"Ros, mau jalan gak?"
Jantung Rosie berdegup kencang ketika mendengar ajakan dari Jeka yang tiba-tiba saja muncul di depan rumahnya.
"Kok lo bisa tau rumah gue?" Tanya Rosie. Jeka malah tersenyum lebar pas denger pertanyaan Rosie.
"Apa sih yang gak gue tau tentang lo?" Gombalan Jeka membuat Rosie tersenyum, jantungnya kembali berdetak dengan kecepatan penuh sampai-sampai Rosie merasa sedikit sesak.
"Manis juga mulut lo." Gumam Rosie yang berusaha biasa aja, walaupun kenyataannya jantung dia udah gak karuan gara-gara ulah Jeka. Jeka sendiri malah tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rosie.
"Yuk jalan, Ros. Gue males banget nih di rumah gak ada kerjaan."
"Kenapa ngajak gue? Kenapa gak ajak Alca aja?" Rosie tidak bisa menahan diri nya, dia penasaran sekali kenapa Jeka mengajak Rosie dan bukan mengajak Alca yang memang Jeka sukai.
Jeka senyum-senyum mendengar ucapan Rosie. "Nah itu. Maksud gue, kita jalan bareng biar Alca mau ikut kita."
Senyuman Rosie langsunh memudar ketika mendengar ucapan Jeka.
"Oh.. Jadi gue aja yang salah paham. Dia bukannya mau ngajak gue jalan. Dia cuma jadiin gue modus. Jadi pancingan buat Alca." Pikir Rosie dalam hati.
Rosie menatap Jeka yang masih berdiri dengan senyuman lebarnya, dan kemudian Rosie berusaha untuk kembali tersenyum dan berusaha menghilangkan perasaan kecewa di dalam dirinya. "Masuk gih. Gue siap-siap dulu."
****
"Ya ampun, Jeka. Lucu banget sih lo jadi orang." Alcatarena lagi-lagi tertawa karena ulah Jeka. Saat ini, Alca, Jeka dan Rosie sedang berada di sebuah restaurant yang ada di mall pusat kota. Alca dan Jeka tampak asyik mengobrol, sementara Rosie sedari tadi hanya bicara dan senyum seadanya.
Kali ini, peran Rosie bukan sebagai cupid assistant.
Tapi sebagai obat nyamuk.
Dan kali ini, rasanya Rosie merasa sedikit keberatan dengan perannya.
"Ros, lo kenapa sih kok hari ini jadi pendiem banget? Biasanya lo hiperaktif." Rosie mendongak dan menatap sahabat nya itu. Dari ujung mata Rosie, cewek itu tau kalau saat ini Jeka juga sedang menatapnya.
"Gue gak kenapa-kenapa kok. Lagi ngantuk aja. Lo tau lah gimana gue kalau lagi ngantuk." Jawab Rosie beralasan ke temannya itu.
Sesungguhnya, Rosie daritadi diam karena ia merasa tidak nyaman di tengah-tengah teman-temannya ini.
Rosie merasa seperti obat nyamuk,
Dan Rosie merasa.... Kesal melihat kemesraan Jeka dan Alca.
"Lah kok ngantuk? Kan kita belum nonton, Ros.." Jeka ikut turun suara, membuat tatapan Rosie terjatuh ke Jeka.
"Lo berdua aja deh ya yang nonton. Gue capek banget nih, tadi malem abis begadang nonton drakor." Bohong Rosie lagi, kali ini di sertai dengan senyumannya yang selalu dianggap senyum ceria oleh teman-temannya.
"Tapi Ros----"
"Ya udahlah Ca, mungkin Rosie emang capek. Kasihan kan kalau dipaksa. Atau jangan-jangan lo ya yang gak mau nonton sama gue?" Ucapan Jeka itu membuat Alca tertawa geli.
"Iya deh iya kita nonton berdua daripada ntar ada yang ngambek." Ucap Alca, menimpali ucapan Jeka.
Rosie berusaha tersenyum melihat ulah kedua temannya itu.
Alca dan Jeka terlihat semakin dekat.
Seharusnya Rosie senang karena usaha nya berhasil,
Tapi pada kenyataan nya,
Rosie malah merasa sedih.
Rosie menarik napas dalam-dalam dan kembali memperhatikan Alca dan Jeka yang sedang saling menggoda.
Rosie berdehem, berusaha mengontrol ekspresi wajahnya menjadi sejahil mungkin.
"Duileh ngerayu mulu. Gue pulang dulu deh ya. Bye!" Ucap Rosie sambil bangkit dari duduknya.
"Eh, btw.. mau pulang sama siapa, Ros?" Tanya Jeka.
Ininih yang bikin Rosie lumer kalau urusan sama Jeka. Cowok ini sangatlah perhatian pada orang-orang disekelilingnya!
"Gue minta jemput abang gue aja. Doi kan supir grab keluarga." Jawab Rosie, kembali berusaha melucu.
Alca dan Jeka ketawa.
"Yaudah, Bye Rosianna! See you tomorrow!" Ucap Alca dengan senyuman mengembang yang membuat gadis itu terlihat seperti barbie.
"Ati-ati ya, Ros." Jeka berkata dengan ditemani senyuman manis yang menghiasi wajah tampannya. Rosie balas tersenyum dan langsung berjalan meninggalkan mereka.
Rosie menarik napas dalam, dan ketika ia sudah berada di luar restaurant, ia kembali melihat ke tempat Alca dan Jeka duduk. Mereka yang saat ini saling tersenyum dan saling menatap itu membuat hati Rosie memanas.
Rosie menggelengkan kepalanya, seolah ia tidak mempercayai dirinya sendiri ketika ia sadar apa yang ia rasakan saat ini.
"Gila. Gue suka sama Jeka."
Rosie tidak percaya,
Dari sekian banyak cowok yang ada di sekolah,
Kenapa dia bisa suka sama Jeka, cowok yang justru meminta bantuan Rosie untuk mendekati sahabat gadis itu sendiri?
"Camila Rosianna. Lo bodoh banget." Maki Rosie sambil menepuk dahinya sendiri.
Sekalinya jatuh cinta, kenapa kudu sama dia????
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Assistant • 1997 Liner
FanficCamila Rosianna Juliantika Park, cewek riang yang suka sekali jadi mak comblang. Semua siasat cinta nya tak pernah gagal hingga dia mendapat julukan sebagai cupid assistant. Tapi, dia sendiri jomblo. Belum ada yang berhasil menarik perhatian Rosie...