06| Greyson

1K 134 14
                                    

dedicated to: ViraRmdhni !!! karena dia yang jawabannya paling lengkap sampe ke kenapa YN bisa nabrak Greyson + kenapa dia sampe pingsan :D

ada2 aja sih YN, masa pingsan doang? kalo gue nabrak Greyson sih, abis nabrak gue giles pake truk tronton biar kerasa gitu sampe meresap ke tulang2 wkwkwkwk

--

06| "Take me back to the basics and the simple life," –Ease [Troye Sivan] [on multimedia]

--

Greyson bersyukur saat perutnya merongrong minta makan. Segera mencari tempat makan adalah tujuan mereka setelah keluar dari gang gelap itu.

YN sendiri tidak tampak mendingan setelah Greyson mengatakan bahwa hidup-mati mereka bergantung pada benda yang sedang mereka cari di Liverpool, di Sankey Street. Jadi mereka sepakat bahwa makan dan santai sebentar bukan pilihan yang jelek-jelek amat untuk diambil.

Mereka menemukan sebuah café mungil di pinggir jalan, bernama Sunny-Up Café. Tempat itu berwarna serba oranye dan kuning pastel, serta berbau chamomile saat Greyson masuk melewati pintunya yang dilengkapi bel. Bagian dalam café benar-benar didesain imut sedemikian rupa, hanya saja disana masih sepi—kecuali dia, YN, dan beberapa orang pegawai berseragam krem.

"Duduklah. Aku yang pesan." kata Greyson. "Kau mau apa?"

"Em... entahlah. Mungkin samakan saja dengan pesananmu."

"Okay," dan Greyson pergi ke meja pemesanan sekaligus kasir. Seorang wanita sedang sibuk menulis-nulis sesuatu di buku saat ia tiba, namun segera mengesampingkan kesibukannya demi melayani Greyson.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau pesan... em... Ngomong-ngomong, anda menjual apa saja, ya?"

"Untuk sarapan pagi kami menyediakan teh—green tea, chamomile, ginger tea, juga peppermint—kopi dan kue-kue—cupcake, pai, donat dan breadstick."

Perut Greyson makin meraung-raung nelangsa. "Semuanya enak, ya."

Si pelayan tersenyum menahan geli. Greyson menyadarinya, dan pipinya pun merona.

"Um, saya pesan dua teh peppermint, dan mm, cupcake juga donat."

"Baik," si pelayan dengan sigap membuatkan catatan. Setelah itu, dia berbalik sebentar menghantarkan catatan kecil itu ke pintu dibelakangnya. Kemudian dia sibuk menghitung total belanjaan di kasir. "Semuanya sepuluh Poundsterling, tuan...?"

"Gre—uh," Greyson setengah mati kelupaan. Dia tidak boleh menyebutkan nama aslinya untuk sementara. "Trevy. Trevy Hall."

"Baiklah. Tuan Trevy Hall. Pesanan anda akan kami antar beberapa menit lagi. Terimakasih telah berkunjung ke Sunny-Up Café."

Saat Greyson kembali ke tempat duduknya, YN sedang asik mengutak-atik ponselnya. Greyson mengambil tempat duduk berhadapan dengannya. Kemudian dia sadar bahwa wajah pacarnya sedang serius menekuri layar iPhone-nya.

"Kenapa?" tanya Greyson, tidak bisa menutupi rasa penasarannya.

"Tidak apa-apa," namun sorot matanya jelas berkata lain. "Hanya... mengikuti perkembangan berita di sosial media."

Greyson bersandar ke kursinya, kedua tangan terlipat didepan dada. "Kau masih mengikuti berita sampah sosial media? Ayolah!"

"Hei? Sejak kapan kau menganggap sosial media adalah sampah?"

PUBLISHED: X I A T -g.c (AITN TRILOGY #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang