"AHH Ok, Faster Harry." Ujar gadis yang sedang melakukan 'itu' bersamaku.
"Ok ok, oh my god!" Ujarku seraya menuruti permintaannya. Kami semakin liar, hingga gudang tempat kami melakukannya berantakan.
"We can't do this, Max is out ther-" "He can watch" potongku.
"Ahahah youre crazy Ohh my god Ahhh ahh Ha-Harry.." shes moaning louder. Aku melumat bibir penuhnya seraya mempercepat gerakanku, dia pun membalas ciumanku. Dia tersenyum puas, Kami semakin liar dan liar.
"DASAR ORANG BRENGSEK! YOU SON OF A BITCH!" Tiba-tiba Max datang dengan tubuh besarnya, lalu ia memukul wajahku dan mendorongku keluar dari gudang penyimpanan. "OH MY GOD KYLIE? WHAT THE HELL IS WRONG WITH YOU! ARE YOU INSANE? WHY YOU DO THIS TO ME?!" Ternyata saat kami asik melakukan 'itu' Kylie tidak sengaja menekan tombol 1 di HPnya yang langsung menghubungi HP Max pacarnya yang sekaligus juga bosku.
Aku berjalan melewati kerumunan di toko elektronik tempat kerja ku ini yang sekarang memang cukup ramai. Aku mendengar Max sedang meminta penjelasan dengan Kylie. Lalu saat aku hendak keluar aku melihat seorang wanita cantik sedang melihat-lihat sebuah radio, aku pun menghampirinya.
"Hey, kau tau? Panasonic memproduksi barang yang lebih baik, tapi mereka tidak menjualnya disini." Ujarku sambil memperlihatkan senyuman andalanku.
"Aku bisa memesankannya untukmu," aku mengedipkan mataku untuk menggodanya dan memberikannya kartu namaku.
Dia hanya tersenyum malu tapi mau. "Siapa namamu?" Ujarku masih mencoba.
"Nicole... Oh, bibirmu?" Aku mengelap darah yang di buat Max dibibirku dan mengedipkan mataku sekali lagi untuk memberi isyarat bahwa aku baik-baik saja.
"Berapa nomor HPmu?" Dia hanya tersenyum malu dan saat ia hampir menyebutkannya tiba-tiba Max pun datang lagi menghampiriku, tangannya mengepal siap untuk membuatku babak belur. Tapi banyak orang yang menahannya, aku pun langsung lari pergi meninggalkannya. Ia hanya berteriak mengolok-olok diriku. "AWAS KAU JALANG! YOU FUCKING BASTARD! JANGAN PERNAH KAU MUNCUL LAGI!"
"DIAM KAU! KAU BELUM MEMBAYAR GAJIKU SEBESAR $650, DASAR KAU GENDUT!" Ujarku seraya mengangkat jari tengahku sambil pergi meninggalkan toko. Dan aku mendengar Nicole meneriakkan nomor HPnya saat aku perlahaan pergi.
Aku pulang dan makan malam bersama keluargaku juga kekasihnya Adik-tiriku-yang-tidak-berguna. Seperti biasa suasana ramai dengan obrolan yang tidak jelas menghiasi malamku, adikku Brad bercerita tentang proyek keluargaku yang sangat tidak menarik untukku. Ia mengatakan bila proyek ini selesai keuntungan yang ia dapat mencapai £35000, such a bullshit. "Kau seharusnya mengikuti Brad, Harry. Dari pada kau harus bekerja ditempat toko seperti itu," Ujar ibuku.
Aku tau £35000 bukanlah uang yang sedikit, aku tidak munafik tentu saja aku menginginkan uang. Tapi aku ingin menjadi orang yang mandiri, aku yakin suatu hari aku akan menjadi orang kaya dengan hasil jerih payahku sendiri. Batinku.
Aku hanya tersenyum asam tidak tertarik dengan percakapan ini. "Tenang mom, kau tidak akan melihat Harry seperti itu lagi." Ujar Brad dengan senyum liciknya yang sangat aku benci itu.
"Apa maksudnya itu Harry?" Anne melotot, matanya seperti ingin keluar. Bibirnya berubah menjadi garis tegas. Aku hanya menghela nafas dan pasrah jika Anne akan memarahiku ataupun menyuruhku untuk bergabung dengan perusahaan ayahku lagi. awas kau Brad! Mulutmu seperti seorang gadis SMP.
