teman kembali ke pinggir lapangan dengan wajah frustasi.
"Kak, gue main!" Teriak Anetta. Kak Reyska berpikir sebentar kemudian ia mengangguk setuju."Oke lo main! Lo gantiin Dea." Putus kak Reyska. Gue melakukan pemanasan sebentar.
Kami semua sudah kembali ke lapangan. Anetta berinisiatif untuk mengambil posisi di wing kanan lapangan. Kak Reyska langsung mengoper kepada Anetta yang kosong, lalu Anetta menggiring bola menuju pertahanan musuh, point guard SMA Persada mencoba menghadang Anetta tetapi gagal karena Anetta langsung menoper kepada Chaca yang berada di dekatnya, Chaca yang mendapat operan secara tiba-tiba agak kaget tetapi ia masih bisa mengendalikan bolanya. Ketika Chaca di hadang oleh center lawan, Chaca langsung mengoper kembali pada Anetta. Anetta yang berada di garis three point langsung menembakkan bolanya, dan masuk! Teriakan terdengar dari supporter SMA Paramitha.
Bola di kuasai oleh tim SMA Persada, Vega yang kebetulan berada di pemain pemegang bola SMA Persada langsung merebut ketika pemain itu sedang menengok ke arah lain, alhasil bola kembali di kuasai oleh SMA Paramitha. Vega bergegas maju ke pertahanan SMA Persada, di wing kiri ada Reyska yang mengikuti dan Anetta di wing kanan. Vega di hadang oleh center SMA Persada langsung melakukan pivot dan kemudian passing ke Reyska, Reyska yang sudah siap menerima bola langsung mengendalikannya dengan baik. Kemudian power forward SMA Persada langsung menghadang Reyska dan Anetta di hadang oleh small forward tim SMA Persada. Chaca langsung maju dan Vega passing ke Chaca kemudian Chaca memasukkan bola dengan lay up. Anetta menoleh ke papan skor, di quarter kedua SMA Persada sama sekali tidak mencetak angka, dan sekarang SMA Paramitha memimpin skor 30-18 dan waktu tinggal 2 menit lagi untuk quarter kedua. Kara yang sedang menggiring bola ke depan melihat Anetta kosong kemudian ia pun passing ke Anetta dan Anetta menerimanya dengan baik kemudian ia menembakkan bola dari garis tengah dan masuk! PRIT!
Skor 33-18 untuk quarter kedua.
Di quarter ketiga ini, Kara di ganti dengan Fina dan Vega di ganti dengan Dea. Sekarang bola di kuasai oleh tim SMA Persada, mereka maju masih dengan formasi yang sama dan sudah terbaca oleh seluruh tim SMA Paramitha. Anetta langsung merebut bola yang di dribble oleh tim lawan dan menggiringnya ke depan. Lalu ia segera di hadang oleh tim SMA Persada dan Anetta dengan gerakan cepat langsung passing kepada Fina yang berada di dekatnya. Fina pun menguasai bola dengan baik, sebagai pemain yang baru di mainkan para pemain tim lawan pun belum tahu bagaimana 'cara' bermain Fina, beberapa kali tim lawan kewalahan karena tempo permainan berubah menjadi cepat. Fina sudah beberapa kali memasukkan bola dengan short shoot, juga dengan lay up ala Fina. Pemain SMA Persada tidak patah semangat, mereka masih gesit untuk sekedar merebut bola dan mencoba memasukkannya walaupun beberapa kali gagal tetapi teriakan supporter sangat menaikkan mood masing-masing pemain.
Tim SMA Persada sekarang menguasai bola, tak lama kemudian pemain tim SMA Persada ngeshoot dan bolanya berputar di ring tetapi sayangnya tidak masuk. Dea buru-buru me-rebound bola dan ia langsung menggiring ke depan, Dea passing ke Reyska yang berada di dekatnya lalu Reyska pun memasukkan bola dari wing sebelah kanan. Anetta mentap papan skor dengan harap-harap cemas, pasalnya skor mereka sekarang seri, tetapi waktu tinggal 2 menit lagi. Anetta segera menggiring bola ke depan dan passing kepada Chaca, dari kode matanya, ia meminta untuk Chaca melakukan three point Chaca yang masih agak grogi pun mengangguk ragu, setelah mencari posisi yang pas akhirnya ia pun menembakkan bolanya, dan teriakan supporter dari SMA Paramitha menggema dan bersamaan dengan itu pluit di bunyikan.
***Bad Girl VS Bad Boy***
TOLONG DI BACA!
Halo semua wkwk maafkan kalau updatenya lama karena gue sibuk banget banyak ulangan serta tugas tugas gue menanti juga. Ke depannya gue juga bakal late update kayak gini. Setiap hari Sabtu minggu ke 3 di tiap bulan gue bakalan update. By the way gue merasa judul 'bad girl vs bad boy' udah nggak cocok buat cerita ini wkwk. Jadi gue mau ganti judul, kasih saran kalian di comment ya! makasih mantemannn.xxChoco-Hazelnut xoxo
![](https://img.wattpad.com/cover/49198015-288-k589987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Bad Boy [VERY SLOW UPDATE]
Novela JuvenilCewek manis ini mempunyai segudang reputasi buruk karena suatu alasan yang membuat dirinya merasa sangat sulit untuk menjalani hidup. Tetapi hidupnya berubah 180 drajat ketika ia bertemu dengan cowok yang sama bandelnya. Yang tadinya ia selalu berha...