‼️‼️
Sebenernya rada gimana gitu gua nulis beginian, tapi gimana yaaaaa. Baca aja deh ya, kl yang ga mau langsung aja pencet bintang ehehehe
.
.
.
.
Harry menggendong Stacey dari meja makannya menuju kamarnya sambil terus mencium Stacey, Bibir Harry kini berpindah dari wajah menuju leher dan telinga Stacey, ia menggigit lembut daun telinga gadis itu hingga membuatnya kegelian dan cukup turn her on. Sedikit demi sedikit tangan Harry bermain dengan bagian dada miliknya dari kanan lalu yang kiri secara bergantian. Jari-jari Stacey memasuki sela-sela rambut Harry yang keriting dan soft, terkadang ia juga menariknya yang membuat Harry sedikit kesakitan dan mengeluarkan suara.Ciuman mereka pun semakin dalam, Stacey pun mengeluarkan suaranya di sela-sela ciuman mereka. Tangan Harry dengan perlahan melepaskan kaos yang di pinjam Stacey saat akan sarapan tadi, selanjutnya ia membuka kaitan bra berwarna hitam milik gadis itu dan melepaskannya, lalu ia buang begitu saja di lantai.
Setelah itu ia kembali bermain dengan bagian dada Stacey yang sekarang sudah tidak terbungkus sehelai benang pun tanpa melepaskan ciumannya. Harry bersiap untuk melepaskan kaos putih polos yang di pakainya sekarang, dan memperlihatkan tato-tatonya yang terlukiskan indah di tubuhnya.
Stacey terdiam sekejap, menatap ke indahan yang ada di depan matanya saat ini, tubuh Harry yang proposional dan bidang menjadi tontonannya. Mata hijau, bibir merah muda yang lembut, dan tato yang ada di tubuh Harry kini menjadi kelemahannya.
Sekarang Harry mencoba melepaskan sleting black skinny jeansnya kemudian pakaian dalamnya. Dan tidak berfikir lama, Perlahan Harry 'masuk dan keluar' di dalam Stacey, perlahan tapi pasti dan seirama mereka melakukannya. Hingga selang beberapa menit mereka sampai puncaknya dan merasa agak lelah, mereka menghentikannya dan kembali make out. Lalu saat Harry hendak memposisikan tubuhnya kembali, Stacey menahannya yang membuat aktifitas mereka terhenti.
"Ada apa?" Tanya Harry bingung.
"Aku lupa, Aku ada janji dengan Zayn hari ini," Ujar Stacey bergegas bangun dan memakai semua pakaiannya kembali.
"Zayn? Ada hubungan apa kau dengannya?" Pekik Harry.
"Oh c'mon, kau tau bahwa aku ini pasiennya Zayn kan?"
"Oh iya, baiklah aku akan mengatarmu,"
"Tidak perlu, aku bisa sendiri," jelas Stacey masih sambil memakai pakaiannya.
"Tidak, aku akan mengantarmu,"Ujar Harry, namun ia masih di atas tempat tidur tidak bergerak.
"Ya sudah, jikau kau ingin cepatlah bangun!" Rengek Stacey.
"Ughh ayolah Stacey, kembalilah ke tempat tidur. aku janji akan mengantarmu tepat waktu," Harry menahan tangan Stacey dan dengat lembut menariknya kembali ke tempat tidur.
"But the problem is.. I already late, you dumb ass,"
"Watch your mouth, you just have sex with that dumb ass, girl,"
"Ughh yasudahlah, aku akan berangkat sendiri saja,"
"I'm joking, ahaha you getting upset so easy Moore," Ujar Harry bangun, lalu mencolek dagu milik Stacey seraya tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipinya.
Stacey hanya tersenyum malu, lalu Harry mendekapnya dalam pelukan hingga Stacey dapat merasakan detak jantung Harry, dan Ia mendapatkan sebuah ciuman di kening.
•••
[HARRY'S POV]
Ke esokan harinya aku bersiap untuk pergi kerja, entah mengapa hari ini terasa sedikit berbeda. Atau bisa dibilang banyak. Aku lebih semangat untuk melakukan segala aktifitasku, seperti ada sesuatu di dadaku yang aku sendiri pun sulit menjelaskannya. saat melakukan aktifitasku hari ini aku selalu teringat Stacey."Hey Harry, kau terlihat sangat manis hari ini," Ujar Cindy tersenyum saat kami sedang menghabiskan waktu istirahat.
"Thanks," aku hanya tersenyum sambil menyantap makan siangku.
"I want to taste it," Cindy bangun dari tempatnya dan berdiri di sampingku sambil mendekatkan wajahnya ke arahku. Dalam sekejap ia melahap bibirku, lalu aku membalasnya hingga ia duduk di pangkuanku dan kami make out.
"Dasar kurang ajar! Rasakan!"
"Whoa oh my god," aku terkesiap kaget karena teringat kata-kata yang di ucapkan Stacey.
"Ada apa? Kau baik-baik saja?" Tanya Stacey khawatir.
"Hmm tidak, uhh sebaiknya kita hentikan ini. Aku takut ada yang melihat,"
"Harry? Apa yang salah denganmu? Apa aku bau?" Tanya Cindy sambil mencium ketiumnya.
"Tidak, tidak, uhh bukan begitu. Hmm sebaiknya aku pergi," aku bergegas bangun dan pergi meninggalkan Cindy. Terlihat sekali bahwa Cindy bingung dengan perilaku tadi, bahkan aku sendiri tidak mengapa aku menolaknya.
TA-DA!!! ITS BEEN A LONG TIME SINCE I POSTED THE PREVIOUS CHAPTER WKWKKWK SORRY BANGET YA, GUE SIBUK DAN GA ADA IDE YANG LEWAT GARA2 KEBANYAKAN TUGAS.
BTW, DOAIN GUA YA SENIN DEPAN GUE UAS AYYEEE. MWAACH
ALL THE LOVE, A😘😁
#edisiganyelo #edisimakingaring
#edisitambahkagaadayangbaca