"Hmm ya.. aku sudah tidak bekerja di sana lagi mom," ujarku. Anne terlihat cukup kaget, lalu ia mulai memceramahiku panjang-lebar tentang karirku yang haruslah lebih cerah dari suaminya. Namun aku lihat di sisi kanan sofa yang terletak di depanku Brad terlihat tertawa sangat puas seperti habis memenangkan lotre seraya menjelajahi paha mulus pacarnya dengan tangan kotornya. Bagaimana pun aku tidak ingin mengandalkan perusahaan milik keluargaku, aku ingin usaha sendiri. Cukup apartemen dan mobil saja yang aku pinjam, itu pun aku akan Mengembalikannya jika nanti aku sudah memiliki cukup uang untuk membeli yang baru.
•••
Hari ini aku bersiap-siap untuk pergi mencari pekerjaan baru, semoga saja aku beruntung hari ini. Aku memilih sebuah kemeja berwarna putih dengan bintik kecil hitam dan sebuah topi, juga boot handalanku.
Sudah beberapa jam aku mengitari London, tapi sepertinya aku tidak beruntung hari ini. Mungkin karena aku bukan seorang sarjana adalah salah satu faktornya. Aku haus, lapar, dan juga lelah. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke restoran cepat saji terdekat. Tapi saat aku sedang di jalan menuju restoran terdekat aku mencium bau roti yang sangat menggoda, lalu aku berjalan mencari dari mana asal baunya. ternyata ada di dua toko dari tempatku sekarang. but wait... Mereka sedang memerlukan pegawai? Haruskah aku mencobanya? Hmm tapi apa salahnya mencoba, siapa tau itu keberuntunganku? Lagi pula aku sudah lelah dan toko roti itu terlihat cukup besar. Di tambah lagi Zayn bekerja di klinik di depan toko roti itu, Lalu aku pun berjalan menuju toko roti bernama 'Bready' itu.
Aku berjalan menuju meja kasir yang sedang di jaga oleh seorang wanita cantik dan sexy. Aku menghampirinya dan bertanya tentang lowongan kerja disini, wanita cantik bernama Cindy itu pun mengantarku ke pemilik toko untuk di interview oleh manager. Yang benar saja?! Aku langsung di terima, dan aku bisa langsung kerja besok.
Ternyata aku cukup beruntung hari ini. Dengan senyum yang cukup lebar aku pun berterima kasih kepada pemilik toko itu, lalu aku berencana untuk pulang ke rumah tapi aku singgah terlebih dahulu untuk mengisi perutku yang histeris ingin di isi. Aku memesan secangkir kopi dan sebuah roti dan membayarnya dengan satu-satunya uangku yang ada di dompet. Untung saja perasaanku sedang senang saat ini, jadi aku merelakan satu-satunya uangku itu. Aku menghirup aroma khas kopi Brazil itu lalu menyeruputnya sedikit-demi-sedikit, tapi seorang pelayan menyenggolku hingga kopiku tumpah. Lagi, untung saja perasaanku sedang senang jadi aku tidak terbawa emosi karenanya. Aku pergi ke toilet untuk membersihkan tangan dan bajuku yang terkena tumpahan kopi tadi, lalu kembali ke tempat ku tadi untuk menikmati sisa kopi yang tersisa dan pergi pulang.*Drrttt drrtt*
HP ku bergetar dan ku lihat sebuah pesan masuk.[ Hazz, tolong belikan obat captopril untuk ayahmu di kliniknya zayn, Ok? ]
-mommyApa darah tinggi Des kambuh? Aku sudah berjalan 2 blok dari tempat ku tadi. Dengan malas aku melangkahkan kakiku ke sebuah klinik yang letaknya di depan tempat kerja baruku tadi, pun aku menemui seorang resepsionis untuk bertemu dengan temanku Zayn. Dia adalah dokter sekaligus pemilik klinik ini.
Please deh gue tau pasti boring bgt ceritanya, tapi gue janji di chapt selanjutnya bakal lebih banyak percakapannya. Btw makasih yang udah baca dan kasih sedikit apresiasi buat ss ini, it really means to me!
+Jangan Lupa Vote Ya Sayang2kuu
All the love, A💞😁
