Wanita yang Memiliki Segalanya

1.8K 63 5
                                    


Sebuah mobil perlahan berhenti di depan sebuah bangunan termegah di kota ini. Tak berlangsung lama nampak seorang wanita turun dari mobil itu. Wanita yang sangat banyak dikenal orang karena kecantikan dan kekayaan yang dimilikinya. Raisa, dialah aku.

"Seorang wanita yang memiliki segalanya, namun tak memiliki yang berarti."

Sebuah quotes yang menyakitkan dari seorang penggemar.
Penggemar? Hahhh.. Lucu!

"Pagi, Raisa."

Aku tersenyum kecut kepada seorang lelaki yang selalu menjadi bayangan yang tak pernah kuharapkan sedikitpun. Dia adalah mahasiswa dari fakultas ekonomi. Deny namanya. Lelaki terculun di kampus ini, sehingga aneh bila ada isu yang mengatakan bahwa dia menyukaiku. Lagipula, siapa yang mau? Rusaklah reputasiku sebagai model majalah kosmetik yang ternama itu. Namun isu itu mungkin bisa terbilang benar juga apabila dilihat dari kesehariannya yang selalu menungguku di ambang pintu gedung kampus ini dan mengikutiku selama di kampus. Risih? SANGAT!! Bagaimana tidak? Dia selalu menanyakan hal yang kurasa........

"kamu harum! Pasti parfumnya mahal ya? Gak papa deh, cocok banget buat perempuan secantik kamu."

Sungguh menjijikkan.

"Yah, terima kasih. Kamu sudah katakan itu ribuan kali sejak semester pertama."
"Wah... kamu memang pengingat yang baik ya! Memori otakmu pasti kualitas terbaik!!"

plok plok plok. Entah apa maksudnya bertepuk tangan seperti itu. Tuhan, amit-amit punya keluarga kayak dia. Teman aja ogah! Akhirnya persimpangan sudah di depan mata, sebentar lagi lelaki culun ini bakalan ciau dari mataku. Huffft...

"Mau aku antar sampai depan kelasmu?"

"Hehh!! Gak usah ah!" dengan secepat kilat aku membanting pandanganku. Namun belum sempat mata ini berkedip, aku bertemu kembali dengan sosok yang menjadi bintang utama dalam mimpi di setiap malamku. Sesosok lelaki yang telah membuat segalanya menjadi indah. Tubuh jangkungnya seakan hanya tertuju ke arahku. Bola mata hitam pekat itu sempat menyapaku.

"Pagi, pak Raihan."

"Pagi." Jawaban singkat itu kurasa cukup membuatku kegirangan semenjak semester I. Walau dia hanya menyampaikan sepatah kata ketika bertemu (itu pun jika aku yang memulai) sudah sangat membahagiakanaku sampai rumah. Dia terus melangkahkah kaki tanpa lirikan sedikiiiiittt pun padaku. Cantik, famous, seksi, kaya, model terkenal, coba pikir, APA YANG KURANG DARIKU?? Sehingga harapanku memilikinya bagaikan mengharap memeluk bulan saja. Sikapnya begitu sangat kaku padaku. Selama ini tak pernah ada satupun lelaki yang mengacuhkanku, malah ribuan lelaki itu yang mengejarku. Hanya lelaki itu, lelaki aneh! Lelaki yang agak gila, tapi tak dapat kupungkiri bahwa aku menyukainya. Walau tak jarang kehadiranku tak dianggap olehnya, dia tetap saja menjadi sebuah sorotan utama dalam lampu panggung di setiap pilihan hidupku.

Tbc

Tegar Dalam Sujud✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang