Liam's POV
"Tidak..... bukan gerakan yang seperti itu yang ku maksud. Tapi gerakan di part setelah itu. Kau memainkan part yang salah , Liam."
Lagi, gadis mungil yang dihadapanku ini terus memprotes karena aku meliukkan badanku dengan gerakan yang salah. Seberanrnya tidak sepenuhnya salsh. Karena aku benar menggerakkan badanku sesuai irama lagu yang sedang di putar oleh gadis mungil nan cantik dihadapanku ini di MacBook-ku. Tapi letak kesalahannya adalah aku meliukkan badanku bukan di part yang ia inginkan. Ia menginginkan aku menarikan part yang idolanya tarikan. Ya, idolanya yang menurutnya separuh jiwanya. Gadis ini memang benar-benar menggilai pria pendek itu. Aku bahkan sudah beberapa kali bertemu dengannya. Dia beberapa centi di bawahku. Dia juga tak setampan yang aku kira. Wajahnya biasa-biasa saja bahkan aku rasa aku lebih tampan darinya. Aish jangan bilang aku narsis tapi aku rasa aku cukup benar akan hal itu. Hey... aku tak kalah tampan darinya. Tapi kelebihannya adalah dia ramah, putih, punya rahang yang cukup keras yang membuatnya tampak cukup tampan, rambutnya juga bagus, ahhh matanya dia punya mata bak samudra matanya bagus. Bahkan lebih bagus dari mata milik Alhmarhum ayahku, selain itu dia punya suara yang lembut dan errrr... menggoda. Bahkan aku saja sebagai pria mengakuinya. Dia juga sangat ahli dalam dance dan bentuk tubuhnya bagus walau dia tidak terlalu tinggi tapi dia punya otot-otot yang cukup membuat semua wanita meleleh. Yahhhh hanya itu saja kelebihannya. Ah aku rasa itu tidak cocok dikategorikan 'hanya' karena kelebihannya cukup banyak. Tskkk... pantas gadis mungil ini begitu menggilainya.
Lee DongHae.
Pria itu yang sejak tadi aku bahas. Jika salah satu kalian sudah menebaknya dari awal aku rasa kalian cukup pintar.
Lamunanku langsung buyar saat aku rasakan lenganku ditarik paksa oleh gadis mungil yang tadinya sibuk dengan MacBook-ku yang tadi direbut paksa olehnya.
Aku menoleh, mendongak menatapnya dengan kerutan di dahiku. Seolah tahu akan maksudku ia membalasnya dengan senyumannya lalu kembali menarik paksa lenganku untuk mengikutinya. "Ikut aku. Aku akan menunjukkan gerakannya." Ujarnya paksa. Aku sedikit mengeram tapi selanjutnya aku mengikutinya. Ia menarikku untuk duduk di atas rumput hijau di sayap barat taman di mansionku. Tepat didepan kolam air mancur berpatungkan kuda kokoh. Ia menarikku dan memaksaku untuk duduk tanpa alas diatas rumput hijau yang terawat tepat didepan MacBook-ku yang kini tengah menampilkan sebuah Video.
"Lihat videonya. Aku ak--"
"Tunggu." Belum selesai dia melontarkan kalimatnya aku langsung memotongnya karena melihat gerakannya yang bersiap untuk duduk disampingku. Duduk di atas rumput tak beralaskan apapun. Tidak. Aku tak akan mengizinkannya untuk duduk di rumput tanpa alas apapun. Ini tidak baik untuknya. Belum lagi dia hanya memakai Dress berbaham cifon selutut dengan lengan pendek dan cukup tipis. Tidak baik untuknya duduk tanpa alas di atas rumput hijau walau aku tahu rumput ini tak menyimpan binatang-binatang kecil di bawahnya karena taman ini selalu dirawat dan diberi racun pembasmi hama oleh pelayan di mansionku. Tapi siapa yang tahu bahwa masih ada hama atau kuman yang akan membuatnya gatal-gatal bahkan infeksi bukan? Ohhh... aku tak akan membiarkan itu terjadi pada gadis mungilku.
Setelah menahannya aku segera membuka sweater yang aku pakai dan gadis mungilku masih sibuk memandangiku dengan tatapan penuh tanya. Aku tak menghiraukannya , aku segera menaruh sweaterku di atas rumput merapikannya agar cukup layak untuk diduduknya dan bisa melindunginya dari rumput. Setelah selesai aku mendongak kemudian langsung tersenyum saat menemukan ekspresi yang cukup lucu dari wajah imut gadis mungilku. Ia mengatupkan bibirnya, mengerutkan keningnya serta menyipitkan matanya yang membuatnya tampak lucu. Aku menarik tangannya lembut. Memaksanya untuk duduk di atas sweaterku tapi tampaknya gadis ini masih tak paham dengan apa yang aku lakukan dengan sweaterku untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/51097736-288-k4618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I WONT GIVE UP
RomanceTidak ada yang pernah merusak diriku selain dirimu, Tidak seorang pun yang kuinginkan selain dirimu Tidak ada orang lain yang dapat membuatku menjadi begitu lemah Membuatku begitu memujamu Tidak ada seorang pun yang mengenalmu selain aku Tidak ada o...